4. Rencana

226 10 0
                                    

Di mulmed ada fotonya Dave. mungkin itu bisa buat gambaran.

______________

Oh ya ampun aku baru ingat jika gedung latihan masih 2 blok lagi dari sini. Ya walaupun aku lupa nama jalan tapi aku masih ingat rute jalan. Tiba-tiba ada kereta kuda yang menghampiriku. dan sang kusir membukakan pintu untukku. Tampak lah di sana seorang pria muda menyapaku.

" Hai Miss Groove perlu tumpangan?" ya dia Mr. Hansload. Aku menimbang-nimbang tawarannya. Baiklah. Minimal Miss Sancez juga mengenalnya, jadi mungin nanti dia beranggapan bahwa aku dan dia sudah mulai akrab. Tapi jika dengan Dave? Mereka tidak pernah tahu jika aku pernah berkenalan dengannya.

" sudah ayo, aku juga ingin ke gedung latihan." ujarnya lagi. Ku jawab dengan anggukan kecil lalu masuk ke dalam kereta.

" apa yang sedang kau lakukan di jalan tadi? " tanyanya.

" tidak apa-apa aku tadi hanya ingin berjelajah sebentar." Ujarku berbohong.

" sangat berbahaya jika gadis cantik sepertimu jalan sendirian seperti tadi." Mulai lagi rayuannya kepadaku.

" bagiku itu sangat aman, ketimbang satu kereta dengan pria perayu seperti kau." mendengar ucapanku dia tertawa kecil.

" kau sungguh lucu Miss Groove, atau perlu ku panggil Sherine untuk lebih akrab lagi?"

" terserah anda saja Mr Hansload." Ujarku dengan formal tapi sedikit ketus.

"baiklah Sherine sayang kelihatannya kita sangat berjodoh. Dan kau masih memiliki hutang satu ciuman untukku." Aduh kenapa pria ini seperti Dave lama kelamaan sangat menyebalkan dalam dua hari di gangu pria seperti mereka.

" Benarkah?" pura-pura tak ingat.

Dia mendekat kepadaku. Apakah aku harus berakting lagi? Karena aku memilki firasat pria ini tahu sesuatu tentang Miss Youth. Sekarang dia menangkup wajahku. Di situ aku melihat wajahnya yang tegas daan rupawan yang dapat membuat para wanita tergila-gila. Oke Sherine time to action.

" kau tidak akan bisa lari lagi sekarang, sayang." Sedikit risih tapi demi kasus aku harus bisa.

" baiklah." Ujarku nurut. Dan menanggapinya dengan mengalungkan tanganku ke lehernya. Dan tangannya menahan pinggangku. Baru saja bibirnya akan mendarat ke bibirku kereta berhenti dan sang kusir hendak membukakan pintu. Aku segera menoleh dan menghentikan pergerakannya.

" kita sudah sampai." Ujarku polos, lagi-lagi waktu menolongku. Aku melihat wajah kecewanya lagi. Sungguh lucu. Tapi ku akui dia pria yang agresif.

Kami turun lalu berjalan memasuki gedung. Di sana Mr. Crese menghampiriku dan Mr. Hansload. Seperti dugaanku mereka semua terkejut karena kedatanganku dan pria ini. Aku hanya menjelaskan kami tidak sengaja bertemu di jalan tadi. Dan mereka percaya, walaupun aku merasa tatapan aneh dari Miss Fragance dan Dave kepadaku.

Dua jam aku latihan dan kalian tahu siapa lawan mainku untuk drama, ya Dave orangnya. Kami latihan cukup lancar. Walaupun dia sedikit kesal padaku.

" kau hutang penjelasan padaku." Ujarnya setelah kami istirahat lalu menarikku menjahui mereka. Ke sebuah ruangan kostum.

" sekarang jelaskan."

"jelaskan apa?"

" kenapa kau minta berhenti lalu tiba-tiba datang dengan pria tadi?"

" aku tidak ingin datang bersamamu, sebelumnya mereka tidak tahu jika kita saling mengenal. Akan terasa aneh bagi mereka jika aku pendatang baru sudah mengenalmu." Belaku.

" mereka juga tadi terkejut saat kau datang bersama dia?"

" setidaknya Miss Sancez tahu aku kenal dengannya karena dia yang mengenalkanku. Sudah aku ingin keluar." Ujarku beranjak dari ruangan tersebut.

Book Traveller 1 :  Pria PemikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang