Juni 2015
Menapakkan kaki kembali ke bumi pertiwi setelah hampir 15 tahun meninggalkan tempat yang penuh dengan kenangan bersama orang orang yang dicintai dan ketika kehidupan mulai berawal hingga berusia 8 tahun.
Siluet tubuh ramping dibalut dengan gamis panjang dan hijab syari, tak mengurangi penampakan sesungguhnya dari tubuh semampai dan proporsional dari seorang wanita.
Orang lain hanya bisa melihat gamis berwarna navy dengan jilbab berwarna senada dan wajah ditutupi niqab. Dari wajah yang terlihat putih bersih dengan alis hitam lebat namun nampak tegas, di sempurnakan dengan mata besar beriris abu abu namun jèrnih tak terbaca
Wanita itu keluar dari gerbang kedatangan luar negeri soekarno hatta.Disamping wanita muda berdiri sosok wanita setengah baya yg memperlihatkan aura keibuan dengan gamis dan jilbab yg meski sederhana namun tetap tak mampu menutupi aura anggun dan elegan dari wanita berusia 50 tahun tersebut.
Setelah keduanya menyelesaikan berbagai prosedur pemeriksaan imigrasi. Mereka menuju tempat pengambilan bagasi dan barang barang bawaan, mengambil 3 koper ukuran besar dan 1 koper ukuran kecil.
Menyeret koper dimasing masing tangan, kedua wanita tersebut mulai berjalan menuju keluar area bandara. Mereka mulai mencari taxi bandara, setalah menunggu sekitar 10 menit sebuah taxi mulai menghampiri. Dan dengan dibantu oleh sopir taxi, mereka mulai memasukan berbagai koper ke dalam bagasi, mereka pun mulai memasuki taxi, duduk dengan tenang dikursi belakang dan menyebutkan alamat yg mereka tuju, sepanjang perjalanan pikiran sepasang wanita paruh baya dan muda itu berkecamuk dengan berbagai macam pikiran.Kembali ke beberapa bulan sebelumnya (tepatnya januari 2015)
Dimeja makan dengan 4 kursi bergaya minimalis, 2 orang wanita berbeda usia sedang berbincang setelah menyelesaikan makan malam mereka.
"Kamu yakin nak mau kembali ke tempat itu"tanya tante zahira dengan wajah khawatir
Wajar jika raut wajah wanita tua itu menegang setelah maezura menyatakan niatnya untuk kembali ke tanah airnya
"Sangat yakin tante, tante tau sendiri bagaimana rasanya memendam rindu walaupun hanya menyusuri tempat tempat penuh kenangan"maezura menjawab sambil mendesah panjang"Sudah terlalu lama te, kita diburu ketakutan akan hal yg benar benar kita tidak tahu dan rasa penasaran apa yg sebenarnya terjadi pada keluarga ini te" maezura menatap wanita paruh baya yg sudah dia anggap sebagai seorang ibu
" tante harap, keputusan yg kau ambil ini adalah yang terbaik dan sudah kau pikirkan masak masak"
"Kau tahu nak, apa dan bagaimana cara kita melewati semua masalah, hingga kita benar benar aman hidup selama 15 tahun ini kan, banyak yang sudah berkorban agar kita bisa tetap hidup hingga sekarang nak"
"Tante nggak ingin apa yang telah mereka korbankan akan sia sia sayang"tante zahira berbicara panjang lebar dengan harapan sang keponakan dapat merubah keputusannya."Justru karena semua pengorbanan itu te, yg membuatku hidup dalam bayang bayang rasa dosa dan ketakutan te, aku berharap dengan kembali kesana, aku bisa menguak tabir tentang masa laluku te" maezura menjawab dengan suara bergetar
"Mereka hanya berharap engkau tetap terus hidup dan memiliki masa depan nak, Jangan kembali ke masa lalu hanya untuk membuka luka lama sayang, nak kau memiliki semua yang kau impikan selama ini disini nak, jangan kau korbankan masa depanmu untuk masa lalu nak, aku berjanji pada orang tuamu agar kau tetap hidup dan bahagia nak"jawab tante zahira
"Zura tidak akan melepaskan masa depan zura tante, insyAllah zura bisa te, di mana pun zura berada ilmu zura InsyAllah bermanfaat te"tanggapan zura atas keraguan tante aisyah
"Tentang pekerjaan disini tante nggak usah khawatir, rencananya besok zura akan menghadap mentor zura tante"maezura berusaha menyakinkan tante zahira" kalau memang itu sudah menjadi keyakinan dan keputusan mu sayang, tante hanya bisa mendukung dan berdoa agar semua lancar dan masalah kita dapat di selesaikan" jawaban pasrah dari tante zahira
"Tidurlah sudah larut malam, bukankah besok jadwalmu shift pagi nak ?" Tanya tante zahira sambil beranjak dari ruang makan.
" sebentar lagi te, zura selesaikan cuci piring dulu ya" ucap zura dari arah westafel dapur
"Jangan lama-lama, sudah jam 10 malam"balas tante zahira
" Siap bosss" kata zura sambil menunjukkan sikap hormat
Tante zahira hanya bisa geleng geleng kepala sambil berlalu ke kamarnya.Setelah menyelesaikan cucian piring, zura beranjak ke kamar dan mulai menghidupkan laptop serta memeriksa akun email, membaca semua email masuk serta membalasnya. Ketika matanya tertuju pada email atas nama fox, zura menhentikan tangannya untuk mengklik email dan mengabaikan sementara kemudian menghembuskan nafas kasar dan mulai mengklik email dan membacanya
Hanya ada satu baris kata. Permintaan program keamanan untuk perusahaan Malvin dengan nilai 10 juta $.
Tanpa berpikir ulang zura langsung menbalas dengan satu kata kata singkat " refused"
Setelah menjawab email, zura langsung mematikan laptop dan merebahkan diri di kasur sambil menutup mata
Bunyi dering hp di dalam laci, membangun zura dari tidur lelapnya.
Melihat hp, dengan warna hitam tanpa ikon vendor apapun, hp dengan kesan simple dan elegan namun jika dilihat fitur fitur yang ada sekelas dengan komputer tercepat.
Dengan mengunakan aplikasi pengubah suara, Zura bertanya kepada orang diseberang hp "ada apa ?"
" nilainya 10 juta $, kenapa ditolak ?" Fox bertanya kembali
" aku rehat selama 3 bulan, dan tidak menerima pesanan apapun" jawaban zura lugas
"Tapi...... " sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, zura mematikan hpnya
Fox hanya bisa menghela napas sambil menatap hp dengan fitur dan bentuk yang sama dengan milik zura.Beranjak dari kasur, zura langsung masuk ke kamar mandi, setelah segar zura kembali berkutat dengan laptop dan memyelesaikan dokumen-dokumen sebelum dia mengundurkan dirinya.
Melirik jam diatas tempat tidur, sudah berada di pukul 12 malam, zura menutup laptop dan merebahkan dirinya dan tertidur lelap
Alarm alami jam setengah 5 pagi memungkinkan zura bangun setiap paginya, setelah menyelesaikan ibadah dan berolahraga pagi ala kadarnya dikamar, jam 6 pagi zura ke dapur dan menyiapkan sarapan, zura memanggang roti dan memyiapkan susu serta jus buah untuk dirinya dan tante zahira.
Setelah sarapan siap dan ditata diatas meja makan, zura berjalan ke arah kamar tante zahira dan mengetuk pintu kamarnya
"Tante sarapan sudah siap"tak lama wajah tante yang segar membuka pintu dan berujar" hehehe, tante keduluan deh hari ini, padahal hari ini jadwal tante menyiapkan sarapan, maaf ya tante bangunnya telat" ucap tante zahira sambil tersenyum malu
"It's okey te, kebetulan zura bangunnya agak pagi, jadi dari pada ngganggur lebih baik buat sarapan, ayo te kita makan, keburu laper nih" balas zura"Te, zura hari ini menemui Profesor Hopkins, membicarakan soal pengunduran diri dari universitas dan dari john radcliffe" zura memulai obrolan dengan tante zahira setelah menyelesaikan sarapannya
"Lakukanlah apa yang kamu anggap benar nak, mereka mungkin kecewa dan menyayangkan keputusanmu. Tapi tante tahu keputusanmu merupakan langkah yang memang harus kita ambil buat ketenangan jiwa dan hati kita, dan tante harap apapun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan hati dan selalu berdoa buat kebahagian dan keselamatanmu, hanya ini yang bisa tante sampaikan kepadamu, tante mendukung apapun keputusanmu" jawab tante zahira.Setelah membereskan sisa sarapan dan mencuci piring, zura pun mandi dan bersiap-siap untuk menemui Profesor Hopkins.