Didalamku hanya ada laut yang dingin katamu,
Namun tetap saja setiap malam sebelum fajar bergegas, kapalmu masih saja berlarung didalamku.Ambisimu seperti kepribadian ganda,
Sesekali ingin memecah gelombangku,
Dilain waktu kau juga ingin menjatuhkan jangkarmu,Agar kau puas,
Lunas,
Dan berharap kau mampu melunakkanku dengan bahagia yang kau takar,
Menyejukkan tahun-tahun kerontangku,
Bahkan beraninya kau mau menebus masa-masaku yang meraung, berkejaran, bergulung-gulung.Jangan lupakan sebelum aku yang izinkan !!!
Pak, apa rasanya menemukan semestamu yang baru?
Apakah setelah itu kau mampu menyelaraskan suara-suara?
Sejajarkan pendirian-pendirian?
Atau mungkin dengan sedikit kecamuk dada masing-masing hingga melebur kembali?
Pak, bahagiakah?
Tapi kudengar rasa salah dan sepimu kini merupakan nilai tukar yang bahkan tak pernah engkau kehendaki.
Benar?