[M] Nyaris semua orang mengutuk Lalisa Hwang, menyumpah-serapahinya dengan makian, lalu melabelinya sebagai gadis psikopat yang tak pantas hidup karena perbuatan keji yang pernah dilakukannya.
Tapi, tentu. Bagi Ahn Jungkook--Lisa tetaplah seorang Ra...
Lisa mendudukkan diri secara perlahan. Namun ia tak menyangka bahwa pada beberapa detik setelah itu, tubuh lemahnya ditubruk oleh sebuah presensi cilik yang tahu-tahu memeluk tengkuknya dengan begitu erat.
“Mama! Syukurlah Mama sudah bangun!”
Lisa berkedip cepat, terkejut hebat. Hei, sejak kapan ia melahirkan? Apakah ia sudah pingsan selama bertahun-tahun sampai tak sadar kalau dirinya sudah melahirkan seorang anak?
“M-Mama?” Lisa bertanya kebingungan. Jangan-jangan dirinya memang tak sengaja memasuki pintu menuju masa depan secara tak sadar?
Ah, tidak, tidak. Setelah diingat-ingat, wajah anak lelaki tampan ini sangat mirip dengan foto yang pernah ia lihat, yaitu foto Ahn Haru yang merupakan putra dari Ahn Jungkook. Tapi, hei! Kenapa anak ini memanggilnya dengan sebutan demikian? Sejak kapan ia menikah dengan Jungkook?!
Haru kemudian melepaskan pelukannya. Wajah anak ini tampak berbinar-binar kala bertutur, “Iya, Mama. Papa bilang, aku boleh memanggilmu Mama ...”
~••~
“Telan,” titah Jungkook, tanpa menginginkan bantahan.
Lisa terpaksa menelan cairan hangat itu meski tak ingin. Bahkan belum tuntas dihisap, Jungkook sudah menarik kejantanannya, sengaja membubuhkan sisa-sisa cairannya ke sekitar bibir dan wajah Lisa. Pemuda itu tersenyum miring, sangat puas melihat hasil mahakaryanya sendiri.
Lisa memandangnya dengan mata memerah, menahan amarah. Dadanya bergemuruh cepat, membuat rahangnya mengeras kuat.
Tahan, Lisa. Tahan.
Gadis itu berusaha mengontrol dirinya, melunakkan tatapan tajamnya agar terlihat seakan ia tak keberatan menerima semua perlakuan ini.
Lisa harus benar-benar menahan luapan angkaranya demi misi besar ini, meski ia sangat ingin membelah kepala Jungkook dan mengeluarkan otaknya bulat-bulat untuk dijadikan sebagai pajangan di lemari kaca.
~••~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
