prolog

3 2 3
                                    

___

"Rhea tak bersalah" ucapnya lirih dia tak sanggup lagi untuk melawan bahkan sakit di perutnya yang sangat menyiksa sudah ia hiraukan. Darah mengalir di balik sela kakinya, bersama air mata kepedihanya.

Ia menyerah

"Lady Rhea. Kau di hukum karena merencanakan pembunuhan berencana kepada Lady Gea Rivaldo dan dalang dibalik meningalnya GrandDuke terdahulu beserta istrinya." Ucapan itu menggema di altar persidangan yang di tonton oleh seluruh Rakyat ArchDuke.

Baju putih, rambut hitam yang sehalus sutra berkibar tertiup angin. Bercak darah di baju putihnya membuat sebagian yang melihat menatap prihatin.

"Saya tak bersalah" ucapnya dengan pandangan kosong. Mata amesthy yang dulu berkilat mengkilau sekarang redup.

"cih... Hentikan omong kosongmu itu penjahat! Dasar tak tau malu!"  ucapan itu begitu gampang terucapkan oleh orang yang bersetatus Suaminya.

Rhea Aretha De Lachlan. Nama itu sudah ternoda oleh perbuatan kejahatan yang tak pernah di perbuatnya.

Lihatlah suaminya memandang dia rendah dan jijik sambil merangkul seorang gadis yang mengaku korban.

Sebenarnya disini siapa yang tak tau malu! Ingin dia berteriak seperti itu.

Tetapi...

Rasa sakit di perutnya semakin menjadi-jadi, dia mengerang. Darah semakin deras mengalir di antara kakinya.

Suara sepatu sayup sayup terdengar di telinganya. Dia mendongkak melihat siapa sang malaikat mautnya. Dia tak punya harapan lagi.

SRINGGG

Ah... Ini akhir hidupnya, seorang lelaki mengarahkan pedangnya kedepan. "Apa kata terakhirmu?"

Rhea tersenyum manis disela kesakitan yang ia landa. "Semoga kalian menyesal. Jadi ayo bunuh Rhea, Ayah" ucapan Rhea membuat lelaki itu ah bukan Ayahnya menatap dia terkejud?

Dan bener saja. Dengan sekali hentak pedang itu kini telah menancap sempurna di dada Rhea. Darah mengalir menodai baju serta lantai Membuat Rhea tersenyum lega. Semua penderitaan nya kini berakhir.

"sayang! Ibu datang." bagai di sambar petir ucapan yang keluar dari bibir  Rhea dengan senyuman manis itu membuat semua yang mendengarnya terkejud bukan main!

Ibu? Di pikiran mereka wanita yang tengah tersenyum di akhir hidupnya  itu tengah mengandung?

Rhea! Dia dengan hembusan terakhirnya menatap langit dan kemudian ambruk ke lantai Altar pengadilan Lachlan.  Di samping sepatu mahal pria ah tidak tidak maksudnya malaikat maut yang bersetatus Ayah Rhea. ArchDuke Lachlan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Touch Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang