2. Olimpiade Olahraga

1K 146 6
                                    

Seperti malam biasanya, di kamar apartemen studio Donghyuck hanya diisi cerita bagaimana Chenle menjalani hari. Putra manisnya nampaknya selalu bahagia, entah anak itu menyembunyikan fakta pahit atau memang lingkungan putranya benar begitu baik.

"Mommy! Mom inget kan kalo lusa Lele lomba panahan tingkat nasional?"

"Pastinya dong. Bagaimana bisa mom lupa?"

"Dateng kan?" Pandangan penuh harap dari Chenle membuat Donghyuck tidak tega.

"Mom usahakan datang, sayang." Pekerjaan Donghyuck yang hanya seorang buruh pabrik membuatnya tidak leluasa. Tapi demi putranya, semuanya akan dilakukan.

"Sekarang kesayangan mommy bobok dulu yaaa. Kamu perlu istirahat cukup. Selamat tidur anak baiknya mommy."

"Mommy juga, selamat tidur."

Melihat wajah polos tanpa dosa Chenle membuat Donghyuck lagi-lagi bersedih. Disaat Alpha dominan bejat diluar sana yang sudah menghamilinya masih bisa berbahagia, ada putranya yang harus berjuang dalam kesusahan.

"Maafkan mommy, sayang. Kamu harus menjalani hidup yang begitu keras karena mommy."

***

Sorakkan riuh memenuhi stadion area pertandingan. Ini adalah hari kedua olimpiade, olahraga cabang bola besar seperti basket dan voli akan dilakukan hari ini. Kali ini International Neo School berkesempatan menjadi tuan rumah olimpiade nasional yang rutin diadakan tiap tahunnya. National Sport Olimpiade, diadakan dalam kurun waktu lima hari. Hari pertama adalah upacara pembukaan dan hari terakhir untuk upacara penutupan.

"Chenle, loe dicari Jisung di ruang ganti basket." Bahu kecil Chenle ditepuk seorang pemuda disampingnya. Entahlah siapa namanya, Chenle tidak kenal.

"Ada apa emangnya?"

"Gak tau."

"Okay." Dengan ragu akhirnya Chenle menuruti saja, siapa tau penting. Tapi langkahnya terhenti ketika membayangkan dirinya akan disiksa lagi.

"Le!!! Udah ditunggu Jisung!" Itu Jinyoung yang datang bersama Daehwi. Sepasang kekasih itu tumben sekali membiarkannya berdekatan dengan Jisung.

"Disuruh apa?" Chenle menatap pergelangan tangan kirinya, dicekal erat oleh Daehwi seakan dirinya adalah buruan yang akan kabur.

"Udahhh, temuin aja dulu. Sana masuk." Setibanya di pintu ruang ganti, Daehwi mendorong pelan punggung Chenle. Diberi apa temannya itu hingga mau mengumpankan Chenle pada Jisung.

Memasuki ruang ganti dengan ragu, Chenle mengendap masuk ke dalam. Ruangan ini penuh loker bewarna kelabu yang masih licin, khas loker mahal. Lehernya celingukan mencari pemuda angkuh namun tampan itu.

"Jisung? Dimana???"

"Lah? Chenle? Ngapain disini? Semua anggota tim basket udah pada ke lapangan, mau cari siapa?" Dahi Chenle mengerut, nampak sekali tidak senang dengan ucapan Sungchan. Kemudian matanya mengikuti langkah pemuda tiang yang berjalan menuju loker disamping milik Jisung. Chenle tau loker Jisung juga karena melihat stiker Anna di pintu loker.

"Terus Sungchan mau apa kesini?"

"Ambil minum. Nih, ketinggalan." Botol minum biru dengan merk mahal dipamerkannya. Mommy Chenle pasti tidak sanggup membelinya, jika sanggup juga pasti akan lebih disayang botol itu dibanding Chenle.

Sebelum Sungchan meraih gagang pintu ruang ganti, dirinya berbalik menatap Chenle, "Gue baru inget, loe disuruh liat note di dalem loker Jisung. Kode gemboknya ultah loe sama Jisung. Bye, gue duluan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang