"Fang, Gopal, sama Yaya kemana sih?" Tanya Ying yang menyadari bahwa di ruang istirahat itu hanya ada ia, Shielda, Boboiboy, dan Sai yang tengah sarapan. "Dari aku bangun Yaya udah nggak ada. Aku kira dia ngutek di dapur buat ngeracik resep biskuit racun baru."
"Iya, aku juga nggak tahu mereka kemana." Timpal Shielda.
"Mereka ada misi." Jelas Sai.
"Tahu dari mana, kak?" Tanya Boboiboy.
"Aku ngedenger diskusinya komandan sama laksamana kemarin. Katanya bakal ada misi buat mereka bertiga hari ini." Jawab Sai.
"Kasian mereka berarti lagi tidur terus dibangunin buat jalanin misi. Aku juga nggak sadar mereka udah pergi." Timpal Boboiboy.
"Kira-kira misinya berapa lama ya ...." Gumam Ying.
"Tiga hari." Jawab Sai.
"Kakak denger dari obrolan mereka juga?" Tanya Boboiboy.
"Nggak, aku denger kapten Kaizo ngebicarain itu sama kapten Papa." Jawab Sai.
"Berarti kalian berdua tidur sendiri ya malem ini." Shielda memegang dagunya dengan alis bertaut kemudian ia mendapat ide. "Ah, gimana kalo kalian tidur bareng aja?"
Boboiboy dan Sai pun menghentikan makannya dan saling bertatapan.
"Aku mau aja. Aku seneng dapet roommate baru. Kalo kakak gimana?" Boboiboy tersenyum.
"Boleh aja." Sai memutar topi Boboiboy ke depan. "Kenapa nggak?"
"Oke, kita jadi temen sekamar mulai hari ini." Jawab Boboiboy sambil terkekeh geli.
🎈
Malamnya
"Oh, kalo di sini ranjangnya double bed." Komentar Boboiboy begitu memasuki kamar Sai.
"Iya." Jawab Sai yang tengah naik ke kasur.
"Wah, tidur seranjang nih. Aku gosok gigi dulu~" Boboiboy pun pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi sedangkan Sai terus memandangnya yang kian menjauh sambil tersenyum.
Boboiboy memang anak yang baik. Tidak pernah ada kepalsuan dalam dirinya dan ia juga murah senyum bahkan pada hal kecil.
Setelah Boboiboy kembali ia berbaring di samping Sai dan menutup matanya. Tak lama kemudian setelah dirasa Boboiboy sudah tidur Sai duduk menghadap Boboiboy lalu memandanginya.
"Gimana bisa seorang laki-laki bisa keliatan gentle dan jantan dalam waktu bersamaan?"
Sebenarnya Boboiboy belum tidur. Ia tidak sadar bahwa Sai memandanginya. Ia baru sadar saat Sai menaruh kepalanya di dadanya.
Boboiboy tentu saja kaget namun ia berusaha untuk pura-pura tidur meskipun wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang karena perbuatan Sai.
"Detak jantungnya kenceng banget. Apa dia mimpi buruk?" Sai heran namun ia tetap menikmati kehangatan di dada bidang Boboiboy.
"Pembawaannya yang menyenangkan menghangatkan hati semua orang dan jiwa pelindungnya yang besar bikin semua orang merasa dilindungi. Bikin aku merasa aman dalam naungannya."
Sai mengelus dadanya. Ia merasa tenang saat melakukan ini tapi entah kenapa jantungnya juga berdebar kencang.
"Padahal aku lagi rileks. Tapi aku malah deg-degan. Kenapa?"
"Apa itu artinya ...."
"Aku suka ... Boboiboy."
Batin Boboiboy menjerit mendengar perkataan Sai. Wajahnya juga semakin memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend
ФанфикKumpulan cerita Boboiboy dengan sang adiwira sendiri sebagai semenya P.S: Maaf kalau ada kesalahan atau hal-hal yang tidak berkenan dari cerita ini. Terima kasih 🙏❤️