Arumi dan ardha memasuki pasar terlebih dahulu, disusul dengan kang azzam di belakangnya. Arumi mulai membeli perlengkapan yang dibutuhkan,. Ardha dan kang azzam yang akan membantu membawakan barang belanjaannya. Setelah membeli barang-barang yang dibutuhkan, Arumi berjumpa dengan seorang pengemis yang sangat tua renta, arumi pun menghampirinya diikuti ardha dan kang azzam.
"Assalamu'alaikum nek" ~arumi
"Wa'laikum salam" ~si nenek
"Nenek sudah makan?" ~arumi
Si nenek yang di tanyai arumi tidak langsung menjawab melainkan meremas perutnya yang terasa sangat lapar. Arumi yang melihat kejadian tersebut bisa menyimpulkan bahwa nenek itu belum makan.
"Nenek tunggu disini ya, saya belikan makanan dulu" Ujar arumi dapat anggukan dari sang nenek, namun kang azzam mencegahnya.
"Tunggu, ning,.biar saya saja yang beli, ning arumi sama mbak ardha disini saja" ~kang azzam
"Tidak apa kang, lagian kang azzam kan sudah berat ngangkat barang" ~arumi
"Tidak apa ning, saya taruh barang belanjaannya disini dulu" ~kang azzam
"Ya sudah kalau kang azzam memaksa, ini kang uangnya" Ucap arumi kemudian memberikan selembar uang lima puluhan pada kang azzam.
"Tolong belikan tiga bungkus ya kang, sekalian buat makan siang dan malam si nenek, sama minumnya juga ya kang" Pinta arumi yang diangguki kang azzam.
"Begitu mulia.nya hatimu ning arumi" Batin ardha
"Nenek sudah berapa lama ada disini?"~arumi
"Sudah lama nduk, nenek lupa"
Arumi menghela nafas kasar lalu menatap ardha.
"Rumah nenek dimana?" ~ardha
"Nenek bukan asli warga sini nduk, rumah asli nenek ada di malang"
"Ya Allah, jauh sekali nek,.kenapa bisa nenek sampai sini?"~arumi
"Waktu itu, saya di ajak anak-anak saya jalan-jalan di daerah sekitar sini,.berwisata juga berbelanja,.ketika malam tiba, saya dibawa di sebuah tempat yang saya kira itu adalah tempat untuk beristirahat, tapi esoknya, saya terbangun dan semua anak-anak saya sudah tidak ada di tempat itu lagi. Beberapa bulan setelahnya, saya baru tau kalau tempat itu sebenarnya adalah panti jompo..setega itukah anak-anak saya menitipkan saya di panti jompo?...dan besoknya saya berniat untuk berjalan-jalan di sekitar panti sekedar untuk menghilangkan rasa bosan, tapi setelah saya sadar, saya tidak tau jalan untuk kembali ke panti"
Hati arumi seakan tersayat mendengar cerita dari sang nenek,.
"Tega sekali anak yang dikandungnya, dilahirkan dan di besarkan menempatkannya nenek ini di tempat yang jauh dari mereka, apa mereka tidak bisa merawat seorang ibu yang sudah banyak berkorban untuknya? Ya Allah, kasihanilah nenek ini" Batin arumi.Tak lama setelahnya, kang azzam menghampiri mereka sambil membawa kantong plastik yang berisi makanan.
"ini nenek makan dulu,yang dua bungkus untuk nanti kalau nenek lapar lagi.setelah nenek makan, kami antar nenek ke panti, nenek mau?"~arumi
Nenek tersebut menatap arumi dengan mata berkaca-kaca
"Terimakasih nduk atas kebaikan dan ke ikhlasan kamu,.nenek tidak bisa membalasnya, semoga Allah yang membalas ya nduk"
"Amiin, silahkan dimakan dulu nek makanannya"
Setelah nenek tersebut memakan pemberian dari arumi, ia diantarkan arumi untuk kembali ke panti.nya
Sesampainya di parkiran, terpaksa arumi duduk di sebelah kemudi karena ia tak mau nenek kesempitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Kang Santri
Teen Fiction"Bila ingin mendapat sesuatu, belajarlah untuk memberi..Bila ingin kebahagiaan, berikanlah kebahagiaan itu pada orang lain" Nasehat kang Azzam untuk ning Arumi *Tidak ada maksud untuk meniru novel manapun, bila pun itu sama, hanyalah sebuah ketidak...