one

993 67 2
                                    

AUTHOR POV

"Lavina Capella"panggil pemuda disamping gadis yang sedang memeluk lututnya itu.

"Kenapa?lo mau nampar gw juga?atau lo mau siksa gw juga?"balas Ella,yah gadis tersebut Lavina Capella.

"Enggak,gw mau bantuin lo biar enggak ditampar lagi sama bunda"

"LO TAU ZE?LO PENYEBAB GW DITAMPAR BUNDA,KALO AJA LO GA HADIR GW GAK AKAN KAYA GINI ANJING"

"haha lo bener,tapi sayangnya gw hadir.Dan gw akan buat lo semakin menderita,GW ZENDIKA DEWANGGA bakal buat hidup lo makin menderita "ucap Zen dengan smirik tajamnya.

"Bacot sampah banget hidup lo,lo mau harta gw kan?ambil"balas gadis tersebut lalu meninggalkan Zen dengan tangan terkepalnya.

Capella Pov

Setelah gw berbincang sedikit dengan zen,gw pun berlalu dan segara naik ke kamar untuk membersihkan tubuh gw biar bunda ga semakin marah sama gw.

Kalian tau mengapa bunda begitu tega terhadap gw?itu karena hasutan dari Zen.Anak yang dipungut bunda 3 tahun lalu.Saat itu gw gatau apa² dan mengizinkan saja karena gw pikir dia akan jadi abang yang sayang sama gw,tapi harapan gw pudar setelah kelakuan dia yang bahkan hampir membuat bunda dan ayah gw bercerai.Itu semua dia lakukan karena dendamnya terhadap keluarga gw yang bikin perusahaan keluarganya hancur.

Sebelumnya ayah Zen adalah teman bisnis ayah gw.Karena ayah Zen curang dalam berbisnis akhirnya kerja sama antara ayah gw dan ayah Zen terputus dan menyebabkan bisnis keluarga Zen hancur.

Bunda mulai bermain kasar sama gw satu tahun belakangan ini,karena semua nilai yang gw dapatkan  disekolah ditukar dengan nilai yang Zen dapatkan.Hah sepele bukan?.

Okay kita fokus masa depan aja karena masa lalu cuma bikin belibet aja.Jadi karena udah menjelang malam dan penampilan gw juga udah hancur jadi gw pun mulai membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam.

30 menit kemudian

"malam bibi"ucap gw kepada bibi yang ada diruang makan.Jika kalian tanya kemana bunda dan ayah mereka pergi ke Paris untuk bisnis mereka.Zen?ah gw ga peduli sama manusia satu itu.

"Malam non,oh iya non itu dimeja makan ada makanan.Den Zen beliin buat non.Katanya sebagai ucapan maaf dari den Zen non"

Gw cuma mengangguk saja dan segera memakan makanan itu.Wait kenapa rasanya kepala gw seperti mau pecah setelah memakan makanan itu?,pas gw perhatiin makanan itu dan

"Shit sianida,mati gw.Awas saja lo zen,roda kehidupan itu berjalan"batin gw

Setelahnya kegelapan merenggutku.

Author pov

Terlihat Zen dari arah tangga hanya tersenyum remeh melihat Lavina Capella terkulai lemas sambil mengeluarkan busa dari mulutnya.

"Bodoh"


































Hallo,i'm sorry kalo untuk pertama gaje hehe,gw bakal coba perbaiki dinext part.

Jangan lupa untuk vote and comment love-!!

Terimakasih
Sampai jumpa di next part

-nona joé

FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang