BAB I

410 43 9
                                    

.


Kyungsoo duduk si sebuah pohon rindang di taman kota. Ia duduk hanya beralaskan sebuah alas terbuat dari kain tebal. Di sebelahnya ada keranjang piknik lengkap dengan isinya. Sesekali ia meneguk air dari tumblr yang sudah ia bawa. cuaca yang bagus untuk piknik hari ini.


Iris mata coklatnya masih menyusuri setiap kata pada barisan kalimat dalam novel yang tengah ia baca. Kyungsoo tersenyum simpul ketika membaca bagian lucu dari novel itu.


"Kyungja yya," panggil seseorang. Kyungsoo menoleh kemudian membalas senyuman lima jari dari seseorang yang memanggilnya.


"Baekhyun ssi," ucap Kyungsoo pada pria tampan berambut cepak yang baru saja datang. Pria itu langsung menempatkan diri duduk di depannya. Padangannya tidak beranjak dari Kyungsoo, meskipun wanita di depannya telah mengalihkan pandangannya lagi ke novel yang sebelumnya ia baca.


"Kau tidak lelah? Eomonim menyuruhku untuk menjemputmu, cuaca mulai terik," ucap Baekhyun penuh perhatian.


Kyungsoo melihat ke jam tangan tangannya. Pukul 11.15. Begitulah dirinya, jika sudah masuk ke dalam dunia novelnya, waktunya seakan berhenti untuk dirinya sendiri sampai-sampai dia tidak sadar kalau saat ini hampir tengah hari.


"Ah, benar. Maaf aku sampai tidak tahu waktu," ucap Kyungsoo menutup mulutnya. Sesegera itu ia membereskan apa saja yang ia bawa. Baekhyun terlihat gemas dengan tingkah wanita di depannya. Sangat sembrono, begitu pikirnya.


"Kau baru saja siuman dari koma, kau harus menjaga kesehatanmu," ucap Baekhyun sambil membantu Kyungsoo memasukkan barang-barang yang tengah ia bawa.


Setelah selesai berkemas, Baekhyun melipat alas duduk yang tadi mereka duduki kemudian mengambil alih tas piknik yang Kyungsoo bawa.


Awalnya Kyungsoo menolak bantuan Baekhyun, namun langsung berkerut ketika Baekhyun menyebutkan kalimat ajaibnya.


"Jadi kapan kau akan mulai kembali bekerja?" tanya Baekhyun kepada Kyungsoo.


"Iya benar.. Bekerja, ya?" ucap Kyungsoo baru teringat. Hampir satu bulan Kyungsoo mengalami koma akibat kecelakaan, diberi ijin untuk istirahat selama satu minggu, kemudian mengajukan cuti tiga hari lagi untuk pemulihan membuat Kyungsoo lupa kalau dia adalah seorang wanita karir karena terlalu nyaman di rumah.


Kyungsoo adalah seorang dokter spesiali anak di salah satu rumah sakit swasta di Korea. Pembawaannya yang sangat telaten membuat Kyungsoo menjadi dokter populer di tempatnya bekerja, terlebih lagi dari kalangan ibu-ibu muda. Meskipun belum memiliki anak, Kyungsoo termasuk dokter yang sangat handal dalam menangani pasiennya yang rewel.


"Wae? Kau ingin berhenti?" tanya Baekhyun. Kyungsoo berfikir sejenak, kemudian menggeleng.


"Akan sangat membosankan jika di rumah terus. Aku harus kembali bekerja," jawab Kyungsoo sambil tersenyum ke arah Baekhyun.


Sudut bibir Kyungoo yang terangkat membuat pipi Squishy-nya mengembang. Jika kedua tangan Baekhyun tidak sibuk membawa bawaan, mungkin bisa dipastikan kalau tangan itu akan langsung sigap untuk mencubit pipi gemas wanita itu.


"Baekhyun ssi, apa kau sudah mendapat kabar tentangnya?" tanya Kyungsoo.


"Park Chanyeol? Ah dia masih belum menghubungiku," jawab Baekhyun.


"Aku harap bisa memukul kepalanya," ucapan Kyungsoo menimbulkan gelak tawa akan keduanya.


Tawa Baekhyun mereda tanpa Kyungsoo sadari. Pria itu tetap fokus melihat wanita disampingnya menggumamkan sesuatu yang tidak ia mengerti. Mata pria itu memandang dengan banyak arti yang tidak ada yang pernah mengerti.


"Kapan Baekhyun ssi akan kembali dinas?" Kyungsoo lanjut bertanya pada pria yang lebih tua satu tahun di sampingnya. Baekhyun adalah seorang tentara aktif. Ia sering melakukan operasi militer di dalam maupun di luar negeri.


Baekhyun tidak segera menjawab. Kyungsoo mengalihkan pandangannya Baekhyun karena pria itu tidak segera menjawab pertanyaannya.


"Kenapa? Kau tidak ingin aku pergi?" Baekhyun merendakan tubuhnya agar wajahnya bisa sejajar berhadapan dengan Kyungsoo. Pria itu menyipitkan matanya dan tersenyum jahil. Bukannya menjawab, Baekhyun malah menanyakan hal lain pada Kyungsoo.


Kyungsoo terhenyak ke belakang ketika Baekhyun tiba-tiba mendekatkan wajahnya. Beberapa kali Kyungsoo berkedip sambil menatap mata sipit Baekhyun yang hampir tertutup sempurna ketika tersenyum. Semburat merah muncul di kedua pipi Kyungsoo.

.

.

Hari cerah tiba-tiba mendung. Untung saja Kyungsoo dan Baekhyun sudah berada dalam mobil. Kyungsoo menepuk-nepuk pundaknya yang sepertinya terkena tetesan gerimis.


Baekhyun segera menyalakan mobilnya setelah meletakkan barang bawaan mereka pada bagasi mobil. Dari kedua matanya ia melihat Kyungsoo sedikit kedinginan. Ia pun segera mengatur suhu supaya nyaman bagi Kyungsoo. tak lupa ia mengambil selembar selimut yang ada di kursi bagian belakang dan memakaikannya pada Kyungsoo.


"Ah, tidak perlu repot-repot, Baekhyun ssi," ucap Kyungsoo, namun bukan Baekhyun namanya kalau menuruti apa kata Kyungsoo.


Kyungsoo hanya mampu tersenyum kikuk. Dia tidak tahu lagi bagaimana harus membalas perlakuan Baekhyun yang menurutnya terlalu manis. Bahkan semakin manis.


Dibalik selimut yang menutupi tubuhnya, telapak tangannya merambat ke arah dada kiri tempat jantungnya bersembunyi. Bohong jika dia tidak berdebar ketika perlakuan pria yang saat ini tengah mengendalikan kemudi mobil.


Pipinya menghangat.


Sesuatu yang harusnya tidak Kyungsoo rasakan lagi.


Tapi entah kenapa muncul dengan sendiri.


Perasaannya kian tercampur aduk.


Kyungsoo tidak tahu pasti apa yang harus dia lakukan, tidak mengerti cara mendefinisikan apa yang ada dalam hatinya saat ini. Suasana menjadi hening. Tidak ada suara musik yang biasa Baekhyun putar untuk menemani perjalanan mereka.


Kyungsoo memilih menyandarkan tubuhnya pada sandaran mobil sambil melihat tetes-tetes air yang menabrak kaca. Kemudian perlahan kesadarannya diambil alih oleh kantuk.

.

-bersambung-


a/n : Hallo, ini adalah Baeksoo pertama yang kubuat. Ini tidak akan panjang. Aku berharap kurang dari 5 chapter saja supaya kalian tidak bosan.

Semoga kalian menyukainya.

Dukung dengan vote dan komen ya~

Terima kasih.

PERMISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang