"Sore semuanya" sapa rio dengan riang saat tiba di tempat kerjanya
"Sore juga rio, oh iya tolong bersihin mesin kopi nya ya" suruh kak diana padaku
"Baik kak" aku pun segera melakukan apa yang kak diana suruh untuk membersihkan mesin kopi nya, aku mengelap bagian luar mesinnya yang terkena noda kopi hingga akhirnya aku pun di suruh membuat kopi pesanan seseorang
"Ice americano less sugar satu" ucap kak rinda dari bagian depan kasir lewat microphone yang dimana langsung aku buatkan ice americano dengan sedikit gula.
Setelah kopi nya jadi aku langsung membawanya ke depan di sebelah meja kasir yang menjadi tempat khusus untuk pengambilan pesanan, langsung saja ku panggil siapa nama pemesannya "Bagas 025 ice americano less sugar" ucap ku pada microphone yang tersedia khusus untuk memanggil pelanggan saat pesanan nya telah jadi. Dan datanglah si pemesan dengan wajah terkejut begitupun juga dengan aku.
"Loh, lo kan yang tadi" ucapnya begitu melihat wajahku dan ia pun mengambil kopi nya "ternyata lo kerja disini ya" ucap nya lagi, aku hanya mengiya kan dan buru buru pergi kembali ke belakang untuk membuat pesanan yang lainnya sebelum di marahi oleh rekan kerjaku yang lainnya.
"Sombong amat itu bocah, liat aja nanti" batin seseorang lalu ia pun pergi meninggalkan tempat itu.
Hari semakin malam dan sekarang menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh dimana seluruh toko yang berada di dalam mall telah tutup sama seperti cafe tempat rio bekerja
"Rio tolong cek persediaan susu ya di belakang soalnya besok mau re-stok" ucap bang jidan yang kali ini menjadi teman clossingan ku di cafe. "Baik bang, aku cek dulu ya sebentar" ucapku sambil pergi ke belakang tempat dimana menaruh barang barang dan bahan bahan yang akan di gunakan, aku pun mulai menghitung jumlah susu kotak yang tersedia di satu kardus dan kembali ke depan "sisa lima bang yang di kardus kalo yang di kulkas sisa tiga" ucapku begitu sampai di depan bang jidan yang lagi mengelap meja kasir "oke makasih rio, tolong di pel ya tadi udah gue sapu" ucapnya lalu pergi ke bagian dapur dengan sapu di tangannya "oke" ucapku lalu mengambil pel dan ember nya
Aku pun pergi ke kamar mandi yang tersedia di belakang dapur untuk mengisi ember dan membasahi kain pel nya, tak lupa memberikan cairan pewangi lantai. Selesai dengan kegiatan di kamar mandi aku pun kembali ke depan dan mulai mengepel lantai yang sudah di sapu bang jidan tadi
"Bang udah selesai semua?" Tanyaku pada bang jidan yang sudah menaruh kembali peralatan yang telah di pakainya ke tempat semula "udah ayo balik" balasnya sambil mengambil tas nya yang ia taruh di atas meja kasir "gue duluan ya hati hati" ucapnya lalu meninggalkan aku yang sedang memakai jaket terlebih dahulu lalu pergi meninggalkan cafe dan mall yang sudah sangat sepi itu.
Jalanan terlihat sangat sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang masih berlalu lalang dijalanan kota ini. Rio memberhentikan kendaraannya begitu melihat lampu lalu lintas berubah dari warna hijau ke merah, mata nya melihat ke kanan dan kiri ia melihat siluet motor sport yang terparkir di depan minimarket di jalan depan sana "oh iya beli token listrik" batinku begitu melihat ke arah minimarket sana.
Lampu pun berubah menjadi hijau kembali, rio pun melanjutkan perjalanan nya menuju ke minimarket. Setelah ia sampai di minimarket ia turun dari motor kesayangannya itu namun saat ia berjalan masuk ke minimarket tersebut ia menabrak seseorang karena fokus dengan ponsel yang ada di tangannya "aduh" umpat nya sambil memegangi kening nya yang terhantuk badan orang yang ia tabrak "maaf maaf, ga sengaja" ucap nya lalu mendongak untuk melihat siapa orang yang ia tabrak "loh kamu" ucapnya membuat orang tersebut tersenyum tipis namun agak sinis
"Sebuah kebetulan ya bisa bertemu lagi" ucapnya dengan nada mengejek, aku tak ambil pusing dan tak mau berurusan dengan manusia yang satu itu. Aku pun segera masuk ke dalam minimarket untuk membeli token listrik. Setelah selesai membeli token listrik aku pun melanjutkan perjalanan menuju rumah ku tempat peninggalan kedua orang tua ku mengabaikan seseorang yang sedari tadi menatapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Kok Hamil?
Short StoryCowo bisa hamil? Bisa aja, rio salah satunya. Kepo sama rio yang jelas jelas cowok tapi bisa hamil? Baca cerita ini!