"Uuuuuu aegi gak sabar pengen keluar ya?! " Renjun mengelus perutnya untuk menenangkan aegi nya yang terus menendang dengan semangat penuhnya, seakan tidak sabar untuk melihat dunia
Kini umur kandungan renjun sudah memasuki bulan terakhir, dan saat itu pula jaemin memutuskan untuk cuti hingga aegi lahir
"Renjun ah ayo makan dulu! " Panggil irene dari ruang makan
Karena saking khawatirnya irene kepada renjun dan calon cucunya ia memutuskan untuk menginap dirumah jaemren, begitu pun dengan suaminya, na siwon
"Iya bun, sebentar " Jawab Renjun berdiri dari sofa lalu berjalan ke ruang makan
Sesampainya di ruang makan
"Loh bun tumben masak banyak? " Tanya renjun, lalu mendudukan dirinya di meja makan yang tersedia disana
"Eumm, ya bunda lagi pengen aja " Balas irene lalu ikut bergabung sarapan disana
"Owh " Renjun mengangguk lalu menyantap sarapannya
Selesai sarapan
"Ayah~~~~" Panggil renjun
"Hmm, ada apa jun? " Jawab Siwon yang tengah menonton TV bersama jaemin
"Umm, sini! "
"Hm? "
Dengan penuh kepercayaan nya ia mendekati renjun yang berada di halaman belakang
Bukannya ia takut, tapi
Ia hana tidak ingin dijadikan tumbal lagi bagi renjun, ia pernah disuruh memakan hotpot yang ditambah minuman green tea, ia juga harus menelan ketakutannya ketika ia harus memeluk seekor monyet
Siapa lagi yang menyuruhnya kalau bukan menantu kesayangannya itu
"Ayah sini deh.... "
"Ada apa sih ? "
"Eummm, injun mau ayah pake ini sambil keliling komplek! " Renjun menyerahkan sebuah baju anjing kepada siwon
"Jun.... Plissss jaemin aja ya.....Ayah kan udah tua " Lirih siwon
"Enggak pokok nya harus ayah! "
"Renjun pliss"
"Nggak"
"Nanti ayah beliin moomin deh "
"Gak! "
"Eskrim? "
"Gak! "
"Mochi? "
"Gak! "
"Youghert? "
"Gak "
"Cok-"
"Akh! "
"Astaga jun?!! " Siwon menahan tubuh renjun yang hampir ambruk
"Kamu kenapa?! , irene jaemin cepat kesini!!!!!!!! " Panggil siwon
Irene dan jaemin pun menyusul siwon dan renjun
"Ada ap-"
"RENJUN!! "
Jaemin ikut membantu siwon menahan tubuh renjun
"Shhh na sakitt" Renjun meremas rambut jaemin sebagai pelampiasan rasa sakitnya
"A-aduh sayang" Lirih jaemin
"Ayo bawa ke rumah sakit" Kata Irene
Tanpa ba bi bu jaemin menggendong renjun lalu membawanya kedalam mobil