prolog

23 4 0
                                    

Hari itu pagi yang cerah, seorang gadis- Historia vellyn sebut saja historia. Historia jalan menuju kesekolah nya, sekolah nya tidak jauh dari rumah nya hanya membutuhkan 15 menit saja dari rumah sampai ke sekolah.

Historia masuk gerbang sekolah, untung dia sekarang tidak terlambat karna sudah memasang alarm. Biasanya Historia terlambat karna bangun kesiangan dan memohon agar dibukakan pintu gerbang sampai bersujud kepada satpam sekolah.

Historia masuk ke kelasnya XI ipa 2

"Historia... Pagi"

"Eh.. pagi juga mar"

Sahabatnya- Maria Aghalia panggil saja Maria menyapa Historia yang baru sampai di pintu kelas.

"Tumben pagi, biasanya lo lambat sampe mohon dengan guru yang ngawas biar bisa masuk" ledek Maria

"Bukannya di kasih semangat biar pagi terus, malah di ledek"

"Hehe.... Penasaran aja"

"Lo Udah ngerjain pr biologi belum?" Tanya Maria

"Nah itu dia, gue pagi pagi gini mau minta pr biologi dengan lo. Gue gak paham"

"Hihh... Ada mau nya rupanya" Maria mengambil buku pr biologi nya dan memberi nya pada Historia

Seketika Historia tersenyum lebar "hahah makasih ya... Ngerepotin deh jadinya" Historia terkekeh pelan

"Iya ngerepotin banget!" Maria melotot pada Historia

Historia tertawa lepas melihat tingkah sahabatnya itu. Tidak lama setelah Historia mengembalikan buku pr Maria, bel masuk bunyi bersamaan dengan guru biologi- bu Alena masuk ke kelas.

Bu Alena memulai pelajaran dengan meminta pr masing masing di kumpulkan ke depan.

•••

Murid murid mulai berhamburan keluar kelas, sudah waktunya istirahat. Historia beranjak menuju ke kursi Maria

"Mar makan yuk peliharaan dalam perut gue udah berteriak nih!"

"Sejak kapan lo ada peliharaan dalam perut?" Tanya Maria heran

"Nih ada bunyi nya" perut Historia bunyi

"Yaudah yuk gue juga lapar nih"

Mereka duduk di ujung tempat biasa mereka duduk di kantin. Bisalah tempat Legendaris gak mudah di lupain.

"Tar lo mau pesan apa? Gue mau bakso ama es teh aja" tanya Historia

"Gue iku ikut aja deh yang penting makan"

"Ok"

Historia pergi menuju meja kantin dan memesan bakso dan es teh untuk nya dan juga sahabatnya itu. Setelah selesai bu kantin menyiapkan makanan pesanan nya, ia membayar dan pergi ke tempat Maria berada.

"Nih"

Dengan mata berbinar binar, Maria mengambil dan langsung memakan bakso nya tanpa basa basi lagi. Historia juga ikut duduk dan menikmati makanan nya.

Maria mengambil es teh nya dan memulai percakapan

"Udah belum nonton film yang gue kasih kemaren?" Tanya Maria

"Belum, hari ini lah rencananya hari ini sih" Historia meminum es teh nya

"Rugi.... Seru loh! Jangan lupa ya"

"Iya iya"


~|{∆}|~


Matahari sudah diatas, waktunya para murid untuk pulang dan beristirahat dari kegiatan belajar. Historia memasukan peralatan tulisnya ke dalam tas, lalu beranjak untuk pulang.

Sebelum pulang Historia pergi membeli snack dan minuman dingin untuk cemilan nonton film yang di beri Maria.

Historia sampai dirumah langsung mengganti bajunya dan mengambil laptopnya. Ia membuka file yang di beri oleh Maria dan mengambil beberapa cemilan yang di belinya.

Sudah hampir 1 jam-an Historia fokus ke laptop nya. Sudah kenyang perutnya menghabiskan semua cemilan yang ia beli tadi, kini Historia memakan cemilan terakhirnya.

Film yang di putar pun akhirnya tamat, cemilan Historia kini habis tanpa tersisa remahan nya. Historia buru buru mengambil tisu dan pergi ke kamar mandi.

Ia tidak tahu kalau film itu sad ending, cairan kental terus terusan keluar dari hidungnya. Air jernih juga ikut turun mendampingi cairan kental yang keluar dari hidungnya.

Historia membasuh muka nya sebelum kembali lagi kekamarnya. Ia memastikan di cermin kalau hidung dan matanya baik baik saja, Historia kembali ke kamar dan menutup laptopnya yang kini kehabisan baterai karna di hidupkan terus dari satu setengah jam lalu.

Dia kini pergi ke kamar mandi, sudah sore tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Historia harus mandi lalu menganti baju dan mengerjakan pr.

Malam itu Historia tidak bisa tidur, dia pergi ke luar mencari udara segar. Dia menuju ke taman dekat rumah nya, melihat rembulan yang bersinar terang diatas sana menenangkan hati. Tanpa sadar di sampingnya ada pemuda ikut duduk, Historia menoleh

"Ma....af?" Historia bingung

"Em.... Oh gak keberatan kan kalo aku duduk disini?" Ucap pemuda itu

"Ouh.... Gak pa pa kok duduk aja, santai"
Ujar Historia

"Maaf boleh nanya?" Tanya pemuda itu

"Boleh"

"Kenapa kamu disini malam malam? Kan gak baik gadis malam malam keluar?" Ucap pemuda itu sambil mengambil sesuatu di dalam ransel kecilnya

"Oh.... Aku gak bisa tidur, jadi aku keluar sebentar nyari udara hehe.." jawab Historia sambil cengengesan

"Emmm.... Kalo boleh tau kamu siapa ya?" Lanjut tanya Historia

"Oh ya aku lupa memperkenalkan diri, aku Alex kamu?" Pemuda itu atau sebut saja Alex mengulur kan tangan

"Hai Alex aku Historia" Historia menyambut tangan Alex

Alex dan Historia terus ngobrol tanpa henti. Dan sudah larut malam, kini Historia pamit dengan Alex untuk pulang sudah larut besok dia harus sekolah.Alex awalnya menawarkan diri mengantar nya tapi Historia ngotot nanti merepotin.

Historia masuk ke rumah nya atau bisa disebut kost nya. Historia mencuci mukanya dan bersiap untuk tidur, ia menarik selimutnya dan menutup mata. Tidak lama setelah nya Historia masuk ke alam mimpi.

~|{∆}|~


Kamar Historia kini dimasuki cahaya matahari, gorden gorden sudah terbuka lebar.

Eh tunggu siapa yang membuka gorden, bukannya Historia tinggal sendiri?

Historia membuka matanya yang menolak untuk di buka, Historia mengedip edipkan matanya menyesuaikan dengan cahaya matahari.

Saat dia membuka mata total, betapa terkejutnya ia tidak lagi berada di kamarnya-- maksudnya kamar kost nya.

"INI BUKAN KAMAR KU!!!"

~|{∆}|~

Hai semuanya balek lagi dengan author....

Selamat menikmati.....

The New Princess [Dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang