bab 10

6.7K 780 112
                                        

Assalamualaikum
Haii
Hello
Annyeong

Aku kembali

Apa kabar ?

Baik-baik ya

Jaga kesehatan

Jangan sakiti 💚

Aku sayang kalian semuanya

Happy Reading

   Hari ini rencananya mereka akan bermain game truth or dare karena mager pergi ke pantai. Regan sudah duduk anteng di sebelah Aquila tak berniat untuk ikut bermain. Di depan keduanya Vernan terus menatap tak suka pada Regan yang membatasi Aquila berdekatan dengan dirinya. Sungguh Regan menghancurkan kesenangan mereka, karena Aquila terus berada di samping cowok dingin itu.

" Sini biar gue aja yang muter botolnya " Cherly sangat bersemangat dengan permainan ini

   Semuanya tampak fokus menatap arah botol itu terhenti, semakin lama botol itu berputar dan mulai lambat tapi tak kunjung berhenti membuat semuanya jengkel.

" Waaa Alina " teriak ke empat gadis itu heboh

" Yesh, gue mau kasih pertanyaan " Louis sedikit maju dengan tak sabaran

" Heh milih dulu bego " dengus Aquila

Cup

   Regan mencium kepala belakang Aquila sengaja saat Vernan tertawa ke arah Aquila, karena gadis itu berkata kasar. Tapi senyumnya hilang karena perlakuan Regan yang tampak sengaja mencium Aquila.

" Jangan ngomong kasar sayang, gak baik " kata Regan, tersenyum miring pada Vernan yang kesal

" Wehh percaya sama yang udah punya pacar " heboh  Louis di ikuti Cherly dan Alina

" Eh udah ayo lanjut " kata Yolanda

" Oke gue pilih tantangan aja, gak mau pertanyaan gak jelas " kata Alina enteng

" Oke makan pete lima biji " Louis mengeluarkan pete yang sengaja ia bawa

   Ia sangat suka pete, itu sebabnya saat pulang ke Indonesia akan membeli banyak pete untuk dibawa ke Singapura.

" Gak mau ih bau, gue gak suka " tolak Alina bergidik ngeri melihat mangkuk kecil berisi pete

" Ini enak anjir, lo gak bakal bisa makan di luar negeri. Mumpung di Indonesia lo makan cepet " Louis menyodorkan satu pete pada Alina

" Aaaaa gak mau, oke lo mau tanya apa sama gue ?" Akhirnya Alina memilih mendapatkan pertanyaan

   Louis bersorak riang mendengar perkataan Alina, sekarang giliran Aquila yang mengeluarkan barang kesukaannya yaitu lie detector agar permainan lebih seru.

" Tangan lo sini gue mau tanya " kata Louis memasangkan alat pendeteksi kebohongan pada Alina

" Gue tanya sebenernya lo suka sama gue dan pas gue pindah ke Singapore lo nangis kan ?" Tanya Louis dengan tersenyum jahil

   Alina tanpak nemelan ludahnya sendiri sebelum menjawab pertanyaan dari Louis. Bisa-bisanya ia mendapat pertanyaan yang begitu ia hindari selama ini. Mungkin ini sudah waktunya ia memberitahu yang sebenarnya, toh tidak akan ada masalah.

" Oke gue jawab jujur, gak perlu alat kaya gini " Alina melepaskan tangannya dari alat pendeteksi

" Gue ngaku kalo emang bener gue suka sama lo dan yang lo omongin emang bener. Tapi gue juga gak mau kita punya hubungan lebih dari sekedar teman, karena itu bisa menghancurkan persahabatan kita. Selesai " jelas Alina jujur

Cinta dari SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang