Pyarrr...
Seorang gadis kecil itu menutup matanya sembari mencoba bernafas berat. Tubuhnya gemetaran, kakinya lemas, dan keringat membasahi tubuhnya. Hal ini bukan pertama kali ia menyaksikan kejadian yang ia lihat saat ini.
Tetapi sesaat setelah ia mengingat kejadian beberapa minggu lalu, gadis kecil itu terbangun melangkahkan kaki nya dengan berat menuju dua insan yang tengah bertengkar hebat itu. "Pa, berhenti."
Lelaki yang ia panggil 'papa' itu pun menghentikan aksinya yang tengah mencoba melempar bingkai foto keluarga mereka. Lelaki itu menatap gadis kecilnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia lantas meninggalkan gadis itu dan istrinya begitu saja.
Kaki gadis kecil itu melemas, ia jatuh lunglai tepat disamping ibunya yang tengah terduduk lemas. Ibunya memeluk nya erat, air mata pun tak berhenti jatuh di pipi keduanya.
***
"Hah..." Aryna terbangun dengan tiba-tiba, keringat membasahi dahi nya dan tanpa sadar air mata juga keluar dari pelupuk matanya. Sungguh ia membenci mimpi-mimpi yang berkaitan dengan masa lalunya.
"Kenapa setelah sekian lama aku mimpi itu lagi, sih?" Gerutu nya, ia menolehkan kepalanya menuju jam digital yang tertera diatas nakas.
Ia segera bangkit dari tempat tidur dan membereskan tempat tidurnya. Setelah menyelesaikan aksinya, ia bersiap untuk berangkat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
Teen FictionHidup itu penuh dengan misteri, tidak ada yang tau apa yang akan terjadi besok, lusa, atau selanjutnya. Seperti kisah hidup seorang gadis yang bernama Aryna Cassandra Maharani. Banyak hal-hal yang tak terduga terjadi selama hidupnya, sampai dimana i...