"sstt Nana, jangan ribut. Nanti ketahuan hyungie loh" ucap Haechan. Meletakkan jari telunjuknya di bibir memperingati jaemin yang sejak tadi mengeluarkan suara. Mereka kan sedang mengendap- ngendap untuk menggambil es krim. Nanti kalo ketahuan mereka di hukum Yuta hyung. Ugh! Seram Haechanie tidak mau.
" Eum, Nana diam" Jaemin menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Yang dibalas haechan dengan puk- puk dikapalanya. Adiknya pintar sekali, Echan suka.
" Nanti kalo dimarahi gimana Chan?" Tanya Nana, wajahnya mengkerut rakut. Haechan hanya menanggapi dengan santai. " Kalo tidak tau tidak akan dimarahi Na" Haechanie, masih kecil sudah kelihatan bibit nakalnya, ketahuan Yuta hyungie baru tahu rasa. Kedua tangan mungil itu menarik kursi kecil untuk membantunya menggapai lemari pendingin. Setelah berhasil, dengan mata berbinar Haechan langsung mengambil es yang ada didalamnya, tidak satu atau dua tapi semuanya. Dengan bantuan jaemin tentu saja. Setelahnya mereka berlari ke arah kamar dimana Renjun dan Jeno sudah menunggu.
Oho! Jika kalian berpikir hanya keduanya saja, salah besar. Mereka tentu saja melakukannya berempat. Kenapa tidak berdua? Kata Haechan jika ketahuan kan yang dimarahi empat- empatnya, jadi Haechan tidak dihukun sendirian.
" Kunci pintunya No" titah Injun. Selaku yang tertua, dia hanya memerintah adik adiknya yang penurut. Senangnya renjun jadi abang.
Tanpaa basa- basi keempatnya menghabiskan eskrim yang dibawa Jaemin dan Haechan. Tidak lupa sampahnya yang mereka selipkan dibawah kasur tempat tidur. Semoga tidak ketahuan.
******
Yuta merasa tidurnya terusik saat seseuatu yang panas menyentuh pipinya. Dirinya baru saja istirahat padahal, setelah seharian mengurus berkas dikantor.
Saat membuka mata, dilihatnya pipi gembul Haechan yang menempel pada pipinya. Matanya sayu." Chani kenapa?" Suara seraknya memecah keheningan. Tak lupa tangannya menepuk pelan bokong adiknya yang dilapisi pempers. Sudah penuh, Yuta harus menggantinya.
" Ndak tau~ kepala Chanie putar- putar hyungie. Mata Chanie panas jugaa. Ndak sukaaa"
Buru- buru Yuta mengecek kening sang adik yang ternyata panas. Fix, ini adiknya sedang demam. Tapi bagaimana bisa? Bukankah tadi pagi saat dia meninggalkan kembar baik- baik saja?
" Kok bisa demam sih?" Tanyanya pada haechan yang hanya dibalas dengungan. Diliriknya haechan yang masih mendusel diketiaknya.
"Yang lain juga seperti Chani?"
" Eum! Semua sama"
Yuta mengambil Haechan kedalam gendongannya. Dia harus mengecek tiga bungsu yang lain. Sebelum itu, Yuta sempatkan untuk memanggil Jaehyun yang sedang mengerjakan tugas dikamarnya.
Dilihatnya adik-adiknya yang tertidur dengan pipi merah dan keringat dingin dipelipisnya. "Jae, ambilkan bye bye fever" titah Yuta yang langsung dikerjakan Jaehyun. Biasanya Yongie hyung meletakan kotak obat diatas lemari pendingin. Setelahnya Jaehyun mengambil 4 bye bye fever dan termometer.
Nana sedikit merengek ketika hendak dipasangkan bye bye fever dan termometer diketiaknya. Berbeda dengan ketiga saudaranya yang menjadi penurut ketika sakit.
38,3 °
"Mereka kenapa bisa tiba- tiba demam sih hyung?" Tanya Jaehyun. Tangannya sibuk mempuk puk Jaemin yang rewel memanggil mamanya.
"Ya mana hyung tau, tadi pagi masih baik kok. Bukankah Johnny yang menjaga mereka?"
" Eung~ mama, huks Nana mau mama~"
"Iya, nanti kita telfon mama ya? Sekarang Nana tidur dulu. Biar kepalanya tidak putar- putar lagi"
******
T.B.C
Jae hyung, yang jarang pulang kerumah karena sibuk sama organisasi kampus. Hyung yang paling sering diserang baby kalo ada maunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins ll00L nct dreamll-HOLD ON
Fanfictionkeseharian quadrupletnya bapak siwon. "chanie empuk, mau peluk" "injun galak!" "nana hwendsom. iya kan hyungie?" "( '◡‿ゝ◡')"