Chapter 02. Kecelakaan

19 3 2
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka jika terdapat persamaan alur, tokoh dan tempat kejadian, itu hanyalah kejadian tanpa disengaja.

_______________________________________________________

Takdir yang Adil menururtmu bukan berarti menjamin letak kebahagiaan
Tapi Kebahagiaanlah yang akan menjamin Letak Takdir.

💫Happy Reading💫

Sorak-sorai gemuruh Suara memenuhi Start balap motor disana Teriakan Penyemangat berdesing memenuhi telinga Ravin, Namun hanya dianggap angin lalu baginya. Tatapan yang datar dan dingin selalu menjadi ciri khasnya terpasang disana.

Sedangkan Para Betina? Mereka bagaikan Reaksi emak-emak para penerima antrian sembako gratis yang kegirangan.
Senang? Tentu saja.
Bagaimana tidak melihat Seorang Primadona Dengan visual yang gagah dan tampan sedekat ini. Bukankah itu hal yang luar biasa?.

" Vin, Lo Yakin gak kenapa-napa kan? " Tanya salah satu Manusia kedua paling dekat dengan Ravin. Yup setelah ibunya. Ia tampak sedikit ragu untuk mengizinkan Ravin mengikuti balap liar seperti ini. Pasalnya ia tahu betul jika Ravin mengikuti hal ini secara mendadak, pasti telah terjadi suatu masalah yang menimpanya.

Dia Jhonatan Argala Sahabat dan visual kedua setelah Ravin.

Ravin yang tengah memasang kaus tangannya, tampak berhenti secara spontan. Memikirkan sesuatu yang tak pantas ia bagi untuk kedua sahabatnya.

Lalu tak berselang lama ia kembali memasang kaus tangannya dan memasang helm serta memberikan anggukan. Ya anggukan tanpa kata. Dengan arti bahwa tidak terjadi apa apa dengannya. Dasar Liar.

" Ternyata Lo ngerasa apa yang juga gue rasa teman " Gumam pelan Nio seraya merangkul Jhon dari belakang, ya feeling yang sama membuatnya ikut merasakan apa yang ia rasa terhadap Sobatnya itu.

Dan Dia adalah Manusia ketiga terdekat Ravin. Ervin Arsenio, Buaya dan hoby basketball.

Ngeeeeeeng

ngeng

ngeeeeeeng,

Lagi-lagi Suara Gemuruh Sorakan dan desingan motor Semakin menjadi memenuhi area tersebut. Karena balap akan segera dimulai. Dan Tatapan tajam itu tampak mulai bersinar Dimata Ravin.

"Gua ngerasa ini ulah orang itu lagi. " Ujar Jhon kepada Nio

" Siapa? "

" Menurut Lo? "

Kerutan didahi Nio tampak mulai menampakan diri, berfikir keras untuk mencoba meneka siapa dibalik kata orang itu.

.
.
.

detik demi detik berlalu akhirnya kerutan yang ada di dahi Nio berubah menjadi ekspresi kegembiraan.
" a, Si Om kampreet itu maksud Lo?! "

Jhon dengan pelan melirik Nio, berfikir sejenak kenapa manusia ini diciptakan dengan mulut tanpa rem?

Sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah tak bersalah.

" Iyakan? "

Jhon meninju kuat perut Nio sehingga membuat sang empu meringis kesakitan.

" Akh! "

" Kurang nyaring lo ngomongnya bego!. " Ujar Jhon sedikit kesal dengannya, Dia berharap Ravin dapat mendengarnya lalu menjungkalkan Manusia ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mate And Destiny (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang