Kwon Jiyong a.k.a G Dragon yang merupakan Leader grup terkenal dari Korea Selatan, Bigbang. Saat ini tengah berada di studionya di gedung YG Entertainment yang merupakan perusahan tempatnya dan grupnya bernaung.
Tujuan awalnya dia menyambangi studio adalah untuk mengerjakan lagu untuk comeback grupnya nanti. Tapi ide yang sejak awal dia persiapkan tiba-tiba buyar setelah mengecek notifikasi instagram yang muncul di layar ponselnya. Bukan karena notifikasinya, tapi sesuatu yang lain setelah dia menscroll ke bawah timeline instagram di layar ponselnya.
Ekspresinya langsung berubah sendu saat salah satu akun dari seseorang yang sangat dikenalnya memposting foto yang menunjukkan keceriaan dari sang pemilik akun dengan teman-temannya. Tanpa sadar dia menggerakan jarinya mengeklik akun tersebut untuk melihat lebih banyak foto yang diposting. Dia tersenyum miris memandangi satu-persatu satu foto yang terpampang di layar ponselnya. Matanya menyiratkan kerinduan yang mendalam.
Selama hampir satu jam dia terus seperti itu. Karena kepalanya mulai terasa pening, dia meletakkan kembali ponselnya di atas meja dengan sedikit kasar sampai menimbulkan bunyi 'takk' yang cukup keras. Tapi dia tak peduli.
Kemudian dia beralih ke komputernya yang sedang menampilkan aplikasi yang membantunya untuk membuat track lagu. Dia mengutak-atiknya beberapa kali, menambahkan beberapa instumen, mengecek hasilnya, tapi sama sekali tidak ada yang pas di hatinya. Dia mencoba beberapa kali tapi hasilnya selalu sama. Puncaknya ketika dia melemparkan begitu saja mouse di tangannya. Memijit pelan pangkal hidungnya. Mulai frustasi?
Sekarang dia beralih ke kertas dan pensil yang di ambilnya dengan kasar dari tempatnya, setelah sebelumnya beberapa kali dia menarik napas dalam untuk mengembalikan mood-nya. Sambil bersenandung kecil dia membubuhkan beberapa kata di atas kertas, membacanya ulang, lalu mencoret beberapa kata menggantinya dengan kata yang lain. Itu dia lakukan berulang-ulang sampai mendapatkan lirik yang pas menurutnya.
Tok tok tok
Terdengar beberapa kali ketukan di pintu studio. Ada yang mengunjunginya? Siapa?
"Kau belum selesai, Man?" tanya seseorang yang kepala perak platinanya menyembul dari pintu. Dari sisa-sisa keringat yang masih mengalir di pelipisnya, bisa disimpulkan dia baru saja selesai work out atau mungkin latihan dance.
"Hm..." gumam GD setelah meliriknya sekilas. Dia tidak perlu bersikap formal karena dia sudah sangat mengenal orang itu. Lebih dari 14 tahun. Sahabat masa kecilnya yang sekarang satu grub dengannya.
"Apa maksud 'hm' itu, huh? Kau tidak tiba-tiba kehilangan kemampuan bicaramu kan?" kata orang itu, setelah sebelumnya dia masuk ke ruangan dan mendudukkan diri di sofa panjang yang ada di sana.
"Kau kan bisa lihat sendiri tanpa harus bertanya" kata GD datar sambil memutar kursinya menghadap ke orang itu dan melayangkan tatapan tajam padanya.
"Oe oe santai sedikit, Man...!" Kata Taeyang sambil menaik-turunkan tangannya. Ya, dia Taeyang main vokal Bigbang "Aku hanya bertanya..." lanjutnya dengan sedikit tersenyum, menampilkan eye smile yang dimilikinya.
"Hell yeah, whatever" GD memutar bola matanya malas, menyenderkan punggungnya di kursi, satu tangannya dia gunakan untuk menyangga kepalanya, satu tangannya lagi dia gunakan untuk mengacak rambutnya kasar.
"Kenapa kau?" tanya Taeyang dengan mengangkat sebelah alisnya. Setelah memperhatikannya dia merasa ada sesuatu yang tidak biasa dari sahabatnya ini.
Taeyang mengikuti arah pandangan GD yang ternyata tertuju pada ponsel yang tergeletak di atas meja yang menjadi pemisah jarak keduanya. Dia sedikit berpikir, lalu mengambil ponsel itu yang tanpa perlu bertanya dia tahu itu milik GD. Menyalakannya dan ternyata ada kode penguncinya. Taeyang tahu kodenya, itu artinya dia tidak perlu menanyakannya pada GD. Dia hanya perlu mencobanya dan berharap kodenya belum diubah oleh sang pemilik. GD hanya diam, Taeyang harap-harap cemas.
YOU ARE READING
When I Missing Her
Fanfiction"Oh wow! Apa kau sekarang beralih profesi menjadi stalker?"/ "Kau benar, Bae... Aku merindukannya, sangat merindukannya... Sampai-sampai di sini rasanya sesak... Tapi, apa aku masih pantas merindukannya?"/ Hanya sebuah curhatan kegalauan Kwon Jiyong...