Taufan perlu di ruqyah ehe

1.4K 153 52
                                    

Cw & tw / self harm, suicidal , depression , blood, BLOOD, trauma-kinda , sodaraan, hali beda setaun sama taufan, taufan beda setaun sama gempa, gempa beda setaun sama blaze dan ice dan solar dan thorn, ini cerita ditulis jam 1 malam karena tibatiba kepikiran so maksud bgt yes, typing alay kek jamed , aga keinget ff yg pernah kubaca di wp masalah kurung mengurung tapi berhubung ini fic akan kudistribusiinnya ke temen deket aja so gapapa kali ya kan ga dipublish untuk umum- DRAMA BANGET POKOKNYA DRAMA ALAY KAYA SINETRON INDOSIAR KARENA INI DIKETIK SAMBIL  NGANTUK WOY MAU TIDUR SEBENERNYA TAPI TAKUT IDE ILANG. Ini taufan kek istri sah sinetron hidayah difitnah tak berdaya, bedanya disini depresi bund , intinya pokoknya kek sinetron. Agak ga waras keknya taufannya ih tapi gatau si. Nulis angst for the sake of angst jadi plothole nya pasti banyak dan it makes no sense pls pretend not noticing it.

BACA DULU SEMUA WARN NYA

KU TAK INGIN TANGUNG JAWAB KALAU ADA YG KE TRIGGER YA

BACAAAAAAA WARN NYA

MAU LANJUT?

YAUDA ISTIGHFAR DAN BISMILLAH DULU

.
.
.

Sudah satu minggu Taufan dikurung dalam sel khusus kriminal tingkat tinggi. Sel yang bertempatkan di kapal angkasa kapten Kaizo.

Fang pernah bercerita bahwa ia pernah dikurung disitu selama sepuluh menit oleh kakaknya, dan itu sangat menakutkan dan membuatnya semakin takut dengan kakaknya.

Alasan Taufan dikurung? Karena ia membantu musuh untuk kabur, kata beberapa staff sih begitu.

Di sel gelap itu, fikiran sang pengendali Angin sangat kalang kabut, ia tak mengerti kenapa ia dikurung, kenapa tak ada yang percaya padanya, kenapa sampai sekarang belum ada yang menjenguknya, bahkan saudaranya pun tidak ada yang menghampirinya.

Manik safir itu mulai kehilangan binar nya, entah sejak kapan, ia tak dapat lagi mengendalikan emosi negatif nya. Karena itu.. ia butuh sesuatu yang dapat mengalihkan perhatiannya.

Setiap kali ia menekan kekuatan anginnya menjadi sesuatu yang runcing, mengakibatkan darah menitik dari kulitnya. Entah kenapa rasa sakit itu membuatnya sedikit tenang.

Lagi, ia mulai menjadikan hal itu rutinitas setiap pikirannya kacau, sayangnya, di ruangan sempit nan gelap, dimana ruang geraknya terbatas, ia hanya dapat terdiam dan terfikir akan emosi negatif itu..

Atau.. melampiaskannya.

Kebahagiaannya memudar, sudah pasti begitu kan? Kepalanya semakin sering sakit, seakan kekuatannya menghancurkannya. Namun pada siapa ia harus mengadu? Tak ada siapapun.

Oleh karena itu, lagi ia terdiam sambil memainkan kekuatannya.

Darah nya menitik, lagi dan lagi, seakan hal itu adalah hal yang menyenangkan baginya. Sebenarnya tidak, hanya saja benar, karena luka-luka itu, ia dapat melupakan luka batinnya.

Tatapan penuh kebencian dari para saudaranya yang diarahkan padanya, ia masih tak dapat melupakannya.

Lagi,

Rasa sedih,

Amarah,

Rasa putus asa,

Rasa benci akan diri sendiri,

Semuanya, ia lampiaskan pada tubuhnya yang akhir-akhir ini sudah terlalu pucat untuk dibilang sehat.

"...aku, mau jadi angin saja.." ucapnya disusul dengan tawa kecil yang lirih.

°•°•°•°

"Maksudmu.., kau yang melakukan semua itu?" Tanya Solar tak percaya.

Dihadapannya adalah seorang staff- atau bisa dibilang mantan staff Tapops yang sedang mengakui dosanya.

Boboiboy oneshots (mostly Taufan Angst) - IDNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang