Bloed

•we•

Kehidupan ini membutuhkan rasa dalam setiap kata, namun juga menimbulkan rasa takut akan pengkhianatan.

•••••

   Seorang gadis cantik keluar dari ruang guru. Ia adalah Athea, seorang siswi SMK kelas 12 yang baru beberapa hari sebelumnya melaksanakan Ujian Kenaikan Kelas.

   Dengan langkah ringan ia berjalan menuju parkiran untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Terlihat ada tiga pria dan satu gadis sedang berkumpul di samping mobil lamborghini hitam yang berada di depan gerbang sekolah.

"Lama sekali anda, saya dengan kawan-kawan sudah berkarat untuk menunggu anda disini," ujar pria hoodie hitam, Gabriel.

   Athea memutar bola matanya malas melihat Gabriel yang sedang kesal. Salah satu ciri khas Gabriel ketika kesal ataupun marah adalah menggunakan kata anda-saya saat berbicara.

   Gadis disamping Gabriel menahan tawa dengan menutupi bibirnya, ia adalah Nathania. Ia mengenakan seragam yang sama dengan Gabriel namun berbeda dengan Athea. Beberapa siswa melirik mereka.

  Tiba-tiba Henry, pria di depan Nathania memukul lengan Nathania menggunakan buku yang tergulung sambil bertanya, "Lo juga kenapa ketawa sendiri?"

"Lucu aja kalau melihat Gabriel kesal."

"Ayo," ujar pria disamping Athea, Rafael.

"Ayo," ujar Athea membalas.

   Athea dan Rafael menaiki motor di depan mobil tersebut dan meninggalkan yang lainnya.

"Ck, emang ya pasangan emas," ujar Nathania.

"Lo ngomong gitu lagi gue bunuh ya!" seru Rafael dan Athea yang belum pergi jauh.

"Ups!"

"Abis lo sama mereka berdua. Cari masalah aja lo," ujar Henry sambil menggelengkan kepala. Ia masuk kedalam mobil dan duduk di tempat mengemudi.

  Tiba-tiba Gabriel merangkul Nathania yang baru saja akan berbicara kembali. Ia menduduki Nathania di belakang lalu duduk di samping Henry. Segera mereka menyusul Athea dan Rafael yang tadi pergi lebih dulu.

   Tidak mereka sadari, ada sepasang mata memperhatikan mereka sambil menyeringai. Bibirnya bergerak tanpa suara menyebutkan, 'akan dimulai'.

***

°22 Agustus 2021°