K

1.1K 186 8
                                    

"Win tolong anterin ini ke meja 12 dong, gue pengen ke kamar mandi." Pinta Ten, Winwin mengangguk.

Kafe Winwin buka seperti biasanya, Winwin kembali setelah hampir 3 hari mengurung diri di kamar.

"Percuma lo ngurung diri ga jelas kayak gini Win, dia ga bakalan balik."

Kata kata Ten sukses menampar Winwin sehingga ia bisa melakukan kegiatan seperti biasanya hari ini.

"Selamat sore, silahkan dinikmati." Kata Winwin menaruh pesanan di meja.

"MAMA!" Pekik Shotaro, Winwin menoleh dan matanya terbelalak melihat Shotaro di meja 12 itu.

"Maaf, saya permisi." Gumam Winwin membalikkan badannya, berlari secepat yang ia bisa menuju gang di belakang kafe.

"Winwin!" Pekik Yuta meraih tangan Winwin, Winwin tak memberontak sehingga dengan mudah Yuta menarik tangan Winwin untuk menghadap kearahnya.

"Win, saya mohon kembali."

"Maaf, saya nggak bisa."

"Kenapa?"

"Saya nggak bisa."

"Win saya sayang sama kamu, Sakura dan Shotaro-"

"Yuta, saya nggak mau jadikan kamu pelampiasan perasaan saya, tolong mengerti dan jangan temui saya-"

"Jadi selama ini saya pelampiasan kamu?" Tanya Yuta melepas tangannya dari Winwin.

"Iya! Kamu hanya pelampiasan saya!"

"Win-"

"Apa bedanya aku sama kamu?! Kamu mempertahankan aku karna wajah ini mirip dengan mendiang istrimu kan?!"

Yuta terdiam ditempatnya, kenapa Winwin berfikir seperti itu?

"Winwin-"

"Saya tidak bisa menjadi orang lain didepan anak anak kamu. Saya Dong Si Cheng! Saya Winwin. Saya bukan istri kamu!"

"MAMA JAHAT! TARO BENCI SAMA MAMA!" Teriakan Shotaro membuat Winwin dan Yuta membatu. Yuta membalikkan badannya dan ia melihat Shotaro sudah menangis di gendongan Hansol, sedangkan Sakura hanya menatap kosong kearah Winwin.

"Sakura- Shotaro." Gumam Winwin menghampiri Sakura, berlutut dihadapan Sakura.

"Jadi selama ini kamu bukan mamaku?" Suara Sakura terdengar lirih dan menyayat hati Winwin.

"Sakura sayang-"

"Papa, Uncle ayo kita pulang." Kata Sakura melepas tangan Winwin dari tangannya, membalikkan badan meninggalkan gang itu.

Winwin menatap nanar punggung Sakura yang terus melangkah menjauhinya. Astaga, kenapa- kenapa rasanya sesakit ini?

"Win," panggil Taeyong langsung memeluk Winwin, ia datang setelah melihat Yuta memasuki mobil.

"Hiks- kenapa rasanya sakit Yong hiks-"

"Win lo harus tenang ya, jangan kayak gini."

"Maafin aku Sakura, maafin aku Taro hiks- maafin aku."

Nafas Winwin mulai tak beraturan, tubuhnya menegang dengan tangan berkeringat dingin.

"Astaga Winwin kenapa Yong?" Tanya Doyoung yang baru saja datang bersama Jaehyun dan Johnny.

"HVS nya kambuh," kata Taeyong.

"Kita bawa ke rumah sakit sekarang, ayo." Kata Johnny langsung menggendong tubuh Winwin menuju mobilnya diikuti Doyoung.

"Kita nyusul. Gue ambil barang barangnya Winwin dulu." Kata Jaehyun, Doyoung mengangguk.

HVS atau Hyperventilation Syndrome. Winwin akan terlalu banyak memproduksi oksigen jika ia terlalu sedih, itu membuatnya sesak nafas, tubuhnya kaku dan dada seperti terhimpit.

Itu dipicu oleh stress dan gangguan kecemasan yang Winwin alami setelah kematian Yuta beberapa tahun yang lalu.

-Sumber Wikipedia & Indonesiare

-Sumber Wikipedia & Indonesiare

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai. Happy reading 💚

Happy birthday EXO-L❤️❤️

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang