Prolog

121 18 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading~




Kehilangan ya...

Kehilangan itu hal yang wajar, dari kehilangan barang, sampai orang yang di sayangi..

Akaashi keiji

Hanya dia yang selalu berani selalu membantu ku tanpa pandang apapun, dia selalu membantu ku tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya sendiri.

Aku kira dia hanya lah remaja laki-laki seperti biasanya, tidak ada yang berbeda, ternyata aku salah.

Dia adalah orang yang selalu membuat percaya diri,
Dia membuat ku menjadi gadis berani, pada orang yang selalu mencoba menyakiti dari batin dan fisik, pikiran buruk ku berubah setelah bertemu dengannya.

Dia membuat ku menemukan alasan kenapa aku harus hidup dan merasa kebahagian seperti orang orang pada umum nya, dia adalah cahaya kehidupan ku.

Dia yang mengajarkan ku cara bertahan.

"Anak sialan!"

"Kau anak yang baik, jangan pikirkan kata kata orang lain!"

"Jelek."

"Kau perempuan paling cantik yang pernah ku lihat selain ibuku"

"Rasa nya ku ingin jadi awan"

"Mengapa tiba-tiba?"

"Hanya ingin"

"Kalau begitu aku hujan"

"Mengapa kau tiba-tiba ingin jadi hujan?"

"Agar aku bisa selalu bersama awan"

"Tapi hujan hanya kadang-kadang bersama awan, jadi kau juga hanya akan kadang-kadang bersamaku?"

"Aku ingin menjadi penulis yang handal saja, agar aku bisa menulis diriku ku yang selalu merasakan kebahagiaan dari awal sampai akhir"

"Kalau begitu aku komikus"

"Kenapa?"

"Agar aku juga bisa selalu mengambarkan kebahagiaanku saat bersama mu"

"Janji ya~"

"Berhenti"

"Sudahlah kei–,Akaashi"

"Menikah lah denganku!!"

"Aku harus pergi ke Singapura"

"Kenapa?"

"..."

"Baiklah, kau harus berjanji kau harus baik-baik saja selama disana"

"Izin untuk pergi itu bukan begini yang ku maksud.."

"Aku tidak menyukai bercandaanmu keiji!"

"Tepati janjimu, untuk mengambarkan kebahagian mu bersama ku!"

"Ini kau sebut kebahagiaan?!"

"Hanya dengan kepergianmu, tidak akan membuat rasa di hati ku tentang mu hilang sedikit pun, dengar kan perkataan ku baik baik keiji"

"Awan akan kesepian di langit tanpa adanya hujan"

Musim hujan sudah hilang beringan dengan 'Hujan-ku'.

Sang Awan sudah tidak bisa lagi hidup bersama hujan.

Hujan memilih untuk menemukan jalan nya sendiri dan meninggalkan Awan tanpa memenuhi janji nya dengan sang Awan.

Awan kembali hidup sendiri lagi tanpa cahaya seperti dulu. Awan ragu akan menemukan si Hujan yang mirip dengan Hujan yang dulu.

Hujan sudah reda dan menghilang dari Awan, si Hujan memilih kembali tempat lain dari pada terus bersama Awan.

Meski Awan tidak mau itu terjadi, dia tidak bisa mencegah Hujan pergi, ini sudah menjadi takdir sang Langit.

Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, meski berpisah tanpa kehendak Awan, Awan tidak akan pernah melupakan apa yang telah terjadi ketika Hujan datang pada Awan.

Satu satu nya jalan memang mengikhlaskan nya tapi tidak ku sangka aku harus menekan diriku untuk mengikhlaskan dirimu juga.

Ku tidak tau kesalahan apa yang ku buat di masa lalu, sampai tuhan pun sangat benci padaku.

.
.
.

To be continued..

Thanks for coming, lopyu guys.g

𝘼𝙬𝙖𝙣 𝘿𝙖𝙣 𝙃𝙪𝙟𝙖𝙣 || Akaashi KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang