1.1 : Travel Kid

2.4K 52 5
                                    

Anny Tifanny
12 June 2133 04:11:33 PM
Denver City

Musik.... musik adalah sesuatu yang bisa membuat semua orang kembali berfikir jernih dan menenangkan hati. Semua orang suka musik. Dari musik klasik sampai musik yang sedang booming di masa ini.

Namaku Anny Tifanny, orang sering memanggilku Tifanny. Umurku masih 11 tahun dan baru saja lulus SD. Sekarang aku naik ke kelas 1 SMP dan baru saja masuk beberapa bulan yang lalu.

Aku paling suka makan. Tetapi aku juga suka bermain game. Bahkan sekarangpun aku sedang bermain game di atas pohon buatan di taman kota Denver.

Taman ini mempunyai luas kira kira 2 hektar dan di isi oleh pohon pohon buatan dan juga rumput sintetis. Walaupun ini pohon sintetis, pohon ini juga dapat menghasilkan oksigen sendiri, jadi walaupun semuanya buatan tetap terasa sejuk.

Sudah tak banyak orang pada jam jam segini. Bahkan langit sudah berubah menjadi oranye di kota melayang ini. Aku hampir tidak bisa melihat warna biru lagi di langit.

"Sudah hampir waktunya makan malam ya?" Gumma ku saat melihat langit. "Kurasa ini waktunya untuk pulang" lanjutku sambil turun dari pohon dan membereskan perlengkapanku yang berserakan di sekitar pohon.

"Huh.... kuharap akan ada lagi libur panjang" kataku saat membereskan perlengkapanku.

Setelah selesai membereskan semua barang barangku yang berserakan, akupun bersiap untuk kembali ke rumah. Tapi, belum saja aku membalikan badan, aku mendengar suara aneh. Ini seperti suara listrik yang sedang beradu.

Karna penasaran aku langsung berbalik dan tiba tiba saja, ada sesuatu yang langsung menghantamku dan membuatku jatuh. Rasa sakit yang ditimbulkan cukup sakit. Bahkan aku merasakan bahwa dadaku terasa sesak karna terhantam oleh benda tadi.

Untuk beberapa saat aku memejamkan mata. Tapi saat aku membuka mataku, aku melihat seorang anak laki laki berada di atasku sambil terlihat kesakitan karna telah menabrak ku.

Anak itu sepertinya lebih muda dariku. Rambutnya acak acakan berwarna hitam. Memakai jas lab berwarna putih yang sangat kotor dengan kaos warna hitam di dalamnya. Dia terlihat seperti anak umur 5 tahun yang baru saja menabrak pohon saat berlari.

"Ma-maaf, ku rasa aku salaa.... ekh..." ucapnya dan saat dia melihat ku, dia terkejut, seperti dia menyadari satu hal. Tunggu dulu... dia berada di atasku.... be-berarti....

"Kyaaa.....!!!!" Aku langsung menamparnya hingga dia terpental cukup jauh ke belakang.

I-ini sangat memalukan, aku hampir saja.... ugh.... akhhh...... tidak tidak.... tidak tidak mungkin ini terjadi.... ya ampunn.... jangan jangan dia orang jahat yang berniat untuk mencabuli aku?

"Ja-jangan m-macam macan denganku, aku bisa me-menghajar mu jika aku mau" kataku yang berusaha menggeretak. Tapi rasa maluku lebih besar dan membuatku agak terbata bata saat berbicara. Aku takut di cabuli oleh orang itu. Aku tidak ingin kehilangan masa depanku. bahkan umurku masih 11 tahun.

"Ekhh... aaa.... kurasa ini salah paham, aku bukan orang cab--"

Sebelum dia menyelesaikan kata katanya, aku langsung membuka tasku dan melemparkan benda benda yang ada di dalam ke arahnya.

"Dasar..!!! Orang cabul!!! Mati kau!!!" Teriakku sambil melempar benda benda ke arahnya.

"Hey.... Tunggu dulu.... ini salah paham.... aku... tidak bermaksud.... melakukan hal itu.... aku hanya salah mendarat saja...." kata anak laki laki itu sambil menghindar dan menangkis benda benda yang aku lempar.

"Dasar pembohong....!!! Aku tahu apa modus mu. Kau akan pura pura baik padaku dan kau akan membawaku ke suatu tempat dan bersama teman temanmu kau akan mulai mencabuli--"

Tanpa aku sadari, seluruh isi yang ada di dalam tasku sudah aku lempar ke arahnya dan sekarang aku tidak punya apa apa. Dengan perasaan takut, aku mulai memasang kuda kuda untuk menggretaknya. Tapi dia malah memukul dahinya sendiri dan bergumma tak jelas. Apa yang dia katakan?

"Aku tidak punya waktu untuk berkelahi denganmu. Aku hanya ingin tanya apakah kau melihat orang seperti ku lewat sini sebelumnya?" Tanya anak laki laki itu.

Apa maksudnya? Dia baru saja datang dan langsung bertanya hal semacam itu. Itu... pertanyaan bodoh. Memangnya aku tahu ada orang yang mirip dengannya lewat sini sebelumnya.

"Kurasa kau tidak tahu. Kalau begitu aku pergi. Maaf mengganggu kesenanganmu tapi aku bukanlah orang cabul. Dah...!!!" katanya dan dia langsung pergi begitu saja dariku.

Ekh... kok? Aku benar benar tidak mengerti. Ini kejadian yang sangat aneh bertemu dengan orang itu. Tapi, aku heran, dari mana datangnya orang itu? Kenapa dia bilang salah mendarat ya? Sudah lah, lupakan saja. Yang penting aku selamat dari pencabulan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Future of the Wars : Two Kid from the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang