Dua bulan setelah kelulusan."Mbak please biarin saya ambil tiketnya ya?" Mohon gadis itu dengan hati-hati. Tangannya sudah siap untuk mengeluarkan beberapa lembar uang.
"Maaf kak, nggak bisa. Tiket yang ots udah sold out, ini udah punya orang."
"Tapi ini belum di ambil kan mbak? Udah mau mulai tuh."
"Iya kak tapi kami tetap nggak bisa jual ke kakak, soalnya ini udah pesanan."
"Mbak saya bayar dua kali lipat deh, itu temen saya mau perfom openingnya mbak huhu."
"Aduh kak nanti saya bisa di omelin sama yang punya tiket."
"Mbak yaampun yang punya aja belum dateng loh, di jual ots aja mbak..."
"Maaf kak yang ots udah sold out, kakak telat lima menit tadi setelah tiket terakhir habis."
"Mbak please yaa mbak, saya mau nonton temen saya tuh opening doang deh!" Ucapnya memohon.
"Sekali lagi maaf kak, saya nggak bisa jual tiket ini karena udah pesanan."
Gadis itu melengos pelan merasa tidak enak. Dilihatnya lingkungan sekitar sudah mulai penuh dengan orang-orang yang akan menonton pameran.
Lebih tepatnya menonton opening pameran, karena opening pameran ini diisi oleh band indie yang lagi naik daun akhir-akhir ini.
"Mbak......"
Dengan muka yang sangat pasrah, gadis itu kembali menatap stan pintu masuk pembagian tiket. Gadis dengan kemeja biru yang dipadukan celana jeans pendek itu menunduk mengetik sesuatu pada ponselnya.
"Permisi mbak, saya mau ambil tiket ya."
Gadis itu tersentak melihat ada pemuda yang menanyakan tiket. Padahal sudah pasti pemuda ini pemilik tiket yang sesungguhnya. Caranya menanyakan tiket benar-benar sopan. Berbeda dengannya yang merengek minta tiket sisa.
Dalam hatinya, gadis itu kagum juga kecewa. Seharusnya pemuda itu tidak perlu datang dan tiketnya bisa terjual padanya.
Membuka ponsel kemudian gadis itu menelepon seseorang di sebrang sana, "Yer sorryyyyyy gue gabisa masuk"
"Ya maap ih tadi macet!"
"Kemarin PO kan lo nggak ngabarin ya ga salah gue donggggg."
"Ada satu sih tapi punya orang yakali gue serobot???"
"Next time beneran gue nonton lo dehh..."
Menghembuskan napas pelan, gadis itu berjalan kembali ke parkiran. Menyesal tidak datang lebih awal, padahal hari ini sahabtanya akan nyanyi bersama dengan band yang lagi naik daun.
Katanya sih duet.
"He!"
Hampir latah, gadis itu menepuk dada menghilangkan rasa kaget.
"Lo mau nonton River?"
"Ambil nih tiketnya kalau lo mau nonton."
"Lo... nggak nonton?" Tanya gadis itu pelan.
Pemuda itu menghela napas kesal sambil melihat kerumunan di daerah pameran.
"Males. Banyak anak alay yang cuma mau nonton River." Pemuda itu mendengus kecil menyebutkan salah satu band indie yang lagi naik daun itu.
"Ah! Gue nanti mau bikin pamerannya aja deh. Capek juga nonton pameran mulu." Sahutnya kecil sealan ngadain pameran seperti buat layangan.
"Eh....."
"Nih tiketnya! Gue mau balik."
Pemuda itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan tiket dengan nama pemesan Rakha Nalendra.
Gadis itu melihat punggung pemuda itu semakin menjauh. Merasa aneh. Baik tapi aneh.
Agak galak. Tapi-
"SASHA!!!"
Merasa dipanggil, gadis itu menoleh kemudian sedikit terkejut melihat sahabatnya sudah berdiri disana sambil membawa sebuah tiket.
Tiket masuk dengan nama pemesan: Aliesha Cassandra Putri.
**
A/n:
AAAAAAA FINALLYYYYYYYYYY DEBUT JUGAAA
Baru prolog nihh. Nanti kita gas lagi!!!!!!!
Cast:
Huang Renjun as Rakha Nalendra
Saeron Kim as Aliesha Cassandra Putri
Ini visual murni dari aku yaaa, tapi kalian boleh bangettt kalau mau pake visual versi kalian!!OIYA! JANGAN BAWA KARAKTER FIKSI INI KE RL NYA IDOL YAAAA, OKSS???!!
Wokee trims
Cr. delociouswoos
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret; H. Renjun
General FictionAwalnya pura-pura nantinya suka juga. Berawal dari rahasia yang terbongkar dan dua orang yang ingin menutupinya. "Pokoknya lo harus jadi pacar gue!" "Lo ngajak pacaran apa ngajak berantem sih ha?!!"