Hari-hari yang indah dan bahagia menurutku itu hanyalah sebuah mimpi. Karna kebahagiaan takkan mungkin menjadi milik ku lagi, sejak kekasihku meninggalkan ku sendirian di dunia ini untuk selama-lamanya. Dan yang ada kini hanyalah kesendirian dan kesedihan. Itu semua membuat ku iri akan kehidupan teman-teman ku, karna mereka memiliki seorang kekasih disampingnya, sedangkan aku TIDAK ..!!!
Kejadian itu bermula saat hari pertama aku duduk di bangku SMA dan sedang mengikuti kegiatan MOS − Masa Orientasi Siswa − yang dimana hari itu aku mendapat hukuman karna tak membawa apa yang diminta oleh anggota OSIS tersebut. Aku dihukum berdiri satu kaki dengan kedua tangan memegang telinga tepat di depan ruang OSIS, namun tiba-tiba aku hampir kejatuhan sebuah pot bunga dari lantai atas. Dan beruntung ada seseorang yang menyelamatkan ku akan bahaya yang hampir menimpa ku barusan.
Begitu sekolah usai, aku lantas segera mencari-cari dimana ia berada, aku berterima kasih dan berkenalan dengannya. Ternyata pria yang menyelamatkan ku tadi bernama Michael Vean − orang-orang biasa memanggilnya dengan Mike − dia menjabat sebagai wakil OSIS.
Sejak saat itu, ia selalu menolong ku dari semua kecerobohan-kecerobahan yang ku perbuat. Berkali-kali aku hampir celaka, namun Mike selalu siaga untuk menolong ku. Aku senang akan perhatiannya, dan kini aku pun mulai merasakan cinta. Ya, aku baru tahu bagaimana rasanya jatuh cinta karna ini kali pertama aku merasakannya. Jadi Mike adalah cinta pertama ku, dan ku harap Mike juga merasakan apa yang ku rasa.
♂♂♂
Tak terasa sudah satu bulan kami para siswa baru bersekolah dan kami pun sudah mulai belajar intensif . Saat itu istirahat sedang berlangsung, aku dan Putri – sahabat baru ku – bersenda gurau di salah satu bangku taman belakang sekolah, tiba-tiba Mike datang menghampiri kami. Dan dengan lawakan khasnya ia pun tak segan mencela pembicaraan kami.
"Ikh apaan sih, ikut-ikutan aja nih!" ledekku.
"Biarin aja, kan masih ada aliran listrik disekitar sini. Makanya masih bisa ikutan nyambung" jawab Mike garing
"Hahaha apa banget deh" aku dan Putri tertawa seadanya
"Emang lagi ngomongin tentang apa sih, serius banget gue liat dari tadi? Lagi ngomongin gue ya?" ujar Mike asal
"Hahaha pe-de banget sih lo. Enggak kok, bukan apa-apa. Iya gak, Put?" jawabku menyangkal seraya menyikut lengan Putri yang ada disamping kiri ku
"Iiya kok Mike, bukan apa-apa. Jangan kepe-dean deh." Putri pun membantu ku berkelit dengan tersenyum nakal.
Sempat terdengar beberapa kata dari mulut Mike, namun ia segera di panggil oleh teman-temannya. Jadilah ia tak melanjutkan pembicaraannya. Mungkin kesannya ia memang terlihat narsis tapi ada benarnya juga sih dugaannya. Hehe :-p
Tak lama berselang, bel tanda usainya istirahat pun bergema di langit-langit sekolah. Dengan langkah gontai kami pun beranjak dari bangku taman − tempat kami duduk tadi – menuju kelas masing-masing. Aku tidak sekelas dengan Putri. Kelas ku melewati tiga kelas dari kelasnya, tepatnya di ujung lorong dekat gudang sekolah.
Dan betapa terkejutnya aku saat hendak masuk ke kelas aku melihat Mike berduaan dengan Ery. Cewek yang disebut-sebut sebagai kekasih Mike ini menampar Mike lalu berlari seraya berlinang air mata. Tanpa sadar aku pun berlalu ke dalam kelas dan menjatuhkan diary ku .
☼☼☼
Keesokan harinya aku mencari Diary ku ke seluruh antero sekolah, namun hasilnya NIHIL−aku tidak menemukannya dimana pun−. Aku takut ada yang menemukan diary itu lalu membacanya, karna seluruh perasaan ku pada Mike ku tumpahkan didalamnya.
Di waktu yang sama, rupanya Mike tengah bingung untuk mengembalikan diary Angel tersebut. Ia ingin segera mengembalikannya ke Angel karna ia tahu Angel pasti panik kehilangan diary nya, tapi disisi lain ia juga penasaran apa yang Angel tulis selama ini. Lantas ia pun membuka diary yang saat ini ia genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Angel
Short StoryKala mentari datang dan kembali hilang di telan masa Kau tak pernah kembali Dan tak kan pernah kembali Tapi hati ku kan selalu tetap untuk mu Walau dunia hilang Walau kau telah tiada Tapi cinta ini senantiasa kan menanti mu Tulus hati ku mencintai m...