3

4.4K 499 34
                                    

Savero keluar dari mobilnya saat sudah sampai di sebuah gudang tua yang terbengkalai. Liam sudah menunggu di sana bersama pria yang sudah di lakban dan di sekap olehnya beberapa hari ini.

Savero masuk ke dalam gudang tua itu dan langsung menuju ke ruang bawah tanahnya. Savero tersenyum saat melihat apa yang ada di hadapannya. Di hadapannya sekarang ada tumpukkan batangan emas dan juga batu permata serta uang dalam jumlah yang banyak. Selain itu juga ada beberapa barang antik yang harganya selangit dan barang itu hasil curian.

"Bawa ke mansionku, ini semua milik Rizzo" perintah Savero pada Liam

"Baik tuan" ucap Liam

Savero membuka lakban yang menutupi wajah pria itu. Pria itu ketakutan saat melihat Savero.

"Tidak mau mengakui memiliki semua ini. Semua ini harus kau setorkan pada Rizzo tapi malah kau tampung sendiri. Kau memang ingin cari mati. Kau itu sudah mendapat kebaikan dari Rizzo tapi kau masih mau lebih" Savero mengambil pisaunya yang bertahtakan permata. Pisau yang selalu ada di dekatnya.

"Saatnya kau mati" ucap Savero sambil menggorok leher pria itu dengan pisaunya sehingga pisau itu bermandikan darah segar.

Savero menjilat bekas darah di tangannya dan tertawa puas. Dia menyiramkan bensin ke tubuh pria itu dan membakarnya. Setelah itu Savero segera meninggalkan gudang gua itu. Dia menuju ke mansion mewah miliknya.

Savero menuju ke ruang bawah tanah mansion dan memasukkan semua barang sitaannya ke brangkas. Dia mengunci brangkas itu dengan sidik jarinya.

Savero keluar dari ruang bawah tanah dan berpapasan dengan adiknya.
"Sav" panggil Rosane sambil memeluk kakaknya itu

"Baby, kau ada di sini? Kenapa?" Tanya Savero

"Aku mencarimu, karena kau sudah lama tidak pulang ke mansion jadi aku pikir kau ada di mansionmu ini" jawab Rosane

"Ada apa?" Tanya Savero

"Kau ingin aku menerima seorang wanita bekerja di restoranku ya?"

"Iya, dia akan menjadi kakak iparmu tapi aku butuh bantuanmu" ucap Savero

"Aku tahu bantuan apa yang kau inginkan, kau ingin mengerjai dia sampai dia berlutut memohon padamu kan" ucap Rosane sambil tersenyum penuh arti

"Kau pintar sekali, kau mau membantuku kan?" Tanya Savero

"Dengan senang hati" ucap Rosane

"Terima kasih adikku" ucap Savero
"Bagaimana dengan pria yang kau cintai, apa kau akan segera menikah?" Tanya Savero

"Aku belum ingin menikah, aku masih ingin bersenang-senang" jawab Rosane

Savero tertawa dan dia mengacak pelan rambut Rosane.
"Ariston Reyes tidak akan mau kau hanya bermain-main. Aku cukup heran dia belum membuat kau hamil sampai sekarang. Kau tahu Reyes sangat posesif dan mereka ingin segera kau menjadi nyonya Reyes" ucap Savero

"Kita lihat saja nanti, aku hanya masih ingin bersama mama dan papa. Aku belum ingin pergi meninggalkan mereka" ucap Rosane

"Kita lihat saja nanti, Reyes sangat suka menculik dan menyekap pasangannya di mansion mewah mereka" ucap Savero sambil tertawa

Rosane mencubit lengan Savero dan segera kembali ke mansion. Dia melambaikan tangan pada Savero.

Savero membalas melambai pada adiknya. Kemudian dia teringat akan Lyne. Dia merindukan Lyne dan inhin segera bercinta dengan Lyne. Savero kembali ke apartemen untuk bertemu wanita pujaannya.

***
Lyne memilih untuk tidur, dia cukup lelah dan jika besok dia masih merasa lelah, dia akan memeriksakan dirinya ke dokter. Lyne memejamkan matanya dan dia perlahan mulai tertidur.

ROOM 444Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang