Faith | 01

124 17 17
                                    

"Good Morning, babe"

Aku tersenyum ke arahnya. Dia sangat tampan pagi ini. Tak lupa ia mencium sekilas bibirku.

"Bawa bekal ga?" tanyaku kearahnya

Ia sibuk mengunyah roti sandwich yang sudah aku siapkan sejak tadi. Ia membalas perkataanku hanya dengan anggukan kepala dan kembali fokus pada sandwich serta benda kotak yang sedari tadi ia pegang.

Aku tak tau dia sedang mengirim pesan dengan siapa. Tapi aku melihat dia menahan senyum.

Mungkin dengan Ong

"Babe, hari ini aku pulang sedikit terlambat. Kira-kira jam 9 aku sudah pulang"

Ya, biasanya Daniel akan pulang jam 7 tapi sepertinya hari ini akan sedikit terlambat. Aku tak tau bagaimana reaksi Gunhoo dan Naeun nanti.

Aku menaruh beberapa makanan yang sudah aku masak sejak pagi. Menatanya dengan rapi agar Daniel menyukainya. Lalu, aku meletakkan kotak bekal itu didalam tas yang selalu Daniel bawa untuk bekerja.

"Bekalnya udah aku taruh di dalem tas ya" kataku

Daniel lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya.

"Sampaikan permintaan maafku pada Naeun. Aku harus pergi sekarang"

Aku hanya tersenyum dan menghampirinya. Memeluk badan suami ku.

"Hm. Kalau kamu lelah, istirahat ya. Semangat bekerja nya"

Daniel tersenyum

"Aku mencintaimu, Yuju"

"Aku mencintaimu juga"

Daniel mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah. Aku mengikutinya sampai di pintu depan.

"Aku berangkat"

Aku tersenyum. Nyatanya sampai jam 2 pagi pun Daniel belum pulang.

***

"Daniel"

Ia terlalu fokus dengan pekerjaannya sehingga suaraku yang memanggilnya tidak kedengaran. Aku menghampiri nya dengan secangkir kopi hangat.

"Kau terlalu fokus, Dan" ujarku

Daniel menolehkan kepalanya ke arahku lalu tersenyum. Ia menarikku sehingga aku bisa duduk dipangkuannya.

Ia memelukku dengan erat, tapi tetap saja tangannya itu tetap bergerak diatas keyboard. Aku mengelus kepala Daniel dengan lembut.

"Naeun dan Gunhoo sudah tidur?" tanya nya kepadaku

"Ya, mereka terlalu lelah bermain ditaman tadi bersama Rowoon" balasku

Daniel sempat berhenti sejenak, lalu melanjutkan lagi pekerjaaannya

"Rowoon? Anaknya Jaehwan dan Jihyo?"

"Huum. Tadi aku bertemu dengan mereka ditaman, jadi Naeun dan Gunhoo bermain dengan Rowoon"

"Kau dan Jaehwan?"

"Hum? Aku dan dia hanya mengobrol di bangku taman"

"Membahas masa lalu hm?"

Aku merasakan aura tidak enak dari tubuh Daniel. Jemarinya yang tadi berada diatas keyboard kini sudah berada di pinggangku dan merematnya pelan.

"eung tidak. Aku dan dia hanya membahas tentang Naeun dan Rowoon"

"Benarkah?" bisiknya di telingaku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(ii) Faith • WannafriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang