Di suatu pagi yang cerah, terlihat seorang siswa SMA yang sedang berlari menuju kelasnya. Karena terlambat lagi ke sekolah, dia berlari sangat kencang. Dia adalah Yuki, seorang siswa kelas 11 di sekolah SMA Bina Harapan. Saat sampai di depan pintu, dia melihat ada guru yang sudah masuk mengajar. Guru itu melihat Yuki yang terlambat datang begitu juga dengan semua murid di kelas itu. Nama guru itu adalah Bagas, teman lama ayahnya Yuki.
"Kenapa kamu terlambat lagi?"
"Maaf pak, saya terlambat lagi."
"Baiklah, kali ini kamu saya maafkan. Duduklah di tempat dudukmu"
Yuki lega karena tidak mendapat hukuman seperti kemarin-kemarin. Pak Bagas meminta Yuki untuk menemui nya di kantor saat istirahat nanti. Saat istirahat Yuki pergi menemui Pak Bagas. Yuki mengetuk pintu kantor dan Pak Bagas menyuruhnya untuk masuk. "Masuklah Yuki."
Setelah beberapa menit berbicara dengan Pak Bagas, Yuki menuju kantin sekolah dan tidak sengaja bertemu dengan temannya. Namanya adalah Rion. Rion adalah teman paling berharga bagi Yuki. Yuki bertanya kepada Rion kenapa dia sedang terburu-buru. Rion memberitahu kepada Yuki bahwa ada yang sedang berkelahi di tengah lapangan sekolah dan mereka bergegas menuju ke lapangan sekolah.
Saat mereka sampai Yuki mengenal siswa baru tersebut. Yuki bertemu dengannya beberapa minggu yang lalu. Yuki tidak menyangka bahwa mereka berdua bertemu lagi, namanya adalah Kevin. Kevin berkelahi dengan siswa kelas 12 namanya adalah Raja.
Yuki memisahkan mereka dan bertanya kepada Kevin kenapa dia datang dan berkelahi. Kevin hanya menjawab kalau dia akan mengalahkan Yuki. Yuki akhirnya pergi saat mendengar suara bel berbunyi yang menandai bahwa jam istirahat selesai dan semua siswa mulai meninggalkan lapangan, begitu juga dengan Kevin dan Rion.
Yuki berjalan menuju kelasnya dengan santai nya. Sementara itu, dia melihat 3 Siswa dan 3 Siswi yang saling bertemu satu sama lain di depan kelasnya. Mereka sangat terkenal di sekolah Bina Harapan karena ketampanan dan kecantikan serta dengan prestasi mereka. Nama mereka adalah Alvin, Riki, Diego, Nadia, Angel dan Raya. Yuki menghampiri mereka dan mendengarkan mereka dari kejauhan.
Alvin memberitahu kepada mereka bahwa sekolah mereka akan mengikuti kompetisi antar sekolah. Sekolah SMA Negeri 1 Mulia menantang sekolah mereka dalam pertandingan itu dan mereka menerima tantangannya. SMA Negeri 1 Mulia adalah musuh bebuyutan SMA Bina Harapan. Jadi, mereka tidak akan menolak tantangan dari mereka.
Nadia yang melihat Yuki sedang mendengarkan mereka langsung bertanya kepadanya "kau mau ikut kompetisinya?"
Yuki yang selama ini diam dan mengabaikan semua teman-temannya kecuali Rion dia menjawab pertanyaan Nadia dengan singkatnya "Tidak, aku tidak akan ikut kompetisi itu."
Nadia bertanya lagi kenapa dia tidak mau ikut kompetisi itu dan Yuki menjawab kalau dia tidak tertarik dengan kompetisi itu.
Yuki akhirnya pergi ke kelas nya dan Nadia sangat senang karena Yuki akhirnya bisa berbicara dan menjawab pertanyaannya. Yuki yang sebelumnya hanya diam sekarang mulai membuka diri untuk dunia di sekitarnya.
Saat pulang sekolah Yuki dan Rion yang pulang naik sepeda motor mereka, melihat Nadia tersenyum kepada Yuki. Rion yang saat itu juga melihat Nadia yang tersenyum kepada Yuki dan bertanya "Kenapa dia tersenyum kepadamu?"
Yuki menjawab kalau dia tidak tau kenapa Nadia tersenyum. Angel dan Raya yang saat itu naik mobil bersama Nadia yang tersenyum kepada Yuki dan bertanya kepadanya
"Kamu kenapa Nadia? Kok senyum-senyum?"
"Tidak apa-apa kok"
Angel dan Raya yang heran melihat Nadia tersenyum lebar tidak seperti hari-hari biasanya, mereka membiarkan Nadia tersenyum seperti itu tanpa mengganggunya.
Yuki yang sudah sampai di rumah langsung duduk di depan komputer melihat artikel yang membahas tentang kecelakaan pesawat 6 bulan yang lalu. Sedangkan Rion yang setiap hari setelah pulang sekolah, bekerja di sebuah bengkel milik keluarga teman SMP nya. Rion yang sudah tidak punya keluarga lagi setelah ibu dan ayahnya meninggal karena sakit, sekarang dia tinggal di rumah Yuki. Yuki sangat senang bisa tinggal bersama dengan Rion. Yuki sendirian tinggal di rumah lumayan besar itu sekarang tidak lagi sendirian.
-To be Continue-