GABRIAN [Slow Update]

1

HAPPY READING GUYSS!

----------

"Kalian dimana? Kenapa kalian buang Bian? Kalau kalian benar-benar sayang sama Bian, kenapa kalian ga nyari Bian." 

Batin seorang remaja laki-laki yang sedang memikirkan tentang keberadaan keluarganya.

Dengan berbaring di atas kasur dengan pandangan kosong menatap atap kamar tidur. Remaja tersebut merenungkan kehidupannya yang selama 15 tahun hidup tanpa adanya keluarga. 

Ya. Remaja tersebut Bian, Gabrian Abiandra Harsendhra A.

Remaja laki-laki yang manis dan imut dengan mata bulat, alis tebal, bulu mata yang lentik, hidung mungil namun mancung, bibir mungil berwarna merah muda alami, memiliki kulit putih bersih dan bertubuh kecil dengan tinggi 155 cm.

Sering dipanggil Bian atau Abi.  Jika kalian bertanya 'A' itu artinya apa, Bian sendiri juga tidak tahu. Karena menurut perkataan Ibu Panti yang selama ini merawat Bian, Bian ditemukan di halaman depan Panti Asuhan saat masih berumur 5 bulan dengan pakaian yang terdapat tulisan Gabrian Abiandra Harsendhra A.

Ya. Bian selama ini hidup di Panti Asuhan Mutiara Kasih. Tempat dimana Bian ditemukan dan dirawat.

Selama hidup di Panti Asuhan, Bian mendapatkan kasih sayang yang layak dari Bu Dina, Ibu pengurus Panti Asuhan Mutiara Kasih.

Walaupun Bian mendapat kasih sayang yang layak tidak memungkiri bahwa Bian juga menginginkan kasih sayang dari keluarga yang sebenarnya.

Disaat dia memasuki pendidikan Sekolah Dasar, Bian selalu iri dengan teman-temannya yang selalu diantar jemput oleh orang tuanya. Bisakah suatu saat dia mendapat perlakuan seperti itu? Bisakah dia mempunyai keluarga yang lengkap?

Back to the topic.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi Bian masih belum bisa tertidur. Dia memikirkan banyak hal. Kira-kira seperti apa keluarganya, apa alasan mereka membuangnya, bagaimana jika sampai nanti Bian tidak bisa bertemu dengan keluarnya.

Lama memikirkan hal itu, Bian merasa ngantuk dan akhirnya memejamkan mata secara perlahan.

<<<>>>

"Bian bangun yuk, udah pagi loh," suara lembut itu membangunkan seorang remaja yang masih bergelung didalam selimut.

eunghh

"Lima menit lagi Bunda, Bian masih ngantuk," Ucap seorang remaja dengan suara khas saat bangun tidur.

"Kamu lupa? Hari ini kan hari pertama kamu masuk SMA." Bujuk seorang wanita berumur 32 tahun. Ya, Bu Dina yang berusaha membangunkan Bian.

Bian yang mendengar pun langsung membuka mata lebar-lebar. Bagaimana bisa dirinya melupakan hal satu ini? Haissh.

"Ya udah, sekarang kamu mandi dulu gih. Bunda siapin seragamnya," ujar Bu Dina saat melihat Bian belum beranjak dari kasurnya.

<<<>>>

Sekarang Bian sudah nampak rapi mengenakan seragam putih abu-abu. Bian mematut dirinya didepan cermin.

"Bian kamu memang sangat tampan," ucap Bian dengan gaya yang penuh percaya diri.

Dirinya pun berlalu keluar dari kamar untuk sarapan bersama Bunda Dina dan anak-anak panti.

"Pagi semuaaa," sapa Bian dengan riang kepada adik-adik panti nya.

"Pagi Kak Bian," seru anak-anak panti.

Bian pun langsung mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

"Bian, buruan sarapan gih, takutnya nanti telat sekolah loh," kata Bunda Dina.

"Iya Bundaa, ini Bian mau sarapan kok," ucap Bian sambil menatap Bunda Dina dengan senyum manisnya.

Bunda Dina yang melihat senyum manisnya Bian pun juga ikut tersenyum.

Selesai makan, Bian menaruh piring kotor nya di tempat cucian piring. Lalu berpamitan untuk berangkat sekolah.

Bian menatap hangat adik-adik nya dan berujar "Adek-adek yang manis, Kak Bian berangkat sekolah dulu. Jangan nakal yaa dan turuti apa kata Bunda, okeyy?"

"Okey Kakak,"

"Kak Bian juga hati-hati ya berangkatnya,"

Bian yang mendengar pun hanya menganggukkan kepala dengan tersenyum lembut.

"Bun, Bian berangkat dulu ya," pamit Bian, lalu bersalaman dengan Bunda Dina.

"Iyaa, hati-hati dijalan ya. Semangat belajarnya," ucap Bunda Dina dengan mengepalkan kedua tangannya keatas.

"Dadahh Bundaa,"

Bian melambaikan tangannya, lalu menaiki sepedanya untuk berangkat sekolah.

<<<>>>

Gimana guys untuk part 1 nya?

Jangan lupa vote & comment yaa
Thank you 💕

See you next time ✨