Sinar matahari melintasi kisi-kisi jendela kamar yang diisi oleh seorang ayah dan anaknya. Cendric yang merasa terganggu, mulai membuka matanya perlahan. Mengumpulkan kesadaran beberapa menit dan melihat seonggok tubuh mungil yang telah bergelung nyaman di dalam bajunya membuat pria paruh baya yang masih tampan itu mengembangkan senyuman tipis.
"Bungsunya ayah, ayo bangun sayang. Katanya mau quality time sama kakak-kakak." ucap Cendric dengan tangan masih setia mengelus punggung Arsa membuat Arsa semakin nyenyak dengan tidurnya.
Tak kehabisan akal, Cendric memencet hidung mungil itu dengan pelan tapi tak mempan juga. Akhirnya, Cendric memilih untuk segera beranjak dari tempat tidur dengan Arsa yang masih berada di dalam bajunya ke arah balkon dan tak lupa untuk mengambil sebuah pacifer dengan boneka beruang yang menempel di pacifer itu.
Cendric segera menyodorkan pacifer itu ke mulut mungil anaknya yang langsung dihisap rakus. Ternyata cara itu benar berhasil, kelopak mata itu terbuka perlahan. Arsa pun mendongak dan menatap lama wajah tampan sang Daddy membuat Cendric juga ikut menatap wajah imut itu.
Arsa melepaskan pacifernya sejenak, "Daddy Alsa mau makan bubul~"
"Bubur? Hm~ imut sekali anak Daddy ini."
"Baiklah, sebelum itu kita gosok gigi dan cuci muka." Cendric pun membawa Arsa melakukan dua kegiatan tersebut meskipun beberapa kali Arsa sengaja menelan pasta gigi yang memang bervarian strawberry tersebut.
Setelahnya, Cendric segera membawa anak mungilnya itu ke ruang makan dimana para anaknya yang lain telah menunggu disana. Tanpa menyapa mereka, Cendric mendudukkan dirinya di kursi yang memang khusus untuk dirinya di ruang makan itu dan mendudukkan Arsa di pangkuannya.
Sebenarnya, di samping kanan Cendric tersedia sebuah kursi khusus untuk Arsa yang bertubuh mungil tapi pria itu ingin memamerkan keakraban dia dengan Arsa kepada anak-anaknya yang lain. Terlihat sekali bahwa para pemuda itu iri kepada dirinya yang berhasil membuat Arsa tidur bersamanya setelah perdebatan yang cukup alot di antara mereka.
"Daddy, Alsa mau duduk sendilii" Ucap Arsa yang begitu tertarik melihat kursi di samping Daddy-nya karena motif strawberry di kursi tersebut.
"Memang adek mau duduk dimana, hm?" Tanya Niall yang sebenarnya mengetahui jika adik mungilnya itu begitu tertarik dengan kursi mungilnya.
"Alsa mau duduk disini!" Arsa menunjuk kursi motif strawberry itu.
"Yaah, sayangnya itu kursi bang Fitz." Memang Fitz belum menunjukkan batang hidungnya di ruang makan tersebut.
Arsa terdiam membayangkan tubuh jangkung abangnya itu duduk di kursi kecil itu dan tak lupa wajah datar nya yang sangat tidak cocok dengan warna pink dan motif strawberry di kursi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Gem [REVISI]
General FictionMenceritakan tentang seorang anak bernama Arsa da Costa yang menjadi permata kecil di keluarga da Costa. Semua begitu menyayangi anak yang berusia 12 tahun tapi berbadan mungil ini. Tetapi, ada kisah pelik yang Arsa alami sebelum dia di temukan oleh...