Royal Story (02)

538 68 24
                                    

ROYAL STORY
-Kim Cheon In di Negeri Ajaib-

HEADLINE NEWSPresiden Republik Rakyat Demokratik Corea Utara, Kim Un Jeong, meninggal secara tidak hormat di tangan musuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HEADLINE NEWS
Presiden Republik Rakyat Demokratik Corea Utara, Kim Un Jeong, meninggal secara tidak hormat di tangan musuh.

HEADLINE NEWS
Setelah 70 tahun berlalu, Kerajaan Corea Selatan dan Republik Rakyat Demokratik Corea Utara bergabung menjadi satu kesatuan yaitu Kerajaan Corea.

HEADLINE NEWS
Seluruh rakyat Utara merayakan kematian Kim Un Jeong dengan melempar kotoran sapi pada monumen patung perunggu raksasa Kim Sung Il yang terletak di Bukit Mansu, Pyeongyang.

HEADLINE NEWS
Seluruh silsilah keluarga Kim dari Utara dimasukkan ke dalam penjara seumur hidup untuk mengindari pengkhianatan di masa yang akan datang.




Dalam keadaan tubuh yang terlilit tali nilon, Kim Cheon In hanya bisa menatap sendu jalanan di balik jendela mobil. Memberontak meminta agar ia diperlakukan dengan sedikit lebih manusiawi adalah tindakan konyol berbuntut kesia-siaan. Pengawal sialan yang ia ketahui bernama Jo Yeong ini tak akan melepaskan ikatan darinya.

Jika diingat-ingat, Cheon In sangat sering melihat kekuataan tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh para diktator, baik ayahnya maupun kakeknya sendiri. Yang paling membekas dalam ingatan adalah insiden berdarah pada bulan Februari dan April di tahun 2000. Saat itu dirinya masih berusia sembilan tahun, masih terlalu muda untuk menonton kematian ibu dan tiga adik perempuannya. Namun, Cheon In sama sekali tak menangis sekalipun darah keluarganya mengotori wajah dan pakaian miliknya. Ia sudah terbiasa, sangat terbiasa.

"Kami sudah melewati area perbatasan dan akan menuju landasan helikopter Finance Centre."

Sekalipun Jo Yeong membuat suara yang berisik, Kim Cheon In sama sekali tak mengalihkan pandangannya. Pria disebelahnya ini sempat menggerutu karena tetap ingin mengawal Raja mulianya. Tapi Lee Gon, mengutus dan mempercayai Jo Yeong untuk menjaga si putri pembunuh ini.

Kim Cheon In tak bisa berkata-kata ketika melihat betapa terangnya kota di Kerajaan Corea Selatan, sangat berbanding terbalik dengan Negara kelahirannya. Istana Negara tempatnya tinggal memang selalu terang benderang, tapi di luar istana hanya terlihat kegelapan tanpa setitik cahaya akibat pemadaman listrik.

Republik Rakyat Demokratik Corea Utara memiliki beberapa gedung tinggi, membuat Cheon In menganggap Negaranya adalah Negara yang paling hebat karena bisa membangun beberapa gedung bertingkat. Pemikiran hebat mengenai Utara musnah begitu saja tatkala ia melihat gedung-gedung tinggi yang berjejer di sepanjang jalan. Sangat banyak sampai tak bisa ia hitung dengan jari.

Meskipun ia adalah anak perempuan dari presiden Kim Un Jeong, pengetahuannya akan dunia luar juga sama terbatasnya dengan rakyat biasa. Sejak masa prasekolah, ia sudah mendapat ilmu propaganda yang membahas pemimpin-pemimpin Utara terdahulu. Belum lagi kebebasan dalam mengakses internet dan teknologi juga terbatas. Semua rakyat Negara dicuci otaknya, fakta yang menyakitkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROYAL STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang