prologue

13 1 4
                                    

Australia.

Jemari lentiknya menekan tuts mengikuti ritme, mengiringi tarian emosional pria di depan yang terbilang cukup ekstrim.

Pertunjukan lima belas menit berlangsung dramatis, para penonton terlihat hanyut dan hampir seluruhnya memberikan tepuk tangan.

Begitu pun Alyssa. Ia begitu menikmati lagu hingga tanpa disadari, kedua manik matanya menjadi sedikit basah. Atmosfir sekitar memberikannya perasaan tak menentu, yang seketika mengingatkan pada memori tujuh tahun lalu.

.

Backstage.

"Kau tak apa?"

"Alyssa?"

"Ya? A-, ya, tak apa. Hanya sedikit emosional dengan show malam ini."

Lawan bicara perempuan bersurai cokelat itu tersenyum tipis, kendati menatap, menerawang jauh ke dalam dirinya. Ia berusaha membaca Alyssa, seperti biasa.

"Kuantar kau pulang, ya?"

"Ah, tidak usah repot-repot. Aku akan menghubungi Rosé untuk menjemputku."

"Tapi ini sudah larut dan hujan sangat deras. Besok kita interview, Lyss, kau tidak boleh sampai sakit."

"It's ok, Sam. Aku akan baik-baik saja. Aku duluan, ya. Selamat jumpa besok!"

Alyssa melangkahkan kaki ke lobi sementara kedua matanya sibuk menelusuri nomor kontak satu persatu. Ia heran mengapa orang berinisial R cukup banyak dalam smartphone-nya. Harusnya ia membuat pintasan untuk memudahkannya menghub–

GUBRAK!!

"I'm sorry! Ah, aku berjalan kurang hati-hati!"

"It's ok. You good?"

Alyssa perlahan menegakkan tubuh, melontarkan senyum kecil sembari mengangguk pada pria berkacamata hitam yang tak sengaja ia ditabrak. Pria tersebut hangug-in* jika dilihat dari aksen bicaranya. Bagi Alyssa, ia terlihat familiar. Perempuan bergaun putih itu sedikit mengernyitkan dahi. Akhir-akhir ini Alyssa cukup kesulitan mengenali orang karena masker yang menutupi wajah mereka.

"Kalau begitu aku duluan, ya."

Alyssa menatap punggung pria yang lebih tinggi darinya perlahan kian menjauh. Entah mengapa ia jadi rindu kampung halamannya, Busan.

.

.

"Jimin-ssi,"

"Ya, Taehyung-ah?"

"Aku lapar. Ayo cari makan!"

"Kajja!"

"Geunde, Jimin-ssi .... "

"Hmm?"

"Apa kau benar-benar tidak mengenalinya? Aku yakin itu perempuan yang bersamamu di foto!"

"Aish ... sudah berapa kali kubilang aku tidak tahu!"

"Kurasa dia punya maksud lain,"

"Menurutmu begitu?"

"Hmhm. Seseorang sengaja memutuskan kontak, apalagi selama bertahun-tahun ... kalau tidak memiliki alasan tertentu, lalu apa namanya?"

Pandangan Jimin mengarah pada lalu lalang manusia di depannya. Ia bingung bagaimana merespon Taehyung. Ia bahkan tidak yakin pada dirinya sendiri. Semakin berusaha dilupakan, maka kenangan di masa lalu semakin melekat dalam ingatan Jimin.

"Benar, 'kan?"

"..."

"Tsk. Baiklah, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud, kok,"

"Ayo cepat jalan, aku lapar."

.

Angin sore berhembus lembut memainkan helai rambut hitamnya. Jimin dan teman-teman dance-nya baru saja selesai meeting. Mereka berhambur ke luar gedung untuk kembali melanjutkan kegiatan masing-masing.

Jimin menatap pepohonan rindang yang berayun pelan di dekatnya. Obrolannya bersama Taehyung pagi tadi membuat Jimin berpikir sedikit lebih keras. Haruskah ia melanjutkan cerita ini atau cukup membiarkannya berakhir sampai disana? Ia ingin sekali mengikuti kata hati, namun sungguh, Jimin belum siap apabila harus kembali menghadapi kenyataan getir setelah apa yang sudah dilewati beberapa tahun silam.

TING!

[A new notification on iMessage.
Tap to open.]

•••

to be continued.
* hangug-in = orang Korea asli


DISCLAIMER

Halo readers! Pertama-tama, makasih udah mampir. Tulisan pertama ini kebetulan specially dedicated to yawnnr yang hari ini sedang berulang tahun, yeay! Shout out to her yang selama ini sangat encouraging in my daily basis <3. Semoga menghiburmu yang sedang sibuk ngurusin essay dan hal-hal lainnya, ya. Semoga bisa ketemu secepatnya juga!

Anyways, berhubung aku newbie, please kindly gimme some feedbacks, ya, guys! xixixi. Komenan membangun dari kalian akan sangat membantuku improve. Well, stay safe y'all dan makasih udah baca! C u arounddd. ☺

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang