Prolog

1.2K 110 14
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan ku, ku pandangi diriku yang sudah berpakaian rapi di depan cermin. Tapi  aku selalu merasa kesal setiap menatap bayangan diriku di cermin,aku benci melihat wajahku sendiri.

Kenapa aku kesal?

Bukanya aku kesal karena wajahku jelek atau semacamnya. Tapi karena setiap melihat pantulan bayangan ku di cermin, aku pasti akan mengingat masa-masa saat dirinya masih hidup dan selalu bersama ku. Wajar saja, kami kembar, wajah kami tentu mirip.

Aku berjalan beberapa langkah dari depan cermin menuju laci lemari miliknya, dimana aku menyimpan benda peninggalannya. Tepatnya itu tidak ku pindahkan dari tempatnya menaruh benda itu dulu.

Ku buka laci lemarinya, ku lihat dua benda peninggalannya, ku ambil dan ku peluk erat seolah itu bisa mengobati rasa rinduku padanya.

Ku lirik dua benda itu sambil tersenyum "lo bener, mereka mirip kayak kita, terlebih lagi yang ini, dia mirip banget dengan lo. Tapi gak sama"
Kataku pada benda yang ku pegang di tangan kananku.

Tak terasa air mata mulai jatuh dari mataku ketika aku mengingat kenangan-kenangan saat kita bersama.

"Sial! Kalau tau bakal kayak gini gw gak bakal nyianyiakan moment selama lo masih hidup"

Aku menangis sambil memeluk benda yang tadi ku pegangi. Masa bodo dengan hari kelulusan dan bajuku yang basah karena air mata.

"Woi gw kangen sama lo"

------------------------------------------------------------

Udah itu doang prolognya

Gimana udah sedih gak? Hehe

Sengaja gak ku kasi tahu siapa 'aku' diatas, biar penasaran.

Oh iya chapter seterusnya pake sudut pandang author/ PoV 3/sudut pandang orang ketiga biar yang di ceritakan gak cuma 1 orang aja dan biar belum ketahuan siapa yang bakal mati. Ok

Thanks udah baca

Jangan lupa vote dan comennya ya

Bye~

Comeback To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang