Ku ajak kau dari yang paling barat hingga yang paling timur. Ku ajak kau dari yang palingrendah hingga yang paling tinggi. Dari yang melelahkan hingga yang paling menyenangkan. Bahasa lugas tanpa penuh bahasan gombal. Bahasan yang paling ringan hingga yang berat. Dari yang paling salah hingga yang mungkin paling benar, dari kesombongan sampai ke arifan, dan dari dahulu hingga sekarang.Terimakasih. Mungkin kalimat yang pantas ku ucapkan pada seseorang demikian, tak ada embel-embel paksaan menajak kau untuk melalui ini bersama-sama, tak ada pendosa dalam hati yang menginginkannya. Dan tak ada yang mau hidup menerima menjadi manusia pendosa. Hati kecil berbicara dalam lamunan senja, senja yang tak menampakan kemerahannya. Mega itu tampak pucat tersapu awan hitam pekat. Bisakah ia rasakan betapa murungnya hari?Atau sebatas menatap kemunafikan diri?Diam diam tuhan melihat dari langit, lalu berbicara padamu..... tak seorangpun yang selalu berbuat salah dalam hidupnya. Tak seorang pun seseorang selalu berbuat benar dalam hidupnya. Mungkin itu yang tuhan katakan. Melalui hempasan awat pekat menyapu mega.Ahhh masa itu yang paling susah aku jalani.Terimakasih untuk saat ini dan sampai nanti. Seraya mengatakan dalam hati. Bangkitlah lalu ambil pensil itu, tulislah semua keinginanmu, namun, beri penghapusnya pada allah. Karena allah yang akan menghapus segala yang salah dalam tulisanmu. Dan menggantikannya dengan yang benar.Bercita-citalah setinggi mungkin allah akan menuntunmu ke-jalan yang benar, selagi kau bersamanya.