Chapter-1

589 46 12
                                    

"Hanagaki kun, aku menyukaimu." Ungkap seorang remaja bersurai hitam, menatap kouhai bersurai blonde yang lebih pendek darinya sambil berharap jawaban yang diterimanya adalah jawaban yang baik. Suasana kantin yang awalnya ribut seperti maling yang di amuk massa warga mendadak lengang setelah kedatangan pemuda bersurai hitam bernama lengkap Sano Shinichiro yang datang bersama teman kampusnya hanya untuk mengungkapkan perasaannya kepada pemuda manis di depannya.

Samua yang mendengar pengakuan si sulung Sano itu menanti jawaban dari pemuda manis yang berdiri tepat di depan Shinichiro. Sebagian berharap pengakuan itu di tolak, dan sebagian lagi berharap kouhai manis bernama lengkap Hanagaki Takemichi itu menerimanya. Seluruh penghuni kantin menatap Takemichi dengan tatapan berbagai macam. Ada yang mendeath glare Shinichiro, ada yang gemas karena pemuda bersurai blonde itu hanya terdiam membisu, dan ada lagi yang menatap malas.

"A-aku-" Takemichi gugup, ayolah siapa yang tidak gugup. Takemichi sudah mengagumi Shinichiro dari pandangan pertama. Saat itu dia sedang kesusahan membawa beberapa buku ke perpustakaan kota, dan Shinichiro lah yang membantunya.

"Kau tidak harus menjawab nya sekarang. Aku akan menunggumu membalasnya, semoga jawaban dari mu tidak membuat ku kecewa nee, Hanagaki kun." Setelah mengelus rambut Takemichi, rombongan Shinichiro pergi meninggalkan seisi kantin yang masih sepi.

.

.

Saat ini Mizo Middle Five sedang berkumpul di kelas mereka, karena jamkos beberapa orang lebih memilih jajan di kantin dan sebagian lagi pergi ke perpustakaan. Karena Takemichi duduk di pojok dekat jendela, jadi mereka berkumpul disana.

Takemichi sedang berbunga-bunga saat ini, karena itu keempat temannya tidak berani merusak aura bunga bunga imajiner yang berada di sekitar Takemichi. Jika Takemichi sedang melayang tinggi hampir ke surga, berbeda lagi dengan Makoto dan Yamagishi yang sedang membaca majalah porno yang kebetulan di bawa Makoto. Ya, lebih tepatnya hanya Makoto yang membacanya, sedangkan Yamagishi hanya melirik lirik sekilas sambil menggenggam buku ensiklopedia preman ciptaannya. Di bawah buku itu terdapat tulisan 'Karangan Kazushi Yamagishi'.

Jika Takemichi sedang sibuk dengan pikirannya, Makoto dengan majalah porno, dan Yamagishi dengan buku ciptaannya, berbeda lagi dengan Sendou Atsushi (Akkun) dan Yamamoto Takuya. Mereka sedang perang batin.

'Padahal aku yang paling dekat dengan Takemichi, tapi kenapa bukan aku yang dipilih bocah itu?!! Kalau tikung bang Shinichiro boleh nggak? Eh, nggak deh... aku masih sayang nyawa.' -Akkun.

'Takemichi, it's not fair you know?!! Aku yang pertama kali bertemu dengan mu, tapi kenapa harus Shinichiro itu sih? Apa kamu tidak peka dengan perasaan ku Michi? Dasar, semua Sano sama saja.' -Takuya.

Ya, mereka memiliki rasa kepada bocah pirang yang tidak peka itu. Mana berani mereka melawan Sano Shinichiro. Senggol sedikit, dikeroyok hampir seluruh berandalan Jepang. Karena itu Suzuki honda eh nggak, maksudnya Suzuki Makoto dan Kazushi Yamagishi mencoba move on dari Takemichi karena masih sayang nyawa. Tapi itu sangat sulit bagi Takuya yang sudah lama berteman dengan Takemichi dan Akkun yang sangat dekat dengannya.

Takemichi yang menyadari aura disekitarnya sedikit tidak mengenakkan, melirik ke Takuya dan Akkun yang kebetulan berada di depannya.  Apa apaan ekspresi seperti kebelet itu? Padahal toilet tidak jauh dari sini. "Takuya, Akkun, kalian kenapa? Sakit perut ya? Atau mau melahirkan?"

Akkun dan Takuya yang mendengar omongan ngelantur Takemichi melongo. Sedangkan Yamagishi dan Makoto menahan tawa tanpa mengalihkan perhatian dari buku mereka. Yang benar saja, emang seperti apa ekspresi mereka sampai membuat uke dengan ketidak pekaan tingkat dewa itu berpikiran kalau mereka hamil. Gila ya? Jika pria memang bisa hamil, mereka yang diatas, bukan di bawah.

Sano Shinichiro's loverWhere stories live. Discover now