PROLOG

164 29 11
                                    

Pagi yang tenang dikediam keluarga Ahmad dimana sang Mama sedang memasak di dapur untuk sarapan, dan Ayah
yang lagi ngopi sambil nonton berita pagi hari ini, tenang, sebelum suatu teriakan terdengar.

"MA ABANG MASAK MAKEK IKAT PINGGANGNYA ADEKK.....ABANG BALIKIN GAK"

"Dih dek lu kan punya dua juga, Abang pinjem satu punya abang nyelip gak tau dimana"

"UDAH DEK PINJEMIN DULU ABANGNYA" teriak mama dari arah dapu sesaat setelah mendengar teriakan si bungsu.

"tuh denger kata mama" kata abang sambil bikin raut wajah mengejek karena bangga sudah dibela sama ratunya rumah

"Isshh awas aja nanti abang" si adek pun turun kebawah dan duduk di meja makan dengan muka sepetnya.

Mama dan Ayah yang melihat itu hanya terkekeh dalam pelan,mereka selalu maklum dengan suasana ini setiap pagi baru satu teriakan belum teria-

"MA MAS ARKA NI GAK MAU BANGUN TIDUR DAH KAYAK KEBO SIAP DIKURBAN AJA" teriak si bungsu ke dua dari lantai atas

-kan dari anak yang lainnya.

Ya keluarga Ahmad sendiri mempunyai tujuh anak dimana itu semua berjenis kelamin laki-laki, bisa dibilang mama yang paling cantik diantara semua. Dulu Ayah sama Mama sepakat cuma mau punya dua anak eh ternyata dibonusi lima yauda kata Mama anak sumber rezeki juga.

Inilah kisah keluarga Pak Ahmad dimana penuh dengan kerandoman tujuh kurcaci-kurcaci si Ayah
.
.
.
.
.
.
.

-Berasambung

ABANG DAN SAMASTANYA | HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang