Daisuki Da Yo!
Part 6***
"Oi, Tobio! Kau-"
Tobi dan Rara membeku. Mereka menoleh patah-patah pada sosok yang kini sudah berdiri membelalakkan mata menatap keduanya. Tobi masih diam, dia lupa untuk melepaskan tangannya saat beberapa orang telah turut hadir mengikuti sosok yang tadi.
"O-oi, apa yang kau lakukan, Tobi?"
Tersadar, baik Rara atau pun Tobi langsung berdiri tegak dengan jarak satu langkah. Rara menunduk malu, wajahnya sudah resmi memerah. Sementara Tobi hanya berwajah datar menatap rekan tim volinya, meski jika dilihat lebih teliti terdapat rona tipis di sekitar pipinya.
"Apa yang kulakukan?"
Semua terbelalak kecuali Nata yang sudah tahu mengapa Tobi bertingkah aneh pada Rara. Pandangannya jatuh pada sahabatnya yang masih menahan malu dan kesal pada pemuda raven itu. Dengan riang Nata berlari menghampiri Rara dan merangkulnya. Sebelah tangannya lagi merangkul Tobi, membuat dirinya persis menjadi tembok bagi mereka.
"Sudahlah kalian santai saja. Aku yakin ini hanya salah paham." Ujar Nata cengengesan.
Dai maju mendekati adik kelasnya itu. "Apa benar, Tobi?"
Yang ditanya hanya diam. Jujur saja ia bingung dengan ucapan Nata yang malah menyelamatkan keadaan mereka saat ini. Atau malah membuatnya semakin runyam?
"Anu, Kak Dai, Tobi tak akan melakukan hal buruk pada Rara. Di otaknya hanya ada voli saja. Iya kan, Tobodoh?"
Tobi mencengkeram kepala Nata hingga membuat pemuda jeruk itu meringis kesakitan.
"Heh Sakit, Tobodoh! Bisakah kau sehari sja tidak menyakitiku?" Sungutnya dengan tangan yang berusaha mencengkeram balik kepala Tobi. Nihil, karena ukuran mereka usaha Nata sia-sia.
"T-tobio, kasihan Nata." Rara berusaha melepaskan tangan Tobi dari kepala Nata. Tobi refleks mengikuti gerakan Rara seraya irisnya menatap Rara yang berusaha menormalkan wajahnya. Nata yang merasa lepas dari cengkeraman langsung bersembunyi di balik punggung Rara. Ia memeletkan lidah, mengejek Tobi yang hampir saja naik pitam.
"Tobio, sudah." Tangan Rara yang masih menggenggam tangan Tobi menguat agar fokus pemuda itu beralih padanya. Benar saja, iris Tobi kembali menatapnya. Tidak, lebih ke arah pucuk kepala Rara yang sejak tadi berantakan karena ulahnya.
"Maaf..." Tangan Tobi yang telah bebas terulur mengacak gemas poni Rara. Ia tersenyum kecil dengan binar yang muncul kembali.
"Hentikan, Tobio! Kau mengacak rambutku ihh..." Rengut gadis itu yang membuat Tobi bertambah gemas ingin segera membungkusnya dan menjadikan Rara miliknya.
Tingkah laku mereka tak luput dari pengamatan tim voli yang kini hanya cengo tanpa bisa berkata. Pikiran mereka tiba-tiba ngebug, meracaukan hal aneh yang menurut mereka mustahil terjadi.
Tobi?
Tersenyum pada seorang gadis?
Tobi yang selama ini otaknya hanya berisi voli dan voli itu tiba-tiba bertingkah manis pada seorang gadis?
Apa ini pertanda hal buruk???
"HEHHHH?!!!"
"TOBII!! APA KAU DEMAMM?!!" Naka langsung mengecek suhu tubuh Tobi dengan cermat. Dari kepala, leher, tangan, badan, dia hampir seperti petugas keamanan bandara yang mengecek keamanan penumpang.
"Tidak, Kak Naka."
"O-OI TOBI, KAU TIDAK KESURUPAN KAN?? KAU BERTINGKAH ANEH, MEMBUATKU TAKUT..." Zuman menatap ngeri Tobi sementara pemuda itu hanya memiringkan kepala tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kage no Ushiro
FanfictionSebuah kisah fiksi tentang dilema dan bumbu misteri di dalamnya heheh:) Ada tambahan OC dan Chara lain ya geys yak! Selamat membaca!