Where it begins

18 5 2
                                    

"Mungkin memang cinta itu buta, namun kali ini aku benar-benar kehilangan semua indra ku"

Cerita ini diambil berdasarkan kisah nyata

Pertama kalinya dalam hidupku, aku merasakan cinta luar biasa. Azriel, membuatku tenggelam dalam cinta. Hari jadi kami, menjadi hari terbahagia yang pernah ada.

Tanggal 11-11-14, menjadi tanggal favoritku.

Pertama dalam hidupku, kedatangan laki-laki yang direstui oleh kedua orang tua ku. Ia sering datang tiba-tiba untuk melihat dan bertemu denganku. Ia juga dekat dengan adikku, serta saudara-saudaraku. Kami menjalani hubungan yang sehat dan berusaha untuk saling membangun satu sama lain.

Aku sangat menyayangi Azriel. Tadinya..

~~~

Tiba lah saat dimana persiapan kampanye pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Aku yang memaksa Azriel untuk menjadi ketua OSIS, karena dia mempunyai banyak rekan serta kenalan. Aku sebenarnya memiliki ambisi menjadi ketua OSIS juga disaat itu, dan satu kandidat lagi bernama Gavriel. Tak heran jika Gavriel terpilih menjadi kandidat, ia memiliki potensi dan jiwa sosial serta intelegensi yang tinggi. Berbeda jauh dengan Azriel, yang cuek dan pasif.

Azriel memenangkan kampanye pemilihan ketua OSIS karena rekomendasi dari ku. Bodohnya aku yang mengetahui Azriel tidak mempunyai skill untuk menjadi ketua OSIS, dan hanya menggunakan ketampanan saja. Namun, aku tetap bangga dan tidak mempermasalahkan kekalahanku. Ya, bucin kalau orang bilang.

"Asikk ketos niih" goda ku kepada Azriel

"Aduh apasih, gara-gara kamu nih aku jadi ketos.. tapi makasih yaa"

"Hahaha iya, keren dong!! Semangat bapak ketoss!"

Semenjak hari itu, Azriel semakin berani. Dia memiliki banyak partner adik kelas perempuan. Azriel mulai mengeluarkan sifat "modus" nya.

Mengetahui hal itu, seluruh tubuhku bergetar, nafasku berat, aku ketakutan. Aku, tidak terkenal dengan kecantikanku. Aku jauh dari kata cantik. Dibandingkan dengan Azriel saat itu, aku bagaikan gorong-gorong dan Azriel bagaikan hamparan bunga-bunga indah di kebun. Azriel adalah gula bagi para semut. Menjadikannya the most wanted guy yang ada di sekolahku.

Aku takut Azriel berpaling dariku. Aku menyinggung sifat "modus" Azriel. Aku memang bukan tipikal pencemburu berat. "Ah cuman begitu saja masa kau cemburu sih??" Batin ku.

Aku awalnya mewajari hal yang dilakukan Azriel, namun lama kelamaan Azriel mengulanginya terus menerus membuat hati bergejolak panas.

"Kamu ngapain tadi sama Ayla?"

"Oh, itu Ayla partner osis ku. Aku bekerja bersama dia"

"Aku tak paham denganmu. Rekan kerja atau apa sampai sayang-sayangan?!"

"Itu hanya teman yaampun.. santai."

Aku benar-benar tak habis pikir dengannya. Hubungan kami sudah berjalan setahun, dan dia semakin menunjukan sikap najisnya.

~~~

Aku memperkenalkan Azriel kepada sahabatku, ia bernama Edlynne. Edlynne merupakan sosok perempuan cantik, dan berkulit putih. Sangat jauh dengan fisik ku yang berkulit sawo matang, dan tidak cantik. Aku anak Paskibra, jelas saja kulitku tidak secantik Edlynne. Aku berusaha untuk tidak minder, karena Edlynne sahabatku.

Semenjak aku memperkenalkan Edlynne kepada Azriel, mereka berdua menjadi bertambah dekat, dan dekat. Aku percaya kepada Edlynne karena aku tahu, dia takkan berbuat sesuatu yang diluar batas.

Dugaanku salah, dan ternyata Azriel mengulang "modus" yang pernah ia lakukan dengan adik kelasnya saat itu. Ia kembali melakukan panggilan "sayang" kepada perempuan lain. Aku tak paham, apa karena aku tidak cantik, membuat dia mudah berpaling?

Azriel meminta maaf dan mengatakan bahwa Edlynne hanyalah teman. Aku kecewa dengan Edlynne karena hal ini. Namun, aku tidak ambil pusing dan memaafkan Azriel, karena aku bukan tipikal pendendam.

~~~

Oh, mungkin aku belum menceritakannya kepada kalian, bahwa Azriel tipikal lelaki posesif. Ia tak memperbolehkan aku memakai baju terbuka (termasuk memakai tank-top dan celana pendek) didepan lelaki lain, selain dirinya. Hal ini jujur agak menggangguku, namun karena aku menyayanginya, aku menaati itu dan mengesampingkan kenyamanan dalam berpakaian.

~~~

Semenjak Azriel dekat dengan Edlynne, banyak orang yang mendukung mereka, lebih daripada mendukung ku. Hal-hal buruk pun terjadi padaku, di hari-hari setelahnya.

###

Unforgettable ScarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang