TM 01

227 46 5
                                    

song recommendation : Snow Flower 

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.



Pria berumur 25 tahun itu tampak menginjakkan kakinya diruangan yang sudah ditumpangi dengan orang orang didalam sana. Dengan berpakaian formal dan elegan membuat paras sang pria begitu mempesona. Wajah yang terlihat dingin dan datar sedikit memberi kesan sangat arrogant. 

Pertemuan penting yang mengharuskannya datang kedalam ruangan tersebut. Dalam pertemuan hari ini, tentunya ia tidak sendiri melainkan membawa sekretarisnya yang berada dibelakangnya.

Membawa map berwarna coklat dengan lapisan sangat tipis dengan berisikan berkas sangat berharga bagi perusahaannya sendiri. 

Choi Taehyung pengusaha terkenal berasal dari korea selatan tersebut tampak acuh saat para wanita menatapnya kagum, hanya menatap sekilas tanpa sedikit pun minat.

Saat telah menduduki dirinya ditempat duduk kebesaran yang telah disiapkan khusus untuknya. Taehyung menatap jarum jam yang terus bergerak tanpa henti, menghela nafas saat jam menunjukkan arah sembilan empat belas yang artinya tamu yang ia undang sudah sangat telat. 

Taehyung kira tamu yang akan diajak kerja sama sudah datang terlebih dahulu sebelum dia memasuki ruangan tersebut. Sungguh sangat tidak disiplin pikirnya. 

" Apakah aku harus menunggu? " Tanya Taehyung kepada sang sekretaris

" Ne? " 

Park Jimin - sekretaris pengusaha terkenal itu tampak kebingungan, apa yang dimaksud pria depannya? 

" Apa aku harus menunggu hingga tamu itu datang walaupun sudah telat? " Ucapan Taehyung mampu membuat Jimin tersenyum kikuk. Jika seperti ini siapa yang akan menanggung semua akibatnya nanti.

" Tunggu sebentar lagi mungkin nanti akan datang " Kata Jimin 

Taehyung menghela nafas kesal, mana mungkin ia bisa sabar. Jelas jelas orang itu sudah membuang waktunya yang sangat berharga. Waktu adalah uang, tidak bisa diganti dengan apapun jika waktu itu tidak digunakan secara baik baik.

Tidak lama kemuadian, pintu ruang meeting terbuka menampilkan wanita dengan sang manager dibelakangnya. Berpakaian layak seperti pekerja pada umumnya, Jaz yang berwarna abu abu garis selaras dengan celananya yang terlihat sedikit pendek dan dalaman crop top berwarna putih. 

Semua orang yang berada diruangan meeting langsung melihat kearah sebrang pintu sana. Wanita dengan memasang wajah tidak bersalah itu langsung menggerakkan bibirnya untuk berbicara.

" Sorry for my latenees today " Kata yang terdengar datar dan dingin membuat beberapa karyawan menatapnya tak suka. Permintaan maaf yang terlihat sangat tidak tulus mampu menarik perhatian orang orang yang berada didalam ruangan tersebut, tetapi lekas dari itu semua. Para karyawan terlihat memuji akan kecantikan yang wanita itu punya, wajah yang terlihat mempesona mampu semua orang terkagum kagum. 

The ModelМесто, где живут истории. Откройте их для себя