01.

2 0 0
                                    

Notes : Disini bakal banyak adegan 18+ tidak hanya adegan seksual. Namun juga beberapa tindak kekerasan, darah, dan pembunuhan. Saya harap pembaca bisa lebih cermat. Jika merasa belum cukup umur tolong jangan dibaca. Dan yang tidak kuat silakan tinggalkan cerita ini.

Di dalam sebuah pedalam hutan yang sangat lebat. Terdapat seorang laki-laki yang tengah terduduk santai di atas setumpuk mayat yang berhasil ia bunuh beberapa saat yang lalu. Dengan sebatang nikotin yang terselip di antara bibirnya laki-laki tertawa nyari hingga suaranya menggema di luasnya hutan tersebut.

"Penjahat-penjahat ini tak ada apa-apanya dengan diriku. Berani-beraninya mereka menggunakan diriku yang pembunuh berdarah dingin ini sebagai alat meloloskan diri." ucapnya dengan rasa percaya diri.

"Benar Boss. Dasar tak tau malu. Bisa-bisanya mereka menggunakan sang Hunter yang sudah membunuh 59 orang sebagai tameng buat kabur dari neraka ini." sambung seorang pria lainnya yang baru saja muncul dari balik semak-semak menyeret 2 orang mayat yang bersimbah darah di ikuti oleh anak buah yang lainnya.

Hunter pun berbalik memandang sosok yang baru saja menyambung perkataannya, "Oh ... kau ternyata. Darimana saja kau Tiger? Berapa tahanan yang sudah kau bunuh?" tanya Hunter sembari melompat turun dari tumpukan mayat tempat ia bersantai.

"Boss gue udah habisin 7 orang tahanan lainnya," jawabnya.

Hunter tampak mengangguk-angguk, "Berapa jumlah tahanan yang berhasil bebas? Aku baru saja membunuh 12 orang." kata Hunter.

"Semua ada 75 tahanan Bos ini termasuk dengan anggota kita 9 orang." jawab Tiger.

"Hm. Pastikan semua anggota kita selamat dan berhasil membunuh tahanan lainnya."

"Siap Bos. Kayaknya Andreas udah dalam perjalan kesini tadi dia sempet kirim sinyal kayak biasa. Tapi kayaknya kita ada sedikit masalah Bos."

Hunter hanya diam memandang Tiger dengan alis yang naik terangkat.

"Dari info yang saya terima ada seorang tahanan yang merupakan perakit bahan peledak ulung. Kabarnya juga ia membawa beberapa bom rakitan dia dalam acara kita ini," lapor Tiger yang langsung mendapat hadiah pukulan dari Hunter.

BUG

"Bodoh! Kenapa kau baru bilang sekarang?" geram Hunter.

"M-maaf Bos," cicit Tiger sambil memegangi wajahnya.

"Sial, sial, sial. Harusnya kita cari tau si perakit bom ini dulu. Dia yang harus kita lenyapkan lebih dulu, kalau sudah seperti ini bahaya buat kita. Gimana kalau dia meledakan kita?"

"Gue ngga minat buat bunuh brandalan kecil kayak kalian!"

Setelah interupsi tersebut munculah seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan badan kurus dan rambut berwarna pirang datang dari arah belakangnya. Laki-laki tersebut membawa semua remote pengendali yang sekali lihat saja kita akan tau kalau itu adalah remote pengendali bom.

"Kau?"tanya Hunter.

Laki-laki itu mengulurkan tangannya, "Sang penggila-"

DOOR

Tepat setelah sosok pembawa pemicu bom itu mengucapkan namanya. Sebuah timah panas menembus kepala Hunter dengan sangat cepat dan akurat. Peluru yang tak tau dari mana asalnya itu menembus kening Hunter dan langsung keluar dari belakang kepalanya lalu berhenti di sebuah pohon.

Seketika semua orang menjadi panik dan ketakutan. Bagaimana tidak? Mereka tidak merasakan adanya keberadaan mush lainnya, lalu kenapa sekarang ada serangan tiba-tibaa?

"Siapa disana?" teriak Tiger menggema bagai harimau yang tengah mengamuk.

"Siapapun lo cepat keluar. Bukannya sudah ada perjanjian di larang bawa senjata?" sambung Sang Penggilas tak kala murkanya. Ia merasa terancam dengan musuh yang bahkann tak bisa ia rasakan dimana keberadaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alexsha G ZylonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang