Hallo guys!
This is a new story.
Jadi pantengin terus lapak ini yaa!
Selamat membaca:)
***
"Alina Queenza. Silakan maju!"
Pelajaran pertama kelas 11 IPA 4 pagi ini adalah matematika. Seorang gadis yang merasa namanya dipanggil dengan tenang melangkah maju untuk mengerjakan soal matematika dari salah satu guru terkiller nya itu.
Beberapa siswa mengeluh, pagi-pagi sudah mendapat sarapan angka dan rumus-rumus matematika. Ditambah dengan guru yang killer. Lengkap sudah penderitaan mereka pagi ini. Tapi tidak dengan gadis itu.
Di saat kebanyakan dari teman sekelasnya takut saat pelajaran ini dimulai, ia justru begitu menyukai nya. Bahkan kerap kali ia disebut sebagai "anak kesayangan Bu Meta". Hingga panggilan itu sudah terdengar tidak asing bagi dia dan siswa lainnya.
Alina Queenza, remaja cantik kelahiran 15 Maret 2003. Tubuh berisi nya yang tinggi, kulit putih bersih, rambut hitam sedikit dibawah bahu, dan bola mata coklat nya yang indah dilengkapi dengan bulu mata panjang dan alis yang tidak terlalu tebal tapi benar-benar terlihat pas.
Gadis pecinta musik yang selalu membawa earphone atau headphone kemanapun dia pergi, kecuali kamar mandi dan tempat-tempat yang tidak seharusnya ia membawanya.
Alina begitu menggemari penyanyi muda berkebangsaan Kanada, dengan salah satu lagunya yang membuming berjudul senorita yang dinyanyikannya bersama Camila Cabello. Siapa lagi kalau bukan Shawn Mendes.
Alina menjadi salah satu siswa berprestasi di salah satu SMA swasta di ibu kota, SMA Garuda.
Meskipun tidak selalu menjadi peringkat pertama, tapi ia menonjol di beberapa bidang dan mata pelajaran. Namanya tidak pernah absen dari peringkat pertama di kelasnya. Meskipun ia bukanlah peringkat pertama paralel, tapi namanya selalu ada didalam daftar siswa-siswi berprestasi SMA Garuda.
***
Alina mulai mengerjakan soal didepannya dengan santai tanpa ada kesulitan. Sudah seperti pro player dalam bidang matematika.
Sudah bukan rahasia lagi, jika Alina selalu mendapat nilai tertinggi dalam mata pelajaran ini. Bahkan banyak olimpiade matematika yang telah ia juarai.
Namanya begitu terkenal di kalangan guru-guru SMA Garuda sebagai siswa yang pintar dalam bidangnya, matematika.
Tepuk tangan terdengar seperti biasa, mengiringi langkah Alina untuk kembali ke kursinya.
Pujian dari Bu Meta juga terdengar saat Alina kembali menjawab soal di papan tulis itu dengan benar.
"Eh salah!" Cetus Mia yang merupakan sahabat sekaligus teman sebangku Alina.
Alina mengernyitkan dahi nya, kembali meneliti jawabannya di papan tulis, hingga beberapa saat.
"Mana yang salah? Orang bener begitu!"
Tidak terdengar sepatah katapun dari Mia yang membuat Alina menolehkan kepalanya. Kesal, itu yang dirasakan Alina.
Bukan tanpa sebab ia kesal, melainkan karena Mia yang dia ajak bicara justru tengah sibuk memainkan hp nya diam-diam.
Alina terus menatap Mia berharap anak itu sadar bahwa ia sedang ditatap dan segera merespon perkataan Alina tadi. Tapi, harapan hanyalah harapan. Karena nyata nya Mia tetaplah menunduk, masih sibuk dengan ponselnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevana (On Going)
Teen Fiction"sok-sok an nolak gue, liat aja lo pasti bakal butuh gue!" ~ Alina Queenza "jangan paksa gue buat nolak Lo lagi!" ~ Gevano Rafandra