Kalian tau kenapa kemarin Dejun tidak menjemput Renjun? Dia nongkrong dengan teman nya di resto. Sudah begitu, tidak membawa oleh-oleh pula. Sangat kurang ajar bukan?
Tentu saja saat Dejun sampai dirumah, dia langsung mendapatkan beribu pukulan dari Renjun. Apa yang dilakukan Shotaro? Entahlah, dia duduk di pojok ruangan menonton pertengkaran kedua kakaknya, jangan lupakan snack yang ada di pangkuan nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(ga nemu foto yg pas)
•••••
Seorang remaja keluar dari kamar mandi, tentu saja dia baru selesai mandi. Dia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ohh, sepertinya aku lupa memperkenalkan dirinya.
Lai Guanlin, atau biasa dipanggil Guanlin, terkadang dia dipanggil Khong Guan oleh teman-temannya. Dipanggil ATM berjalan pun juga bisa.
Seperti siswa pada umumnya, dia berangkat ke sekolah dengan motor nya. Kenapa ga pakai mobil? parkiran nya buat mobil itu loh, sedikit, jadi daripada ga cukup mending bawa motor aja.
Tahukah kalian? Guanlin tidak tinggal bersama keluarganya, dia tinggal sendirian di apartemen yang sudah dibeli Ayahnya untuk dirinya. Awalnya, Guanlin dan keluarganya tinggal di China, lalu karena suatu alasan, keluarganya pindah ke Swiss dan Guanlin pindah ke Indonesia. Tidak, dia tidak diusir.
"Kamu udah besar, harus mandiri" kadang dia bingung, dia yg masih kecil disuruh tinggal sendiri di negara orang, tapi kakaknya masih tinggal bareng keluarga...
Sangat tidak adil bukan?
•••••
"Renjun, bisa Bapak minta tolong bawakan buku ini ke kelas?" saat sedang berjalan di koridor, Pak Baekhyun memanggil dan meminta tolong kepada Renjun, ia pun menoleh dan mengangguk patuh.
"Iya pak, saya pamit dulu ya" sebelum pergi, Renjun berpamitan kemudian tersenyum, setelah itu ia berjalan menuju kelas nya.
Karena kelasnya berada di lantai 2, dia sedikit kesusahan saat menaiki tangga. Untung saja ada pacarnya Haechan yg menawarkan bantuan.
Oh, sepertinya aku lupa memberitahu siapa pacar Haechan. Aku yakin kalian sudah tau jawaban nya. Tentu saja, Mark Lee.
"Makasih ya kak udah mau bantuin"
"Yoi, sans ae bro, gatega gue ngeliat lo yg kecil disuruh bawa begituan"
Harus sabar, dia kakel—Renjun hampir murka
•••••
Kantin begitu ramai. Sedikit kesusahan untuk menikmati makanan. Tapi disini, seperti ada yang aneh. Seorang Lai Guanlin, menatap siswa?
"Lu ngeliatin siapa sih??"
"Hah engga"
"Eh itu, kok gue gapernah liat ya? Anak baru kah dia?"
"Iya, dia anak baru dikelas gue" Guanlin melanjutkan acara makannya.
"Mirip sama bocah yg lu tunjukin fotonya waktu itu ga sih?" "Yang kata lo—" Guanlin membekap mulut Doyoung (YG) menggunakan tangannya.
"Kecilin suara lo, iya dia orangnya, nanti ae jangan bahas disini" melirik sekitar, memastikan tidak ada yang mendengar ucapan temannya.
Bau-bau bucin—Doyoung (YG)
•TBC•
Makin kesini bahasanya jadi non baku, dan juga slow update. Saya minta maaf sebelumnya, karena sekolah saya full, jadi kalau ingin menulis seperti ini kemungkinan saat malam hari dan biasanya saya sudah tertidur.
