27 : Tegas, kata Coach

498 101 4
                                    

"Sunghoon. Bentar lagi kejuaraan, kita harus mempersiapkan diri," ujar Keisuke.

"Oke, Coach." balas Sunghoon singkat, menyeruput Frappucino di depannya.

"Bete banget kenapa sih?"

"Coach tuh kenapa sih selalu ganggu kalau aku  ada keperluan sama Ayla? Tapi yaudah gapapa sih, Ayla juga ada rapat OSIS tadi..." omel Sunghoon, sukses bikin lelaki berumur 23 tahun itu tertawa.

"Belum jadian juga sama Ayla?"

Sunghoon menggelengkan kepala, sejujurnya saat ini dia kayak anak kecil yang tengah merajuk pada Ayahnya karena nggak dibelikan mobil mainan baru. Sekarang, ia menceritakan segala masalah asmaranya yang nggak kunjung mendapat titik terang.

"Kamu harus lebih berani, Hoon. Jangan sampai kejadian kayak yang udah lalu, kalau kamu ingin jadikan Ayla pacarmu, ya segera bilang sama dia. Apalagi kalau tau Ayla punya perasaan yang sama. Jadi tegas soal perasaan kamu sendiri, ngerti kan?"

Sunghoon mengangguk, ia akan membulatkan tekadnya untuk menyatakan perasaan hari ini.

"Makasih ya Coach, ternyata Coach bisa ngajarin masalah ginian juga selain skate. Hahaha," kekeh Sunghoon.

Kei tersenyum malu, "Emangnya aku dapetin Ralyn sekarang itu nggak pake perjuangan? Banyak yang udah dilewatin, sama kayak kamu. Sempet mau digaet sahabat sendiri."

Sunghoon menahan tawanya, karena sejak beberapa menit lalu Ralyn duduk di kursi di belakang Kei dan mendengarkan cerita mereka.

"Gimana rasanya udah dapetin Kak Lyn?" tanya Sunghoon.

"Seneng banget dong! Tapi kekhawatiran tetep ada. Makanya sebisa mungkin aku mau mempertahankan yang aku punya, kalau bisa sampai nanti di jenjang yang lebih serius,"

Ralyn yang duduk di belakangnya kini mengulas senyum haru, ia sudah menangis andai nggak bisa menahan airmatanya.

"Udah, pacarnya mau nangis tuh di belakang." kata Sunghoon, ia mulai berdiri dan berpamitan. Lagipula ia sudah menyusun jadwal latihannya kembali bersama Coach Keisuke.

"Lah, kamu dari kapan duduk disitu?" tanya Kei kaget, agak tersipu juga.

Ralyn berdiri dan memegang bahu Kei yang tengah terduduk dan menahan malu, "Dari 10 menit lalu kayaknya. Sunghoon ada janji sama Ayla kan?"

"Iya, kak. Aku pamit ya kalau gitu, makasih Coach Kei. Sampai ketemu minggu depan!"













DISPENSASI

ft. Sunghoon










"Bagian untuk pekan olahraga sudah dibagi, untuk info selanjutnya gue kabari lewat grup aja ya. Rapat ditutup sampai sini, makasih semua udah ngeluangin waktunya untuk datang dan diskusi bareng disini," Heeseung menutup rapat OSIS hari ini, dan semua anggota berhamburan keluar dari ruangan.

Sembari berjalan, Ayla mengetikkan pesan untuk mengabari Sunghoon bahwa dirinya sudah selesai rapat dan lebih cepat dari perkiraannya.

Ayla
hoon, gue otw yaa

Sunghoon
Hah, mau kesini?
Gue aja, bentar lagi otw

Ayla
iya gue kesana aja,
gapapa ya please 🥺

Sunghoon
Gemes emotnya 😭 (deleted)

Sunghoon
Okee deh, gue tunggu ya
calon pacar. Hehehe

Ayla
(typing...) 😭 dih, apas—

Bug!

"Eh, aduh. Sorry sorry! Gue nggak li— lah lo ngapain masih di sekolah?"

Jake menatap Ayla malas, "Main hp nggak usah sambil jalan kali, kalau jatuh gimana? Mending kalo jatuhnya ke hati gue," cengirnya di akhir.

Ayla memicingkan mata, "Ngawur. Lo ngapain masih di sekolah?"

"Gimana gue aja kali, masih jam setengah 4 juga." balas Jake agak sewot.

Gue nungguin lo sih.

"Ooh, yaudah sih. Gue duluan ya—"

"Kemana? Gue anter."

"Nggak perlu tau, udah gausah gapapa makasih." tolak Ayla.

"Mau ketemu Sunghoon kan?"

"Bukan urusan lo, Jake."

"Gue anter. Gue janji nggak bakal ganggu, Sunghoon udah nungguin lo pasti. Mending naik motor gue, lebih cepet. Gratis lagi," Jake kini tersenyum sembari mengangkat jempolnya, mencoba meyakinkan Ayla.


Ayla sudah janji akan menolak Jake, tapi melihat Jake seperti ini, membuat Ayla merasa bersalah kalau terus-terusan berprasangka buruk kepada cowok itu.

"Gimana, Ay?"





"Yaudah, deh."

DispensasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang