~ kelas IPS 2.
"selamat pagi anak anak" ucap Bu Dian selaku wali kelas di kelas tersebut.
"pagiii buu" jawab semuanya dengan kompak.
"boleh ibu minta waktunya sebentar?" tanya Bu Dian yang di balas anggukan oleh beberapa murid di kelasnya.
"oke baik, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu" beberapa detik kemudian seisi kelas di kejutkan dengan lelaki tampan yang memasukin ruang kelasnya.
"halo semuanya, salam kenal gue Farenino Caesar. Semoga bisa berteman baik" laki laki itupun memperkenalkan dirinya, namun mungkin dia lupa menyebutkan nama akhirnya.
"ya, Faren kamu duduk di sebelah Ghano" Bu dian berucap sambil menunjuk bangku kosong yang berada tepat di pojok kanan paling belakang.
Faren pun menuruti ucapan gurunya dan dengan cepat ia berjalan menuju bangku kosong yang di maksud oleh wali kelasnya.
"wehh bro" sapa Ghano saat Faren mulai mendekat ke arah bangkunya.
Merasa bahwa ucapannya tidak di tanggapi oleh Faren, Ghano pun berbicara kembali sambil bertanya.
"lo cucunya pak bima yang di kabarin mau pindah sekolah itu?" dengan perasaan yang teramat kepo Ghano pun menanyakan hal tersebut.
"iya" ohh sungguh hanya itu yang di ucapkan olehnya?
"uwahh, berarti lo cucu pemilik sekolah !?" mata Ghano berbinar-binar, bagaimana tidak? dia sedang duduk dengan cucu pemilik sekolah yang sudah ia tempati beberapa bulan yang lalu.
"iya" jawabnya lagi , hanya iya?
"FIX LO SEKARANG SAHABAT GUE!!" Ghano pun berteriak hingga membuat semua seisi kelas tersebut diam dan sekarang semua yang ada di kelas itu menoleh ke arahnya begitupun Farenino.
"Ghano kamu kenapa? bisa pelan-pelan bicaranya?" tanya Bu Dian.
"eh ibu, hehe iya bu" tampang cengengesannya lah yang selalu di tunjukkan oleh Ghano.
"yasudah, kalian belajar untuk ulangan besok ya, ibu mau rapat bersama guru guru yang lain" ucap Bu Dian lalu pergi menuju kantor guru.
"yekann piks lo sahabat gue kan?" Ghano pun mengulang perkataannya menjadi pertanyaan untuk Faren.
"iye Jamal" ujar Faren sambil mengeluarkan handphone dari tas hitam nya.
Sesudah itu, Ghano pun memberikan jabatan tangan kepada Faren , "Marghano Bagaskara".
Faren pun membalas jabatan itu, memperkenalkan dirinya dengan senyum dingin yang manis , "Farenino Caesar Dirgantara ".
•••
dering bel menandakan jam istirahat pun membunyikan suaranya, suara nyaring yang mampu membangkitkan semangat para siswa dan siswi sebab ia akan memberikan cacing di perutnya sebuah makanan yang akan mereka beli di kantin sekolah termasuk para siswa siswi kelas IPA 1.
"gaizz yuhuuu" ujar Helena menyambut ke tiga teman nya yang duduk malas di bangkunya masing-masing.
"ape" jawab Melody.
"ngegas amat si doremifasolasido" biasalah teman terbaik itu seperti Helena.
"minta gue gampleng mulut kunti lo itu?" ucap Melody dengan tangan yang di ikut sertakan terangkat dan siap untuk memangsa Helena di depannya.
"eistt jangan gitu lahh bro" ucap Helena sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"gabut lo Len?" sahut Shannon.
"Shannoniya janda kembang kembarannya Bian duda kembang jangan bacoed deh lu , udah ayok ke kantin gue traktir niii" Helena pun memasang wajah sok kaya nya.
Shannon yang semula marah karena di juluki janda kembang pun tiba-tiba matanya berbinar saat mendengarkan ucapan Helena yang akan mentraktir nya di kantinn.
"gapapa deh lo kasih nama gue janda kembang ato apalah itu, yang penting lo traktir gue makan kan?" ia sangat menaruh harapan penuh kepada Helena.
"engga sichhh, cuman gue traktir es teh nya mbak inem aja hehehe" ucap Helena dengan enteng nya dia berkata, walau tatapan tajam Shannon hadirkan untuknya.
"BWAHAHAA, mangkanyaa Shaa jangan ngarepp lebih kit heart kan lo , HAHAHA KACAU KACAU" Melody yang awalnya memang berdiam diri menyimak obrolan Helena dan Shannon pun memilih bersuara untuk saat ini.
"kalian jahaddddd, hikss adek gasukahh" perjametan dalam diri Shannon mulai muncul.
"iya iya gue traktir makan lah yakali gue traktir minum doang, udah jangan jamet nanti gue yang di kira jadi guru jamet lo" jelas Helena.
"nahh gitu dong, yaudin kuyy cabut kita" Shannon hendak berdiri namun..
Bian datang tanpa permisi, "ape nih traktir traktir, ngikut dongg"
"kalo masalah traktiran aja lo cepet kaya kesambet petir" tambah Melody.
"ehehe biasa lahh dyy, gratisan kan enak" ucap Bian.
"tapi maap bi gue gak ngajak lo" si Helena pun tertawa melihat wajah Bian yang semulanya senang menjadi tidak mengenakkan secara tiba tiba.
kasian Mas Bian.
"pelit lo Lenn" ucap Bian.
"udah sono pergi lo, duit lo kan banyak" lanjut Helena.
"Ra, bagi duit" ucapnya , Ra adalah panggilan Bian untuk Shannon , Shannoniya kejora putri.
"gamau, lo kan udah di kasih mama tadi, ngape minta gue lo pikir gue bank gitu?" tolaknya.
"diut gue udah habis, Ra"
"yaudah bodoamat gue, udah sono sono cabut lo" usir Shannon kepada kembaran kampret nya itu.
udah gak di traktir di usir pula, nasip mu 😌
Tanpa pikir panjang, Bian pun pergi meninggalkan keempat siswi yang ada di kelas IPA 1 tersebut.
"nahh pergi juga tuh monyet, ayok lah cabut laper nihh guehhh" ucap Shannon.
"sya, lo mau ikut gak?" tanya Helena kepada Danisya yang sedari tadi hanya diam menyimak tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
"kalo lo traktir sih gue mau" ucapnya.
"oazuu, yaudah ayokk"
"makasih Elen cantik" lanjut Danisya seraya berdiri lalu merangkul bahu Helena.
"yok yok, keburu selese nih jam istirahat nye" Melody mengawali perjalanan untuk menuju ke kantin dan di ikuti oleh ke tiga temannya yang lain.
•••
Vote, komen, and share ke temen kalian yang suka baca wepehh 🤙🏻👽
tengkyu
Ig:@yymaii_
KAMU SEDANG MEMBACA
TERUNTUK HUJAN
Teen FictionPercintaan memang tidak selamanya ada sebab, semua orang mempunyai takdirnya masing-masing sama hal nya dengan Danisya dan Faren. Mereka yang selalu tertawa di setiap harinya saat mereka bersama. Namun, takdir Tuhan berhasil memisahkan mereka. Danis...