Part 5

350 7 1
                                    

hari-hari udah berlalu. makin hari gue tambah dekat sama foudy, dan bahkan gue sampe bisa ngelupain ali untuk beberapa saat. mungkin rencana gue berhasil, tapi nggak bisa dipungkiri kalo nama ali masih terkunci rapat di hati gue. walaupun gue tau kalo foudy cuma jadi tempat pengalihan, tapi gue akan berusaha untuk menjadikan foudy salah satu orang berharga dalam hati gue.
percakapan gue sama foudy yg sekarang, lebih banyak melalui sosmed. gue seneng si foudy bisa menanggapi setiap topik yg gue buka. selain menanggapi, dia pun merespon dengan baik. inilah yg gue suka dari foudy, dia bisa jadi teman dan pendengar yang baik dan nggak perduli apapun topik yg sedang dibicarakan. tapi dibalik itu semua, sahabat-sahabat gue tetap mengingatkan gue tentang ali, apalagi si kevin-_- sialan dia. saking begonya, dia nggak mikirin perasaan sahabatnya sendiri kalo mau ngomong tentang ali. emang dia pikir, gampang buat gue untuk ngelupain ali? gue udah berusaha 7 bulan dan hasilnya nihil. disaat gue udah mulai nemuin jalan, si kampret ini malah tambah ngebuat ini makin ribet. dan si kevin yg sekarang, udah makin kayak ibu-ibu yg lagi menceramahkan anaknya yang bandel. emang gue anak kecil apa?-_- dan hati gue teriris ketika si kevin bilang kalo ali masih cinta dan sayang sama gue. ahhhh! lama-lama bisa gila gue kalo harus berhadapan sama si kampret ini yg ngomelnya nggak ada habisnya-_-

selama beberapa hari ini, gue mencoba buat ngejauhin ali. dan kayaknya ali udah tau kalo ada yang lain dari perubahan sikap gue. tapi dia nggak mau nanyain hal ini langsung ke gue. sebenarnya susah sih harus menjauh dari orang yang paling kita butuh, tapi ini satu-satunya jalan supaya gue bisa ngelupain ali dan memulai lembaran baru.
gue udah jarang buat chatting sama ali. dan kayaknya dia juga menyadari itu. "i'm sorry, li. please forgive me." seandainya kata-kata ini bisa keluar dari mulut gue langsung buat ali, tapi ternyata susah. susah banget malah. tapi yaudahlah, itu semua terserah ali kalo dia mau maafin gue atau enggak.
dari semua sahabat gue, yang tau mengenai gue dan foudy cuma tasya. ohiya, tasya udah jadian loh sama kak christo. gue pikir kak christo orangnya sombong, ehh ternyata baik dan ramah. gue senang ngeliat tasya bahagia sama kak christo.

- S K I P-

liburan pun tiba. dan liburan kali ini gue lebih suka tetap dirumah aja. dan seperti biasa foudy masih menjadi 'my e-pal' selama libur ini. dan ali? belum ada kabar darinya. okay, i have to confess that i miss him so much. selama libur, beberapa kali gue berpikir untuk angkat chat ke dia. tapi selalu gue batalkan niat gue. ugh! you're so stupid, pril! be honest, pril. you miss him right? okay, so grab your phone and talk with him. dengan 1000 keyakinan, gue memulai chat yg telah lama terhenti. setelah menunggu beberapa menit, nggak disangka ali ngerespon gue. sumpah, gue kaget. setelah semua yang gue lakuin sama dia, dia masih mau respon gue? li, maafin gue. gue kangen sama lo. ughhh prillyyyyyy!! kenapa sih susah banget buat ngomong kalo lo kangen ali? akuin aja kali. tapi nggak boleh. pertahanan gue selama 7 bulan nggak boleh runtuh hanya dalam 1 hari! setelah gue mengontrol segala emosi yg ada di kepala gue, gue terus lanjutin chat sama ali. dan betapa kagetnya gue, ternyata pada saat itu juga dia bakal berangkat. kaget? iya. sedih? banget. baru aja gue mau memperbaiki semuanya, dia malah akan pisah kota sama gue. tapi emang gue akui, kalo ini semua salah gue. kenapa gue harus menjauh dari ali? emangnya kalo mau move on harus menjauh ya? ah! dasar dodol-_- setelah beberapa kata, dia pamit mau matiin hp. yaudah pril, relain aja. cuma buat beberapa jam kok. you'll be fine.
selama ali diperjalanannya, gue tetap chattingan sama foudy. tapi selama chat sama foudy, gue bener-bener nggak fokus. gue berpikir buat kedepannya, mungkin yg terbaik adalah biarkan ini semua mengalir. siapa yg akan berada di sisi gue, itu nanti waktu yg menentukan.
setelah chat bandara tersebut, hubungan gue dan ali membaik dan masih bersahabat. dia tetap bersikap baik sama gue, sama kayak kevin, sam, cliff dan tasya. tapi gue yakin, dari sikap baiknya itu, ada 1000 pertanyaan yg ingin dia lemparkan ke gue. mungkin dia memilih untuk diam, daripada mengeluarkan semua pertanyaannya itu dan malah merusak persahabatan gue yg baru aja dirajut kembali.
setiap hari, gue selalu ditemani oleh 2 orang 'e-pal' setia, yaitu ali dan foudy. mereka berdua selalu setia chattingan sama gue dari pagi sampe malem. gue nggak pernah kesepian. gue harap salah satu dari mereka adalah yg terbaik.

Me? Bestfriend? or Boyfriend?Where stories live. Discover now