BAB 1 - MELOLOSKAN DIRI

252 30 0
                                    

"Rain.."

"Rain.."

"Rain, jangan kabur!"

Teriak seorang wanita paruh baya yang tengah berlari mengejar Rain. Sementara Rain terus berlari hingga akhirnya ia berhasil bersembunyi di mobil pengakut sayur.

Rain langsung merebahkan tubuhnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan sayuran yang ada di mobil tersebut. Tak lama kemudian wanita paruh baya tersebut yang tak lain adalah Ibu angkat Rain, tengah berdiri di samping mobil tempat Rain bersembunyi.

Rain mencoba untuk tenang agar tidak ketahuan, ia berharap mobil tersebut akan segera pergi dari tempat ini.

"Astaga, cepat sekali anak itu larinya." ujar wanita tersebut sambil bersandar di mobil pengangkut sayur.

Tak lama kemudian mobil tersebut melaju secara perlahan dan hal itu membuat tubuh wanita paruh baya tersebut terjatuh.

"Hei! Mobil sialan!"

"Apa kau tidak lihat ada orang di sini."

Wanita tersebut terus menghardik si pemilik mobil, sementara Rain dapat bernafas lega. Karena kini ia dapat meloloskan diri dari keluarga angkatnya yang begitu kejam.

Karena lelah setelah berlari cukup jauh, Rain tertidur lelap. Sampai pada akhirnya seseorang terasa menarik tangan Rain.

"Hei, cepat bangun!" seru seseorang menarik tangan Rain dengan kasar. Rain sedikit tersentak dan terbangun dari tidur lelapnya, tenggorokannya terasa kering.

Karena sejak perjalanan ia belum sama sekali menelan sesuatu termasuk air mineral.

"Aku haus, bisa tolong berikan aku air minum." Rain memohon kepada supir mobil tersebut.

"Kau sudah merusak sebagian sayuranku, dan sekarang kau mau minta air minum? Cepat turun dari mobil ku." sergah supir tersebut dan langsung menyeret paksa Rain dari atas mobilnya.

Rain terjatuh karena perlakuan kasar dari pemilik mobil tersebut, tak lama kemudian seseorang datang menghampiri Rain dan membantunya berdiri.

"Kamu, gak apa-apa?" tanya pria yang kini ada di hadapannya.

Rain ternganga melihat ketampanan pria yang ada di hadapannya, ia tidak menyangka jika pria dari kota terlihat begitu bersih dan juga tampan.

"Aku haus." gumam Rain dengan suara seraknya.

"Kamu haus? Sebentar, kebetulan aku masih punya minuman. Ini untuk kamu, aku baru saja membelinya."

"Lalu kamu bagaimana?" Rain begitu polos.

Pria tersebut tersenyum. "Aku sudah minum kok, kebetulan tadi aku beli 2."

Rain membalas senyuman pria tersebut, kemudian ia langsung menenggak minumannya hingga setengah botol.

"Sepertinya kau sangat haus, mau aku belikan lagi?" tanya pria tersebut antusias.

"Tidak perlu! Ini sudah cukup."

"Hugo..!" seseorang memanggil pria tersebut sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Baiklah, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa!"

"Terima kasih banyak ya." teriak Rain, sementara pria tersebut melambaikan tangannya pada Rain.

Rain tidak menyangka jika di kota masih banyak orang-orang baik, Rain merasa beruntung. Namun masalahnya sekarang, perutnya mulai lapar.

Rain berjalan menyusuri jalan sambil melihat-lihat toko makanan yang ada di pinggir jalan. Rain mendengus pelan melihat harga makanan yang ada di kota sangatlah mahal.

"Kenapa semua makanan itu sangat mahal? Bagaimana aku bisa membelinya, sedangkan aku hanya memiliki cukup uang untuk makan sampai 1 minggu." gumam Rain.

Rain kembali berjalan menyusuri jalan, karena ia kurang hati-hati. Rain terjatuh dan menabrak seorang laki-laki yang ada di hadapannya.

Bruk..!!

Rain sedikit berteriak karena tangannya terbesut di aspal.

"Kalau jalan itu hati-hati, apa kau tidak melihat ada orang di depan mu?" hardik pria yang ada di hadapannya.

Rain menatap ke depan, di hadapannya terlihat sepatu mahal yang begitu mengkilap. Rain mencoba untuk beranjak dari duduknya dan menatap ke atas, pria itu sudah berkacak pinggang dengan tatapan sinis.

"Maafkan aku, Tuan. Aku tidak sengaja." ucap Rain lirih.

Pria tersebut hanya mendengus kesal dan pergi dari hadapan Rain, sambil meninggalkan sisa makanannya yang terjatuh. Rain tercengang melihat pria itu yang tidak mengambil kembali makanannya.

Padahal makanan yang terjatuh masih tertutup rapat di dalam pembungkus, sedangkan yang terjatuh hanya lah sebagian.

"Aneh sekali orang itu, padahal makanan yang lainnya masih tertutup rapat. Kenapa malah di tinggal, kan sayang kalau di buang." gumam Rain yang langsung meraih makanan yang ada di hadapannya.

Rain sangat bersyukur, akhirnya malam ini ia bisa mengisi perutnya. Rain bergegas untuk mencari tempat berteduh, kota Sevilla membuat Rain sangat takjub.

Ia masih tidak menyangka jika akhirnya bisa sampai di kota ini. Dulu sejak kecil ia hanya dapat melihat kota tersebut dari sebuah majalah yang ia dapatkan dari tempat sampah.

Namun kini ia telah menginjakkan kakinya di kota tersebut, entah bagaimana nasibnya setelah ini. Yang terpenting Rain dapat terlepas dari jeratan orang tua angkatnya yang kejam.

Kini Rain telah mendapatkan tempat untuk menikmati makanannya, ia memutuskan untuk beristirahat di halaman toko yang kelihatannya sudah lama di tinggal pemiliknya.

Kemudian ia mengeluarkan air minum dan juga makanan yang ia dapatkan tadi. Rain merasa senang karena untuk malam ini uang yang di milikinya masih utuh dan tidak terpakai untuk membeli makanan.

Rain langsung mengeluarkan sebuah burger yang ada di dalam kantong kertas, ia terperangah ketika melihat burger dengan ukuran yang cukup besar. Selama hidupnya Rain belum pernah merasakan rasanya makan burger.

Jadi kali ini ia akan mencobanya dan benar saja rasanya memang sangat enak di lidahnya. Rain sampai menitikan air mata, karena ini pertama kalinya Rain menikmati makanan seenak ini.

"Akhirnya aku bisa merasakan nikmatnya makan burger. Semoga nasib baik akan menyambutku di kota ini." gumam Rain sambil menyeka air matanya.

Rain kembali mengigit potongan burger tersebut, namun Rain masih terheran-heran kenapa pria kaya yang tadi ia temui malah meninggalkan makanan nya. Padahal makanannya masih utuh dan bersih, bahkan bungkusannya juga masih tertutup rapat.

Namun Rain tidak mau ambil pusing, ia justru menganggap makanan ini merupakan pemberian dari Tuhan melalui pria tersebut. Rain baru saja selesai menghabiskan potongan terakhir burgernya, ia sudah sangat kenyang.

Malam ini ia bisa tidur nyenyak karena perutnya sudah terisi banyak. Bahkan Rain masih memiliki satu buah burger yang bisa ia nikmati besok pagi.

"Syukurlah, perut ku sudah kenyang. Sekarang waktunya aku tidur, semoga di sini aman." gumam Rain lirih seraya berdoa pada Tuhan memohon perlindungan.

Rain langsung merebahkan tubuhnya di teras toko tersebut, malam ini ia tidur beralaskan kardus bekas yang berada di depan toko tersebut. Untung saja ia membawa selimut, jadi malam ini ia tidak terlalu kedinginan.

Rain berharap semoga besok pagi, keberuntungan datang menghampiri nya. Agar ia dapat melanjutkan hidup, Rain langsung terlelap dalam tidurnya. Hembusan angin malam terasa begitu dingin, namun bedanya di sini aktivitas nya masih terbilang ramai.

*

*

*

*

Hai reader's aku punya cerita baru yang tidak aku upload di wattpad. Melainkan di aplikasi Fizzo, jika kalian tertarik ingin membaca cerita ini. Ayo download Fizzo sekarang, karena untuk buka bab sama sekali tidak menggunakan koin alis gratis. Yuk baca kisah Rain di Fizzo, saat ini sedang on going di bab 51.

Happy Reading 🥰😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BEAUTIFUL, NANNY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang