Scarlett

12 2 0
                                    

Sebagai satu-satunya pasar di ibukota jelas keramaian adalah hal yang umum. Tapi, mungkin akan umum jika keramaian itu terjadi karena orang-orang berbelanja.

Bagaimana jika keramaian di jalanan pasar itu terjadi karena kasus pembunuhan yang sering terjadi di ibukota. Bukan menjadi rahasia lagi bahwa ada sebuah kelompok yang sangat sulit ditangkap oleh pasukan keamanan.

Kelompok mengerikan yang di katakan sebagai pembunuh dari semua korban yang ada. Tapi semua itu belum tentu benar, karena semua itu hanyalah rumor yang beredar di sekitar rakyat pinggiran. Walau begitu para pasukan keamanan mulai mengincar kelompok rahasia itu.

"Ini jelas ulah Scarlett!"

Suara itu semakin ricuh, semua orang menyalahkan sebuah kelompok besar yang penuh rahasia. Tidak ada yang tahu siapa pemimpin dan siapa anggota dari kelompok itu. Yang mereka tahu ada sebuah kelompok Scarlett dari mulut ke mulut.

Kelompok yang mencurigakan itulah yang menjadikan semua orang menyalahkan mereka. Padahal tidak ada yang tahu siapa pelaku dari semua pembunuhan yang ada. Di balik semua kericuhan itu ada seorang pria yang menatap ke arah korban.

Korban pembunuhan selalu memiliki sayatan di lengan kiri dengan bentuk bintang yang aneh. Bintang berwarna merah darah itu adalah satu-satunya petunjuk, tapi tidak ada yang tahu apa maksud tanda itu.

"Kapten, apa yang harus kita lakukan?" Seorang pria dengan rambut pirang berjalan mendekati pria berambut perak yang memiliki pangkat Kapten di kelompok mereka.

Kelompok pasukan satu adalah kelompok yang ditugaskan untuk mengurus masalah pembunuhan ini. Tapi mereka belum menemukan apa pun untuk mengetahui siapa yang membunuh para korban. Bahkan Kapten di kelompok itu juga kebingungan dengan semua hal ini.

"Tidak tahu!" Jawaban singkat itu membuat semua pasukan terdiam.

Mereka saling menghela nafas, mengejek diri mereka sendiri yang tidak berkompeten. Jika saja mereka tahu apa motif dari si pembunuh, mungkin mereka bisa menemukan si pembunuh. Bahkan Kaisar mulai mendesak mereka untuk segera menemukan pelaku.

Mereka langsung membawa tubuh korban dan meninggalkan lokasi itu, semua orang mulai bubar tapi tidak untuk Kapten kelompok itu. Dia hanya berdiri diam menatap ke arah noda darah yang masih tersisa. Jelas pembunuh itu melakukannya dengan cara yang kejam.

Dia menutup matanya merasakan bagaimana jika dia adalah korban, pasti dia akan berteriak merasakan sakit yang mengerikan. Pria itu mengusak wajahnya dan berjalan melewati orang-orang di sana. Semua orang membicarakan soal pembunuhan ini.

Banyak dari mereka yang menyebarkan rumor yang aneh tapi dia juga tidak bisa menghentikan mereka. Tugasnya hanya untuk menangkap pelaku bukan membuat semua orang tutup mulut akan rumor aneh. Dia jadi memikirkan soal kelompok Scarlett yang dirumorkan.

Apakah benar jika kelompok itu yang membunuh semua korban? Bagaimana jika semua ini hanya untuk mengelabuhi mereka. Siapapun pelakunya pasti dia akan menangkapnya dan membuat orang itu merasakan apa yang di rasakan korbannya.

"Kau lihat luka di lengan korban itu! Jelas itu lambang Scarlett."

"Benarkah itu, aku bahkan tidak pernah tahu lambang kelompok aneh itu!"

"Lambang bintang dengan pedang di tengahnya, lambang dengan warna merah darah. Itu lambang Scarlett, aku yakin itu!"

Pria itu menghela nafas lagi, pendengaran terus aktif mendengarkan kemungkinan yang ada. Tapi yang dia dapatkan adalah ucapan tanpa bukti dari orang-orang. Sepertinya dia harus segera mencari tahu soal kelompok Scarlett.

Langkanya menuju ke arah bar kecil, bar yang juga menjadi sebuah ladang informasi yang baik.

Tapi sebelum itu dia mengambil sebuah jubah untuk menutupi identitasnya sebagai Kapten kelompok keamanan. Pintu dia buka memperlihatkan sebuah meja bar dengan beberapa orang di sana. Dia melangkah mendekati meja dan langsung menatap ke arah wanita yang menjaga.

"Selamat siang Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Bisakah Anda mencari tahu soal Scarlett?"

Wanita itu terkejut tapi dia langsung mengangguk dengan manik menatap pria itu. Manik berwarna biru itu membuatnya tahu bahwa pria itu bukanlah pria biasa.

"Ini kartunya, silahkan Anda naik Tuan!"

Pria itu mengangguk dan langsung naik tanpa tahu bahwa wanita itu menyeringai di belakangnya. Langkah kaki pria itu terus mendekati sebuah pintu kayu, pintu dengan nomor 7. Tempat tujuannya saat ini. Tangannya terangkat, mengetuk perlahan pintu kayu dengan rasa cemas. Bagaimanapun dia tidak pernah mencari informasi di bar ini, dia bahkan mengetahui bar ini dari teman-teman di kelompok kesatria satu.

Tidak lama pintu terbuka memperlihatkan seorang pria dengan surai lilac dan manik hitam gelap. Pria itu menyuruhnya duduk tanpa basa-basi, seakan tahu bahwa ini akan menjadi pembicaraan yang panjang.

"Apa yang bisa saya bantu?" ucap pria itu menatap ke arahnya yang tersenyum tipis.

"Aku butuh informasi tentang Scarlett."

Pria bersurai lilac tersenyum lebar, manik hitamnya menunjukkan sebuah tatapan menilai. Terlihat jelas bahwa ada yang dia sembunyikan dan pria berambut perak menyadarinya.

"Apa Anda tahu siapa Scarlett itu?" tanya pria dengan surai lilac.

"Jika aku tahu, aku tidak akan pernah menemui Anda."

"Kau benar."

Pria bersurai lilac tersenyum miring, "Tapi seharusnya Anda tahu bahwa SCARLETT BUKAN KELOMPOK BIASA."

Ada penekanan di kalimat pria itu, dia yakin bahwa pria ini tahu soal Scarlett. "Ya aku tahu soal itu, Scarlett adalah kelompok yang sangat rahasia bahkan para kelompok lain tidak mengetahui jelas soal mereka. Bukan begitu?"

Pria bersurai lilac tertawa, bergerak bangkit mendekati sebuah rak buku. Dia tidak tahu apa yang ada di sana, tapi sepertinya itu adalah hal yang cukup rahasia.

"Harusnya Anda tidak datang di sini, jika Anda tidak ingin mati!"

Pria bersurai perak terkejut, menatap tajam ke arah pria bersurai lilac. "Apa maksud Anda!?"

Dia bangkit mendekati pria bersurai lilac itu sebelum tubuhnya dipukul dari belakang.

"Kau akan membunuhnya?" Tanya pria bersurai lilac, menatap ke arah seorang wanita dengan surai hitam gelapnya.

"Apakah itu penting?"

Pria itu tersenyum tipis dan membiarkan wanita itu menghilang bersama dengan pria itu. Hanya dalam sekejap mereka sampai di sebuah tempat gelap dan aneh. Wanita itu mendengus, menjatuhkan pria yang membuatnya harus bekerja di jam istirahat. Mulai melangkah pergi meninggalkan anak buahnya yang mengurus pria itu.

"Lady Madelyn, apa yang akan ada lakukan padanya?" Seorang wanita bertanya, dia adalah tangan kanan wanita bersurai hitam gelap itu.

Wanita yang bernama Madelyn dan seorang ketua dari sebuah kelompok yang sangat rahasia. Siapa lagi jika bukan kelompok yang banyak dibicarakan orang, Scarlett.

"Ikat dia dan siapakan semua alatku!"

TBC

Cerita baru dengan tema dan suasana yang baru juga. Kali ini aku mengambil suasana kerajaan dan temanya fantasi dan ini soal penjahat dan pembunuhan gitu, jadi nanti bakal banyak darah. Entah kenapa aku baru suka cerita soal begini, dan tertarik aja gitu buat nyoba nulis.

Bosan tentang cerita soal anak jaman sekarang dan mari buat cerita dengan suasana baru, he..

Kalau begitu sampai jumpa lagi...

I'm a Real AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang