Jarum jam itu seolah lambat ingin membuatku nampak tersiksa di mata kuliah ini,sungguh ini sangat membuatku bual rasanya ingin kabur dari tempat ini.Yaampun mengapa harus Sir Taehyun kali ini,dia menjelaskan materi yang membuatku pening kepala.
Tapi jika aku tidak memperhatikannya aku akan ketinggalan dan pasti di hukum oleh nya,ya aku hanya mencari aman untuk ku nanti.1 tahun lagi aku akan lulus dari Kyungpook National University Daegu Campus ,dan yah aku akan terbebas dari semua ini HAHAHA.
Aku terus melihat Sir Taehyun yang sedang berada pada papan tulis , sedikit menjelaskan ujarnya tapi bagiku itu setengah bab.Mataku sangat tidak kuat menahan nya lagi Ohhh yatuhan bisakah pelajaran ini selesai dan aku bisa pulang.
Mavi temanku dia sangat fokus pada materi ini,dia sangat berbanding terbalik denganku,ya tentu nya dia lebih rajin dan pintar.Aku sangat bosan dan sedikit mengganggunya ,sesekali aku mencolek lengan nya memakai pulpen.
Dia berdecak pelan sembari matanya yang melotot kearah ku dan mengode bahwa Sir Taehyun akan melihat nya jika terus menerus di ganggu.Aku hanya tersenyum memperlihatkan gigi ku berbisik maaf padanya.
Ahh aku benar-benar bosan,lalu membaringkan kepalaku di atas meja menaruh pulpen di tengah hidung dan mulut ku,lalu terdengar deheman pelan dari sir Taehyun.Aku mematung setelah itu yaampun seperti nya aku akan tamat sekarang.
Tapi ketika aku menunduk sir Taehyun hanya diam sembari menatap ponsel nya,aku sangat heran bukannya tadi sir Taehyun menegur ku,aku mengerutkan dahiku heran.
"HAHA itu pasti bukan padaku aku kan?"
Aku berbicara pelan sembari memperhatikan dosen killer ini ,ah ternyata dia hanya berdehem biasa.Mavi yang di sebelahku menyuruhku menulis apa yang ia tulis tadi itu hanya inti dari materi tadi.
Kalau kalian bertanya kenapa mavi menulis nya,haha itu untuk ku aku sangat mudah lupa jadi mavi selalu menulis hal penting setiap Sir taehyun menjelaskan.
Aku beraegyo dihadapan mavi,dia hanya menggelengkan kepalanya mungkin frustasi.
"Cepet tulisss Yunaa,lo mau di hukum sir Taehyun?"
Mavi yang terlihat sangat emosi,dan aku hanya tersenyum gemass sekali ,ohh sangat beruntung sekali Yuna memiliki teman sepertinya.
"Iya iya gue mau nulis sekarang"
Lalu aku menulis nya,itu hanya sedikit dan membuatku paham,kenapa mavi tidak di jadikan dosen saja?Haha just kidding.
Setelah sekian lama akhirnya pelajaran ini selesai, ahh rasanya ingin langsung berbaring di kasur bermanja pada guling dan tidur nyenyak,i need it.Lalu aku membereskan barang barang ku dan rencana nya aku akan pergi ke cafe bersama mavi.
"Bentar gue beresin ini dulu"
"Iya cepett Yun ,lo lama banget gue udah laper"
Yuna berdecak pelan pada teman nya ini.
"Ck,sabarr sabarrr"
Tiba tiba sebuah notifikasi masuk kedalam ponsel,aku buru buru membuka tas ku kembali untuk membawa ponsel ku.Ternyata papah ,aku melirik kepada mavi sejenak.
"Mav, sebentar papa gue telpon"
Mavi hanya mengangguk paham sembari duduk di kursi kelas nya.Lalu Yuna mengangkat telpon dari ayah nya itu segera dia takut ada hal penting yang ayah nya harus bicarakan padanya.
"Hallo pah,ada apa?". Yuna
"Hallo,Yuna kamu udah selesai kuliah nya ,apa ada mata pelajaran tambahan lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD TEARS
Fanfiction"Kak aku gabisa masak ,jangan mau yah" "Gapapa Yun,saya yang masak" .taehyung "Kak aku suka jajan,jadi jangan mau" "Gapapa saya kan kerja,kamu bisa Jajan sepuasnya".taehyung "Kakk aku suka pulang malem kalo main mending jangan yah" "Saya bisa nunggu...