- awal dari segalanya dan juga akhir dari segalanya -

312 42 3
                                    


“jika memang benar dunia ini tidak mengijinkan kita bersatu, maka ijinkan aku tuk mencintaimu”
— Matsuno Chifuyu —

***

Seorang pemuda bersurai pirang sedang mengintip dari balik dinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pemuda bersurai pirang sedang mengintip dari balik dinding. Sepertinya ia sedang melihat sesuatu. Senyumnya mengembang dengan rona merah yang menjalar ke seluruh wajahnya. Chifuyu. Chifuyu Matsuno namanya.

Ia sedang melihat seseorang dari jauh. Sepertinya itu pujaan hatinya (?).

Anak lelaki bersurai hitam panjang dengan iris madu. Keisuke Baji. Anak kelas 2-A.

Chifuyu terus-menerus menatap Baji dari kejauhan, hingga salahsatu teman dari Baji tak sengaja melihatnya sedang mengintip Baji dibalik dinding.

Teman Baji berbisik kecil di telinganya. Ia menoleh, menatap objek yang Mitsuya – temannya tunjuk.

Ia tersenyum saat iris madunya bertemu dengan iris tosca Chifuyu. Baji tersenyum tipis, lalu berjalan bersama teman-temannya meninggalkan Chifuyu yang sudah semerah tomat. Chifuyu terbatuk kecil.

'ah senyumnya seperti candu saja'

***

Chifuyu sekarang sedang berada di kantin, ia duduk di salahsatu bangku kantin yang kosong. Ia sangat beruntung hari ini, guru yang mengajar di kelasnya mengistirahatkan siswa kelas 1-D lebih cepat dari biasanya.

Dan karena hal itu ia berhasil membeli satu peyoung yakisoba yang biasanya makanan tersebut selalu habis tak tersisa.

Chifuyu sangat berterimakasih pada guru yang membuat kelasnya istirahat lebih cepat. Ia membuka bungkus plastik makanan itu.

Tak sengaja netra tosca miliknya melihat senpainya yang mengusap wajahnya kasar. Temannya yang bersurai hitam–kuning berusaha membuatnya tenang dengan cara mengelus-elus punggungnya. Walau ia tahu itu tidak akan berhasil.

Chifuyu menaikkan alisnya heran. Ekspresi kakak kelasnya itu terlihat sangat sangat kesal. Chifuyu tidak tahu apa yang membuat Baji kesal.

Chifuyu mendekati Baji dengan takut-takut. Ia memanggil senpainya itu dengan suara kecil "A– ano.. Baji-san, ada apa marah-marah begitu?" Chifuyu tau ini sangat memalukan, menanyakan apa yang terjadi, padahal ia sendiri tidak terlalu dekat dengan senpainya itu.

"Ia marah-marah karena kantin kehabisan makanan favoritnya, peyong yakisoba" Orang itu – Kazutora Hanemiya. Sahabat dekat Baji, mereka sudah berteman sejak taman kanak-kanak. Ya, Orangtua mereka bersahabat dekat.

Chifuyu terkejut "A– ah, beruntung aku tadi sempat membeli peyoung yakisoba. Ini, buat Baji-san saja" Chifuyu mendorong tangannya takut-takut.

Ia takut jika makanannya ditolak oleh Baji-san karena sudah ia buka plastiknya.

ure my sun ft. bajifuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang