Beribu kesempatan yang jadi senyuman tak satupun jadi nyata...
Mungkinkah kesalahan atau takdir Tuhan yang inginkan ku begini?/Pause
"Ni lagu apaan si anjir, sedih betul. " Ucapnya sambil mematikan playlist musik yang sedari tadi ia dengarkan.
"Mana liriknya relate bgt sama gue hadehh.. "
Dia berdiri dari tempat tidurnya, mengambil gitar lalu duduk di kursi balkon.
Dia mulai memainkan gitarnya,
♪Lantas mengapa ku masih menaruh hati
Padahal ku tahu kau tlah terikat janji..
Keliru ataukah bukan tak tau...
Lupakanmu tapi aku tak mau..Sepersekian detik setelah bernyanyi,
"Lah ini lagu berdosa banget.. "
"Lagu apa ya yang enak?" Ia bertanya pada dirinya sendiri.♪ Dangdut is a music of my country, my country oh my country~~
/Plak
"Aduh." Ia merasakan dahinya dilempar sesuatu saat sedang asik bernyanyi.
"Paijo, lo berisik bgt sih. Mengganggu ketentraman masyarakat tau gak?!" Ucap gadis dari seberang balkon, ternyata ia yang melempar kacang polong tadi.
"Nama gue cakra, C - A - K - R - A. CAKRA. seenak jidat lo ganti-ganti nama orang."
"Lo yang mulai duluan anjir, gue mah ngikut aja." Ucap Nala -gadis pelempar kacang polong-
"Markonah, lo yg bener aja malem-malem gini pake singlet doang. Mata gue ternodai tau nggak?!" Ucap cakra ketika menyadari nala hanya memakai singlet dan celana pendek.
Nala yang juga menyadari hal itu seketika langsung bersembunyi di balik tirai.
Sedangkan cakra malah tertawa terbahak-bahak.
"Gue mau tidur, awas lo berisik lagi." Ucap nala hanya dengan menunjukkan kepalanya, sedangkan badannya ada di balik tirai. Setelah itu ia menutup pintu balkonnya.
'cewek kagak bener' ucap cakra dalam hati.
*****
Suara denting sendok menghiasi suasana pagi yang cerah.
"Dek, mama bekalin brownis ya?" Ucap mama nala.
"Nala nggak suka brownis, ntar siapa yang makan?"
"Kan ada cakra, kalo nala ga mau ntar kasih ke cakra aja."
"Yaudah deh." Pungkas nala akhirnya.
Beberapa menit kemudian, nala keluar dari rumah.
Seperti biasa, ia masih harus menunggu cakra bersiap. Cakra adalah seorang yang perfeksionis, makanya butuh waktu lama untuk bersiap.
Setelah beberapa menit menunggu, cakra akhirnya keluar.
"Kayaknya ini deh alasan gue gabisa jatuh cinta sama lo, lo kalo lagi dandan ngalah-ngalahin cewek." Ucap nala ketika melihat cakra.
"Gue belum berjuang dah ditolak aja." Sahut cakra, yg membuat wajah nala berubah seketika.
"Bercanda elah."lanjut cakra.
Mereka kemudian berangkat sekolah bersama memakai motor cakra.
*****
"Nala" suara gadis terdengar jauh di belakang nala
Suara itu menghentikan langkah nala yang sedang berjalan di koridor sekolah. Ia bahkan merasa suara itu kurang familiar di telinganya.
"Nala" suara itu terdengar lagi, membuat nala akhirnya menengok ke belakang.